DokterSehat.Com– Bicara tentang seksualitas, tentunya banyak hal menarik yang bisa dibahas. Hal tersebut dikatakan menarik karena cukup penting bagi sebuah hubungan, baik bagi pria maupun wanita. Sebab dengan mengetahui fakta-fakta sebenarnya, maka Anda dan pasangan akan tahu informasi sesungguhnya, mulai dari manfaat, gangguan, gejala, risiko, sampai penyakit yang berhubungan dengan seksualitas, khususnya organ intim.
Salah satu hal yang gencar dibahas dalam urusan seksualitas adalah mengenai alat keintiman wanita. Ya, vagina adalah salah satu organ pada tubuh wanita yang kerap mengalami perubahan-perubaha serta gangguan yang jarang diketahui, khususnya pria. Misalnya, sebuah perdebatan yang mengatakan jika vagina akan merekah ketika seorang wanita sedang bergairah, benarkah demikian? Atau sekedar rumor saja?
Sebagai seorang pria, Anda harus tahu perubahan-perubahan tersebut pada pasangan Anda sehingga Anda bisa memperlakukan pasangan secara bijak. Sebab, saat pria hanya mementingkan kenikmatannya sendiri, maka sebuah hubungan tidak akan harmonis lagi. Karena hubungan intim tidak senikmat yang dibayangkan jika vagina pasangan Anda sedang mengalami gangguan-gangguan yang perlu dikhawatirkan.
Kembali pada pembahasan, banyak yang mengatakan jika vagina dan area sekitarnya mengalami perubahan saat wanita sedang bergairah, apakah benar?
Pada dasarnya, wanita dan pria sama, yakni mengalami perubahan pada alat intim saat sedang bergairah atau orgasme. Seperti diketahui, penis akan mengeras saat pria sedang orgasme. Lantas, perubahan apa yang terjadi pada wanita saat sedang orgasme?
Perubahan-perubahan tersebut bervariasi, seperti ukuran membesar (membengkak), terjadi denyut-denyut, hingga basah karena cairan yang keluar. Menurut ahli seksual, vagina merupakan salah satu organ yang paling sensitif, khususnya bagian klirotis.
Dikatakan jika saat mendapat rangsangan hebat, klirotis akan membesar bahkan tiga kali lipat dari ukuran normalnya. Selain itu, wanita yang mengalami orgasme juga mengalami rasa seperti kesemutan dari sekujur tubuhnya. Kesemutan tersebut terjadi secara berangsur-angsur, semakin bergairah maka efek tersebut semakin besar pula.
Tidak sampai di situ, ukuran lobang vagina pun akan membesar dengan sendirinya saat dia sedang orgasme hebat. Pada saat itu pula, akan muncul cairan yang bisa digunakan sebagai pelumas untuk penis dalam melakukan aksinya. Maka dari itu, ada baiknya tidak melakukan ‘aksi’ saat vagina belum merekah ataupun belum mengeluarkan cairan. Sebab, hal tersebut akan memberikan rasa sakit dan nyeri yang luar biasa bagi wanita. Parahnya, rasa nyeri tersebut juga kadang masih dirasakan walau sudah selesai bercinta.