DokterSehat.Com – Beberapa pasangan menganggap kondom sebagai penghalang kenikmatan. Menggunakan kondom membuat seks jadi tidak terasa. Terlebih kalau kondomnya terlalu tebal. Untuk mengatasi kondisi ini, pasangan lebih memilih metode kontrasepsi lain seperti pil KB atau suntik.
Setelah melakukan KB jenis itu, pasangan bisa melakukan seks tanpa menggunakan kondom. Pun pria juga bisa melakukan ejakulasi di dalam tanpa khawatir pasangannya jadi hamil.
Nah, meski seks sudah tidak memerlukan kondom lagi, beberapa wanita justru mengalami gangguan pada vagina. Usai seks, rasa panas malah muncul. Kalau Anda mengalaminya, mungkin tiga hal di bawah ini adalah penyebabnya.
1. Gesekan yang terlalu kuat
Saat menjalani KB jenis oral, beberapa wanita mengalami penurunan kadar hormon di tubuhnya. Kondisi ini menyebabkan vagina jadi kering. Keringnya vagina ini membuat gesekan yang terjadi selama penetrasi terjadi semakin besar.
Gesekan yang besar menyebabkan terjadi luka atau mungkin memar. Kondisi ini akan mulai terasa setelah pasangan menuntaskan aktivitas seksnya.
2. Penyakit menular seksual
Rasa sakit yang terjadi usai bercinta bisa saja muncul karena ada penyakit menular seksual yang sedang menginfeksi wanita. Beberapa penyakit seperti gonore menyebabkan peradangan di dalam vagina. Akibatnya saat penetrasi terjadi, wanita akan mengalami nyeri yang bertahan sampai aktivitas seks usai.
3. Alergi dengan sperma
Alergi sperma memang jarang terjadi pada wanita dan juga pria. Meski demikian, kondisi ini benar-benar ada dan menyebabkan masalah yang cukup besar. Wanita yang alergi dengan sperma akan mengalami gatal hingga panas kalau bersentuhan langsung. Saat sperma keluar di dalam vagina, alergi akan kambuh dan menyebabkan masalah baru.
Nah, kalau Anda sering mengalami nyeri atau rasa panas disertai gatal usai bercinta, segera lakukan pemeriksaan kesehatan ya.