Terbit: 10 February 2018 | Diperbarui: 9 February 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Pubertas adalah masa ketika tubuh anak-anak mulai dewasa secara seksual dan organ reproduksi dan seksualnya berfungsi dengan baik. Pada pria, pubertas terjadi karena ada pelepasan hormon testosteron yang menyebabkan ada perubahan pada ukuran penis, suara menjadi besar, dan muncul rambut pada kemaluan pada jenggot dan kumis.

5 Faktor yang Menyebabkan Anak Pubertas Sebelum Waktunya

Selanjutnya pada wanita, pubertas terjadi karena ada pelepasan estradiol yang produksi oleh ovarium. Anak perempuan yang mulai puber biasanya akan mengalami peningkatan ukuran payudara dan panggul. Selain itu, mereka juga akan mengalami menstruasi.

Pubertas biasanya terjadi saat anak berusia 11-12 tahun. Namun, karena beberapa faktor di bawah ini, pubertas bisa datang sebelum waktunya.

1. Gender
Anak perempuan lebih cepat mengalami puber dan mendapatkan menstruasi pertama. Di banding pria, wanita 10 kali lebih cepat mendapatkan puber, bahkan saat berusia 10 tahun mereka bisa haid dan mengalami perubahan pada bentuk tubuhnya.

2. Stres
Stres secara fisik dan emosional pada anak membuat mereka jadi lebih cepat mengalami pubertas. Anak-anak yang stres dan berada di lingkungan keluarga broken home akan dituntut dewasa sebelum waktunya. Dampaknya, pubertas datang lebih cepat 1-2 tahun sebelum waktunya.

3. Ras
Rata-rata anak di Indonesia atau Asia mengalami puber saat berusia 12 tahun untuk laki-laki dan 11 tahun untuk perempuan. Sementara itu, rata-rata usia puber ras kulit putih adalah 10,5 tahun untuk perempuan dan 10 tahun untuk laki-laki. Lebih lanjut, anak-anak ras kulit hitam  mengalami puber saat berusia 9,5 tahun untuk perempuan dan 9 tahun untuk laki-laki.

4. Genetik
Anak perempuan yang ibu atau saudara perempuan ibu mengalami pubertas awal, mereka juga berpeluang besar mengalami hal serupa.

5. Penyakit
Pubertas datang lebih cepat juga dipicu karena beberapa penyakit seperti tumor atau otak mengalami radiasi. Gangguan ini menyebabkan tubuh menghasilkan hormon seksual lebih cepat dari biasanya


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi