Terbit: 15 October 2018 | Diperbarui: 31 October 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Seks anal atau disebut anal seks diklaim memiliki banyak risiko atau bahaya bagi bagi kesehatan. Apa bahayanya dan bagaimana cara mengurangi risikonya? Lebih lanjut simak ulasan di bawah ini!

5 Bahaya Anal Seks yang Harus Anda Ketahui

Risiko Berbahaya dari Seks Anal

Seks anal adalah aktivitas seks yang masih dianggap tabu dan diklaim memiliki banyak risiko pada kesehatan seksual. Sayangnya, tidak semua orang tahu risiko apa saja yang akan terjadi dan muncul kalau pasangan melakukannya.

Berikut ini bahaya anal seks jika dilakukan secara tidak aman, antara lain:

1. Rusaknya Otot di Anus

Otot yang ada di vagina tidak sama dengan yang ada di anus. Otot di area vagina lebih tebal dan bisa melakukan kontraksi dan relaksasi. Saat penis melakukan penetrasi, otot vagina yang tebal bisa menyesuaikan. Awal melakukan seks mungkin akan sakit, namun perlahan rasa sakit akan hilang dengan sendirinya.

Otot anus lebih tipis dari vagina. Selain itu ada banyak pembuluh darah di sekelilingnya. Kalau penis masuk dan melakukan penetrasi, otot di sekitar anus akan terkena gesekan yang besar. Tidak adanya pelumas alami juga rawan sekali membuat area anus mengalami cedera sehingga bisa merusak area ini dengan cukup parah.

2. Penyebaran Penyakit Menular Seksual

Bahaya anal seks yang berikutnya adalah mudah menyebarkan penyakit menular seksual (PMS). Area anus yang terbilang kotor dan banyak sekali bakteri membuat penularan bisa berjalan dengan lebih lancar. Penularan ini jauh lebih besar kalau seks dilakukan tanpa menggunakan pengaman seperti kondom.

Berbagai penyakit menular seksual yang bisa ditularkan melalui aktivitas seks anal adalah HIV, HPV, gonore, dan klamidia. Kalau Anda dan pasangan ingin mencoba seks jenis ini ada baiknya untuk menggunakan kondom dan memakai pelumas dalam jumlah banyak.

3. Perdarahan di Area Anus

Seperti yang dikatakan sebelumnya, pembuluh di area anus sangat banyak dan mudah sekali terluka karena gesekan dengan penis. Kalau penis melakukan penetrasi dengan intens, kemungkinan terjadi gangguan pada anus akan besar. Pembuluh darah bisa robek dan pecah lalu menyebabkan perdarahan yang sangat besar.

Perdarahan memang terjadi pada vagina saat wanita baru pertama melakukan seks, namun akan hilang dengan sendirinya. Bahaya anal seks bisa membuat perdarahan terjadi setiap melakukan seks. Peluang terjadi sobek di bukaan anus hingga bagian dalam akan besar. Jadi, kehati-hatian adalah hal yang harus diperhatikan.

4. Inkontinensia Feses

Inkontinensia adalah tidak teraturnya organ dalam membuang sisa pencernaan seperti urine atau feses. Pada kasus ini inkontinensia terjadi pada feses karena ada tekanan yang sangat kuat dari anus saat penetrasi. Tekanan ini mengganggu kerja dari usus dan otot di rektum sehingga feses susah keluar atau malah keluar dengan sendirinya.

Kondisi ini akan muncul kalau wanita melakukan seks anal secara reguler. Jadi, kalau hanya melakukannya sesekali karena penasaran atau ingin melakukan fantasi, bahaya anal seks tidak akan menyebabkan masalah yang besar.

5. Infeksi Lain dari Bahaya Anal Seks

Infeksi lain juga terjadi pada anus kalau terjadi luka dan wanita tidak menyadarinya. Kalau luka berada di dalam anus, penyembuhan akan sulit terjadi.

Begitu mau sembuh akan terjadi pengeluaran feses sehingga area luka akan sulit sembuh dan terjadi infeksi akibat terkena bakteri dari kotoran.

