Terbit: 4 February 2018
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Saat hamil hingga melahirkan, wanita akan mengalami banyak perubahan pada tubuhnya, terutama pada vagina. Simak perubahan vagina usai melahirkan dan cara mengatasinya di bawah ini!

6 Perubahan pada Vagina setelah Melahirkan dan Tips Mengatasinya

Perubahan yang Terjadi pada Vagina Usai Melahirkan

Setiap wanita yang melahirkan secara vaginal alias melahirkan normal biasanya mengalami perubahan perubahan pada vaginanya. Bukan hal yang aneh jika Bunda menyadari adanya perubahan baru pada vagina yang tidak nyaman setelah melahirkan. Untungnya ada beberapa tips untuk mengatasi perubahan yang terjadi pada vagina Anda.

Berikut adalah perubahan pada vagina usai melahirkan dan cara mengatasinya, antara lain:

1. Lebih Longgar dari Biasanya

Saat melahirkan, vagina akan berkontraksi sangat besar dan kuat agar kepala bayi bisa keluar. Keadaan ini akan membuat lubang vagina menjadi sedikit longgar pascamelahirkan.

Vagina yang longgar dibandingkan sebelum melahirkan adalah hal yang normal. Pembengkakan dan tampilan yang lebar pada vagina akan mereda dalam beberapa hari.

Berikut ini tips mengatasinya:

Untuk mengembalikan kelenturan otot vagina membutuhkan waktu. Anda bisa melakukan senam dasar panggul atau senam Kegel, untuk membantu mengencangkan otot vagina. Latihan ini bisa membantu mencegah inkontinensia urine dan membantu seks terasa lebih menyenangkan.

Dalam prosedur medis, vagina longgar bisa dikencangkan dengan vaginoplasti – prosedur medis yang dirancang untuk membantu mengencangkan vagina kendur. Namun, tindakan medis ini tidak direkomendasikan.

2. Menjadi Lebih Kering dan Sakit

Setelah melahirkan hormon di dalam tubuh wanita menjadi tidak stabil. Akibatnya, cairan yang diproduksi oleh vagina menurun dan menyebabkan rongga vagina jadi sedikit lebih kering.

Vagina akan kembali lebih basah khususnya setelah mendapatkan rangsangan ketika ibu tidak menyusui lagi.

Kendati vagina menjadi lebih kering dari biasanya, hubungan seks setelah melahirkan akan membuat wanita merasa sakit. Bahkan 83 persen wanita mengalami ngilu selama tiga bulan pertama usai melahirkan.

Agar rasa sakit pada vagina menurun, saat berhubungan badan dianjurkan menggunakan pelumas berbahan dasar air.

Begitu Bunda berhenti menyusui dan menstruasinya kembali, jumlah estrogen akan kembali ke tingkat sebelum hamil dan kekeringan pada vagina akan membaik.

Guna mengatasi vagina kering yang menyebabkan ketidaknyamanan, Anda bisa mencoba tips berikut:

  • Mengonsumsi suplemen estrogen.
  • Menghindari douche dan semprotan kebersihan pribadi
  • Perbanyak minum air.
  • Mengoleskan pelembap vagina.
  • Menggunakan pelumas saat berhubungan seks atau foreplay.
  • Berkomunikasi dengan pasangan seksualnya.

Baca Juga: Ini 10 Perubahan yang Terjadi pada Vagina saat Hamil

3. Bengkak dan Terasa Ngilu

Kalau saat melahirkan normal ibu mengalami banyak episotomi, rasa sakit atau ngilu pada vagina akan terjadi hingga tiga bulan ke depan.

Penyembuhan kondisi tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga wanita harus bersabar agar fungsi vaginanya bisa kembali lagi dan aktivitas seksual bisa berjalan dengan lancar.

Pengobatan rumahan berikut bisa membantu mengurangi pembengkakan setelah melahirkan dengan meningkatkan sirkulasi darah, di antaranya:

Perbanyak minum air agar tubuh tetap terhidrasi.

Mengangkat kaki ke dinding untuk melancarkan cairan ke seluruh tubuh.

  • Lakukan olahraga ringan.
  • Kenakan stoking kompresi.
  • Kenakan pakaian yang longgar.
  • Kurangi atau hindari asupan garam.
  • Makan makanan kaya kalium seperti pisang, alpukat, bayam,
    kacang-kacangan, dan yogurt.
  • Kurangi minuman berkafein.
  • Pijat setelah melahirkan untuk meningkatkan kelancaran sirkulasi.

4. Keluarnya Cairan dari Vagina

Pendarahan dan keluarnya cairan setelah melahirkan adalah hal yang normal. Kondisi ini awalnya mungkin tampak berwarna merah cerah dan menjadi lebih terang dan merah muda dalam beberapa hari. Seiring waktu, cairan yang keluar akan berkurang dan akhirnya berhenti.

Namun, beberapa orang mungkin mengalami keputihan setelah melahirkan yang berlangsung selama beberapa minggu.

Sedangkan ibu yang mengalami pendarahan berlebihan harus segera mencari pertolongan medis karena bisa jadi itu merupakan tanda pendarahan pascamelahirkan atau atonia uteri.

Keputihan setelah melahirkan merupakan bagian yang tidak bisa dihindari dalam proses penyembuhan.

Cara mengatasi kondisi ini, Anda sebaiknya menghindari penggunaan tampon sampai setelah pemeriksaan 6 minggu pascapersalinan. Anda juga dapat menggunakan pembalut sampai keluarnya cairan berhenti.

5. Perubahan Warna

Apabila vulva – area di luar saluran vagina yang mencakup labia, klitoris, dan perineum (kulit antara vagina dan rektum) – berubah warna setelah melahirkan, Anda tidak perlu khawatir!

Area tersebut mengalami perubahan pigmen tidak hanya karena perubahan hormon selama kehamilan tetapi juga karena jaringan parut atau pembedahan setelah melahirkan. Secara umum, warnanya menjadi lebih gelap.

Jika vagina tampak gelap setelah melahirkan, berikut ini tips untuk mengatasinya:

  • Hindari sabun atau douche ketika membersihkan vagina.
  • Oleskan campuran cuka sari apel dengan beberapa tetes minyak esensial.
  • Oleskan campuran lidah buaya dengan mentimun yang sudah dihaluskan.
  • Oleskan yogurt untuk membantu mencerahkan kulit kusam.
  • Bleaching (pemutihan) vagina merupakan prosedur perawatan kulit untuk mencerahkan tampilan vulva.

Baca Juga: 13 Cara Merawat Vagina yang Harus Wanita Ketahui

6. Nyeri saat Berhubungan Seks

Bila kembali melakukan hubungan seks dengan pasangannya secara fisik mungkin mengalami dispareunia atau rasa sakit saat berhubungan seks.

Menurut sebuah penelitian di tahun 2018, sekitar 37,5% orang melaporkan nyeri saat berhubungan seks 6 bulan pascapersalinan, sementara 46,3% melaporkan kurangnya minat terhadap sek.

Sebagian besar dokter mungkin menyarankan agar orang menunggu 4-6 minggu setelah melahirkan untuk beruhubungan seks secara vaginal.

Wanita yang menjalani tindakan episiotomi atau robekan perineum sebaiknya menunggu hingga area tersebut benar-benar sembuh, karena berhubungan seks terlalu cepat dapat meningkatkan risiko perdarahan pascamelahirkan dan infeksi rahim.

Untuk membantu meringankan rasa sakit atau ketidaknyamanan selama berhubungan seks pascapersalinan, berikut ini tips yang bisa Anda lakukan:

  • Lakukan seks secara perlahan dan mulailah dengan aktivitas intim lainnya terlebih dahulu, seperti pijat, seks oral, atau saling masturbasi.
  • Pertimbangkan untuk menggunakan pelumas berbahan dasar air.
  • Berkomunikasi dengan pasangan tentang rasa sakit yang dialaminya dan aktivitas mana yang menyenangkan dan mana yang tidak.
  • Apabila terus merasakan sakit saat berhubungan seks harus segera menghubungi dokter.

Demikian ulasan tentang perubahan yang kemungkinan terjadi pada vagina usai melahirkan. Apabila vagina tampak berubah dan sudah mencoba berbagai cara untuk mengembalikan ke keadaan seperti semula. Sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Britt, Tabitha. 2023. What vaginal changes can a person expect after giving birth?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/vagina-after-giving-birth#dryness (Diakses pada 24 Januari 2024)
  2. Levi, Anthea. 2022. 5 Things That Happen to Your Vagina After You Give Birth. https://www.health.com/condition/pregnancy/vagina-after-pregnancy (Diakses pada 24 Januari 2024)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi