Terbit: 29 December 2020 | Diperbarui: 9 March 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Ada berbagai macam pilihan jenis olahraga untuk penderita asma. Ya, mengidap asma seharusnya tidak menjadikan Anda jadi malas berolahraga. Namun, Anda mungkin khawatir jika olahraga justru dapat memperparah gejala. Faktanya, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Oleh karena itu, Anda yang menderita asma disarankan untuk memilih sejumlah jenis olahraga tertentu. Apa sajakah itu?

12 Jenis Olahraga untuk Penderita Asma

Jenis-Jenis Olahraga untuk Penderita Asma

Penderita asma tetap dapat melakukan aktivitas olahraga setiap hari guna menjaga agar tubuhnya tetap sehat dan bugar. Akan tetapi, tidak semua jenis olahraga bisa dilakukan. Berikut ini adalah jenis olahraga untuk penderita asma.

1. Renang

Berenang adalah salah satu olahraga yang paling direkomendasikan untuk penderita asma. Dibandingkan dengan aktivitas lain, aktivitas ini cenderung tidak menimbulkan gejala terkait asma karena:

  • Lembap
  • Temperatur udara cenderung hangat
  • Paparan serbuk sari rendah

Terlepas dari manfaat ini, kolam yang diklorinasi dapat memicu timbulnya gejala pada beberapa individu. Oleh sebab itu, sebaiknya berhati-hati apabila hendak melakukan kegiatan olahraga yang satu ini. Konsultasikan juga dengan dokter terlebih dahulu.

2. Jalan Santai

Sebagai aktivitas dengan intensitas gerakan yang terbilang rendah, jalan santai adalah pilihan olahraga bagus lainnya untuk Anda yang mengidap asma. Walaupun mengharuskan tubuh untuk bergerak, akan tetapi jalan santai tidak sampai menghambat pernapasan.

Untuk pengalaman yang paling nyaman, berjalanlah di luar saat cuaca tidak terlalu dingin. Udara yang kering dan sejuk justru dapat memicu atau memperburuk gejala asma. Jika tidak ingin keluar dan memungkinkan, Anda juga bisa berjalan di treadmill atau menggunakan sepeda statis.

3. Mendaki

Masih berkaitan dengan kegiatan jalan, aktivitas fisik selanjutnya yang cocok untuk penderita asma adalah mendaki (hiking). Namun, alih-alih mendaki gunung yang tinggi dan memiliki trek tergolong terjal, Anda sebaiknya memilih gunung atau bukit dengan jalur pendakian yang relatif datar atau tidak terlalu terjal.

Selain itu, jika Anda memiliki alergi, periksa apakah seberapa besar potensi paparan serbuk sari setempat. Lakukan pendakian hanya jika tingkat serbuk sari rendah.

4. Bersepeda

Bersepeda tidak akan memperburuk asma Anda. Namun, yang perlu Anda perhatikan adalah, jangan terlalu cepat mengayuh sepeda. Pasalnya, bersepeda dengan kecepatan tinggi justru dapat memicu munculnya gejala asma karena laju pernapasan jadi bertambah hingga dapat mengeringkan saluran udara. Inilah yang kemudian berpotensi memicu serangan asma.

Selain itu, Anda juga sebaiknya tidak melakukan aktivitas bersepeda di daerah pegunungan karena hal ini dapat membuat pernapasan menjadi berat sehingga memicu timbulnya gejala asma. Anda cukup bersepeda di sekitar rumah setiap hari selama kurang lebih 30 menit. Anda bisa juga menggunakan sepeda statis jika tidak ingin keluar rumah.

5. Sprint

Penderita asma juga bisa saja melakukan olahraga lari jika memang menginginkanya. Namun, jika Anda ingin berlari, pilihlah aktivitas lari jarak pendek seperti sprint.

Berlari jarak jauh di trek tidak direkomendasikan pada orang dengan asma, utamanya apabila asma sudah sampai pada tahap yang parah dan lebih tidak terkontrol. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda terlebih dahulu mengenai hal ini.

6. Baseball

Seorang pakar medis dari Indianapolis, Amerika Serikat yakni Mark Holbreich, MD mengatakan bahwasanya setiap aktivitas di mana detak jantung dan pernapasan Anda harus bekerja keras selama setidaknya 5 hingga 6 menit terus-menerus lebih mungkin memicu asma daripada aktivitas lainnya yang memiliki jeda.

Atas dasar hal tersebut, maka para penderita asma dapat melakukan olahraga seperti bisbol (baseball). Ya, alur permainan bisbol memang tidak akan membuat Anda tidak terus-menerus bergerak. Meski begitu, penderita asma harus memastikan bahwa mereka juga tetap harus mempersiapkan perlengkapan terkait—seperti inhaler dll.—sebagai langkah antisipasi.

7. Golf

Olahraga golf tidak hanya baik untuk pikiran, tetapi juga tidak akan membuat pernapasan berat sehingga cocok untuk para penderita asma. Akan tetapi, mengingat olahraga ini dilakukan di luar ruangan (outdoor), maka Anda perlu mempertimbangkan risiko paparan alergen seperti debu dan serbuk sari yang mana keduanya juga bisa memicu serangan asma.

8. Bola Voli

Bola voli lebih cepat daripada bisbol, softball, dan sepak bola, namun tergolong aman dan dapat dilakukan oleh para penderita asma.

9. Tenis

Tenis dan olahraga raket lainnya memungkinkan Anda mengeluarkan energi di lapangan untuk kemudian jeda selama beberapa saat. Ini cocok bagi penderita asma karena artinya mereka dapat beristirahat sejenak dan minum air yang banyak agar tetap terhidrasi (dehidrasi dapat memicu timbulnya serangan asma).

Anda juga memiliki kendali atas kecepatan permainan, misalnya berjalan santai ke baseline untuk melakukan servis dan memantulkan bola di permukaan lapangan sebelum mengayunkan raket. Hal ini tentu tidak akan membuat fisik bergerak terlalu intens.

10. Yoga

Yoga menawarkan manfaat untuk membangun kekuatan, keseimbangan, dan fleksibilitas tanpa mengganggu saluran pernapasan Anda. Selain itu, seperti yang ditunjukkan oleh Robert Graham, MD., seorang spesialis penyakit dalam dan pengobatan integratif di Rumah Sakit Lenox Hill di New York City, yoga biasanya melibatkan latihan pernapasan juga, yang dapat membantu mengaktifkan paru-paru.

11. Pilates

Mirip dengan yoga, tetapi dengan sedikit keuntungan untuk membangun lebih banyak kekuatan dan massa otot tanpa lemak, pilates juga dapat menjadi alternatif olahraga lainnya yang cocok untuk para penderita asma.

12. Angkat Beban

Rui Li, seorang professional trainer menyarankan latihan angkat beban atau ketahanan sebagai aktivitas olahraga untuk penderita asma. Sifat anaerobik dari latihan ini tidak akan memuat paru-paru mengalami iritasi.

Selain itu, melakuan olahraga angkat beban tentunya berguna untuk membangun dan menguatkan otot-otot tubuh, pun meningkatkan stamina.

Itu dia informasi mengenai jenis-jenis olahraga untuk Anda yang menderita penyakit asma. Kendati demikian, Anda sebaiknya tetap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai kegiatan olahraga tersebut. Dokter akan memberikan pilihan olahraga yang paling sesuai dengan kondisi Anda saat ini.

 

  1. Anonim. 2015. The 13 Best and Worst Workouts for Asthma. https://www.theactivetimes.com/fitness/13-best-and-worst-workouts-asthma (accessed on 29 December 2020)
  2. Fletcher, J. 2019. What are the best types of exercise for asthma? https://www.medicalnewstoday.com/articles/324445#exercise-types (accessed on 29 December 2020)
  3. Gardner, A. 2019. Best and Worst Exercises for Asthma. https://www.health.com/condition/asthma/14-best-and-worst-exercises-for-asthma (accessed on 29 December 2020)
  4. Nunez, K. 2020. All About Asthma and Exercise. https://www.healthline.com/health/asthma/exercise-for-asthma#best-exercises (accessed on 29 December 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi