DokterSehat.Com – Banyak orang yang berkata jika berolahraga di luar ruangan akan jauh lebih menyehatkan jika dibandingkan dengan olahraga di dalam pusat kebugaran. Menurut sebagian orang, olahraga luar ruangan memberikan kita kesempatan untuk melihat alam dan lingkungan yang segar, oksigen yang melimpah, khususnya di pagi hari, dan yang utama adalah sinar matahari. Namun, ada beberapa orang yang berolahraga di siang bolong, dengan tujuan sederhana; memproduksi lebih banyak keringat sehingga lebih sehat. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah sehat jika kita berolahraga di bawah terik sinar matahari?

Pakar olahraga dari Sanford Sports and Science, Michael Bergeron, menyebutkan jika banyak orang yang berolahraga di bawah terik sinar matahari menggunakan jaket untuk menambah sensasi semakin berkeringat. Sayangnya, menurut beliau, kondisi ini membuat tubuh terasa panas dan lembab, serta keringat yang keluar tidak dapat berevaporasi dengan baik. Alih-alih menyehatkan, tubuh justru tidak bisa mengeluarkan panas karena berolahraga dan kita justru beresiko terkena stroke atau dehidrasi.
Stroke sendiri bisa muncul jika suhu tubuh bisa meningkat hingga 40 derajat Celcius, yang sangat mungkin terjadi jika kita berolahraga di bawah terik sinar matahari. Sistem saraf pucat bisa pecah jika kita mengeluarkan tenaga dengan besar dan mengalami dehidrasi. Selain itu, olahraga yang panas akan membuat kita kehilangan cairan tubuh dengan jauh lebih cepat sehingga dehidrasi pun bisa menyerang tubuh kita.
Berolahraga di bawah terik sinar matahari juga akan membuat kita meningkatkan resiko terkena kram. Kram sendiri ternyata adalah salah satu tanda dehidrasi atau kurangnya elektrolit dalam tubuh. Beberapa orang berkata jika asalkan meminum minuman kaya elektrolit atau minuman isotonik, maka resiko kram bisa menurun. Namun, ada baiknya kita tetap menghindari olahraga di bawah cuaca sangat panas mengingat resiko mendapatkan kelelahan berlebihan yang bisa berujung jatuh pingsan sangat mungkin terjadi.