Baca Juga: Infeksi Menular Seksual (IMS): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Tips Mengurangi Risiko Seks Anal

Meskipun seks anal dapat menimbulkan banyak risiko masalah kesehatan, Anda dapat mengurangi risiko tersebut dengan cara berikut ini:

1. Komunikasi

Seperti halnya aktivitas seksual apa pun, Anda dan pasangan harus saling bertanggung jawab. Jadi penting untuk saling berkomunikasi satu sama lain atau kapan pun Anda mengalami tanda-tanda nyeri atau ketidaknyamanan.

Terkadang, orang menyampaikan dengan kata-kata menenangkan, untuk berjaga-jaga, untuk memberi tahu pasangannya bahwa mereka sudah jenuh atau menyakitkan. Tapi Anda juga bisa mengatakan tidak, jika itu menjadi terlalu intens.

Jika melakukan penetrasi dan ada sedikit ketidaknyamanan, Anda dapat berhenti sejenak dan melanjutkan dengan lembut saat pasangan sudah siap.

2. Gunakan Pelumas

Anus tidak menghasilkan cukup pelumas alami untuk kenyamanan melakukan seks anal, jadi penting untuk menggunakan banyak pelumas.

Pastikan untuk hanya menggunakan pelumas berbahan dasar air atau silikon dengan kondom lateks.

Menggunakan bahan apa pun yang berbahan dasar minyak (seperti minyak kelapa, losion, atau vaseline) dapat merusak kondom dan menyebabkannya rusak.

Lakukan seks pulan secara perlahan dan perhatikan ‘sinyal’ yang dikirimkan tubuh Anda. Hentikan jika terasa menyakitkan atau tidak nyaman, dan biarkan pasangan mengetahui perasaan Anda.

3. Gunakan Kondom

Melakukan hubungan intim yang lebih aman dapat membantu Anda dan pasangan tetap sehat. Seperti hubungan intim vagina tanpa kondom, seks anal tanpa kondom dapat menularkan penyakit menular seksual (PMS) seperti klamidia, gonore, hepatitis, herpes, HIV, HPV, dan sifilis.

Jadi, gunakanlah kondom saat melakukan hubungan seks anal untuk membantu mencegah PMS.

4. Menggunakan Dilator

Pertama kali seks anal biasanya menimbulkan ketidaknyamanan. Anus mungkin tidak terbiasa melakukan penetrasi, jadi penting bagi Anda untuk terus berolahraga. Jika terburu-buru melakukannya, seks anal dapat menyebabkan cedera serius.

Merasakan ketidaknyamanan dan tekanan saat pertama kali mencoba seks anal adalah hal yang wajar. Namun, jika masih mengalami kesulitan, Anda dapat melatih anus (seperti otot lainnya) dengan menggunakan dilator, alat peregangan berbentuk tabung.

Idealnya, Anda memulai dengan dilator kecil, membiarkannya di dalam anus selama 10 menit beberapa kali sehari selama sekitar satu minggu. Namun, jika itu tidak cukup, Anda dapat menggunakan dilator yang lebih besar dan ulangi prosesnya sampai anus cukup rileks untuk memungkinkan penetrasi.

5. Mencuci Anus sebelum Seks Anal

Seks oral pada anus (disebut analingus atau rimming) juga dapat menyebabkan parasit usus dan hepatitis, jadi penting untuk mencuci anus dengan sabun dan air sebelumnya.

Anda juga dapat menggunakan dental dam (bendungan gigi) untuk mencegah kontak dengan kulit dan cairan yang dapat menularkan PMS dan parasit.

Itulah ulasan tentang bahaya tentang nal seks hingga cara mengurangi risikonya. Semoga ulasan di atas bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

 

  1. Anoim. 2022. Is Anal Sex Safe. https://health.clevelandclinic.org/anal-sex-safety/ (Diakses pada 23 Oktober 2023)
  2. Attia. 20220. Can anal sex have any long term effects on my body?. https://www.plannedparenthood.org/blog/can-anal-sex-have-any-long-term-effects-on-my-body#:~:text=Like%20unprotected%20vaginal%20sex%2C%20unprotected,HIV%2C%20HPV%2C%20and%20syphilis. (Diakses pada 23 Oktober 2023)
  3. Kendall. 2011. What’s anal sex? What are the risks of it?. (Diakses pada 23 Oktober 2023) https://www.plannedparenthood.org/blog/whats-anal-sex-what-are-the-risks-of-it (Diakses pada 23 Oktober 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi