Terbit: 10 September 2016 | Diperbarui: 19 January 2024
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dan penyakit kelamin disebut-sebut dapat menyebabkan infeksi kandung kemih (ISK). Benarkah demikian? Simak lebih lanjut dalam ulasan di bawah ini!

Alat Kontrasepsi Menyebabkan Infeksi Kandung Kemih, Benarkah?

Alat Kontrasepsi dan Infeksi Kandung Kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) infeksi bakteri pada saluran kemih, termasuk kandung kemih, ginjal, ureter, dan uretra yang menyebabkan pegal, lelah, hingga tidak enak badan. ISK kemungkinan dapat dipicu oleh penggunaan alat kontrasepsi.

Alat kontrasepsi adalah penggunaan obat-obatan, alat, atau pembedahan untuk mencegah kehamilan. Ada banyak jenis alat kontrasepsi. Beberapa bersifat reversibel, sementara yang lain bersifat permanen.

Apakah Alat Kontrasepsi Menyebabkan Infeksi Kandung Kemih?

Mengingat ISK disebabkan oleh infeksi bakteri, alat kontrasepsi tidak dapat menyebabkan ISK. Namun, beberapa jenis alat kontrasepsi kemungkinan dapat meningkatkan risiko terkena ISK.

Hal tersebut umumnya karena pengaruhnya terhadap tingkat pH vagina, yang memiliki mikroflora subur dan penuh dengan bakteri baik. Tugas bakteri baik ini berfungsi untuk mengendalikan bakteri berbahaya, seperti E. Coli.

Jika alat kontrasepsi yang Anda gunakan mengurangi jumlah bakteri baik di vagina Anda, E. Coli dan bakteri berbahaya lainnya menjadi tidak terkendali dan mungkin lebih mudah menginfeksi uretra dan kemudian menyebar ke saluran kemih.

Jadi, meskipun alat kontrasepsi tidak langsung menyebabkan ISK, namun dapat meningkatkan risiko terjadinya ISK.

Baca Juga: Infeksi Saluran Kemih (ISK): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Jenis Alat Kontrasepsi yang Meningkatkan Risiko ISK

Meskipun tidak semua jenis alat kontrasepsi dapat meningkatkan risiko ISK, namun penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa jenis yang mungkin berisiko, berikut di antaranya:

1. Spermisida

Spermisida adalah gel, krim, supositoria, atau busa yang berfungsi membunuh sperma dan menyumbat leher rahim. Cara ini dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan penutup serviks, diafragma, atau kondom.

Penggunaan spermisida dapat meningkatkan risiko ISK dengan mengganggu keseimbangan bakteri di vagina sehingga memungkinkan bakteri berbahaya dapat berkembang biak secara berlebihan.

2. Diafragma

Diafragma adalah cangkir silikon yang dipasang di leher rahim. Metode ini memungkinkan diafragma membuat penghalang antara rahim dan sperma.

Namun, diafragma bisa meningkatkan risiko ISK karena memberikan tekanan pada uretra yang mengakibatkan kandung kemih sulit dikosongkan sepenuhnya. Ketika urine tetap berada di kandung kemih dapat meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri dan infeksi.

3. Cervical Cap

Cervical cap mirip seperti diafragma yang mencegah sperma memasuki rahim. Namun, perbedaan utamanya adalah ukurannya lebih kecil dan lebih rapat dibandingkan diafragma.

Seperti diafragma, cervical cap dapat meningkatkan risiko ISK karena memberikan tekanan pada uretra, sehingga kandung kemih susah dikosongkan sepenuhnya.

4. Kondom Spermisida

Beberapa kondom yang beredar di pasaran dilapisi dengan spermisida sebagai lapisan perlindungan tambahan. Spermisida pada kondom ini juga berfungsi sebagai pelumas.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, spermisida dapat meningkatkan risiko ISK.

Baca Juga: Bolehkah Berhubungan Intim saat Mengidap Infeksi Saluran Kemih?

Apakah Pil KB Menyebabkan ISK atau Meningkatkan Risikonya?

Pil KB adalah salah satu metode pengendalian kelahiran yang paling umum, dan penelitian menunjukkan bahwa pil ini tidak menyebabkan ISK atau meningkatkan risiko terjadinya ISK.

Beberapa wanita melaporkan lebih sering mengalami ISK saat menggunakan pil KB, namun hal ini mungkin disebabkan oleh alasan lain – wanita yang menggunakan pil KB umumnya lebih sering berhubungan seks.

Berhubungan seks merupakan faktor risiko ISK karena hubungan seksual rentan memasukkan bakteri ke dalam uretra. Misalnya, meskipun sperma tidak menyebabkan ISK, pria yang mengidap ISK bisa menularkan bakteri penyebab infeksi kepada pasangannya saat berhubungan seks, yang dapat menyebabkan ISK.

Selain itu, hubungan seksual umumnya dapat menyebabkan bakteri menyebar dari anus ke vagina, sehingga meningkatkan risiko ISK.

Karena perempuan yang menggunakan alat kontrasepsi diharapkan melakukan lebih sering berhubungan intim, para ahli percaya bahwa inilah alasan mengapa perempuan yang menggunakan alat kontrasepsi lebih sering mengalami ISK.

Demikian ulasan mengenai jenis alat kontrasepsi yang dapat menyebabkan infeksi kandung kemih. Bagi Anda yang menggunakan alat kontrasepsi, sebaiknya perhatikan kesehatan organ intim Anda dengan menjaga kebersihan dan rajim cek kesehatan ke dokter. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. Tanpa Tahun. Birth Control. https://medlineplus.gov/birthcontrol.html#:~:text=What%20is%20birth%20control%3F,reversable%2C%20while%20others%20are%20permanent. (Diakses pada 18 Januari 2025)
  2. Guht, Jessica. 2023. Can Birth Control Cause a UTI?. https://drhouse.com/learn/birth-control/can-birth-control-cause-a-uti/ (Diakses pada 18 Januari 2025)
  3. Marks, Julie. 2020. Can Your Birth Control Increase Your Risk of a UTI?. https://www.healthline.com/health/can-birth-control-cause-uti (Diakses pada 18 Januari 2025)
  4. Reverand, Caity. 2020. Can birth control cause a UTI?. https://getstix.co/blogs/real-talk/can-birth-control-cause-uti (Diakses pada 18 Januari 2025)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi