Terbit: 12 August 2015 | Diperbarui: 25 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Lari seakan sudah merupakan salah satu olahraga yang menjadi tren saat ini. Tidak hanya mengenai larinya saja, style untuk berlari bahkan juga bisa dikatakan sedang berada dalam masa trennya di kalangan anak muda. Salah satu style untuk berlari yang saat ini sedang banyak diikuti oleh anak-anak muda adalah dengan menggunakan jaket.

Bahaya Jika Lari Pakai Jaket

Berlari menggunakan jaket pada cuaca panas sama sekali tidak ada gunanya. Tindakan salah kaprah tersebut justru bisa berakibat fatal bagi tubuh.

Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Zaini Siregar dari Royal Sport Medicine Center Jakarta mengungkapkan, lari memakai jaket bisa membuat tubuh dehidrasi karena terlalu banyak cairan yang dikeluarkan. Setelah itu, suhu tubuh bisa menjadi sangat tinggi hingga akhirnya menyebabkan heat stroke jika tidak segera mengonsumsi cairan.

Saat kita lari, suhu tubuh itu tinggi. Namun, Tuhan menciptakan keringat supaya suhu tubuh tidak terlalu panas. Jadi, keringat itu dikeluarkan untuk mendinginkan suhu tubuh. Kalau sudah dehidrasi, tidak ada cairan, suhu tubuh kita akan terlalu tinggi, lebih dari 40 derajat celsius, bisa heat stroke, kata Zaini di Jakarta, Senin (3/8/2015).

Saat suhu tubuh tinggi, pemakaian jaket juga hanya memperparah kondisi tubuh. Gejala heat stroke di antaranya ialah pandangan mulai berkunang-kunang, wajah pucat, tangan dingin, hingga tak sadarkan diri. Ketika tubuh kekurangan cairan, darah akan menjadi kental sehingga aliran darah ke seluruh tubuh menjadi terganggu, termasuk ke jantung hingga otak. Heat stroke biasanya terjadi pada pelari jarak jauh.

Menurut Zaini, orang yang berlari memakai jaket sering kali bertujuan untuk menurunkan berat badan lebih cepat. Memang hal itu akan terjadi, tetapi hanya sesaat. Sebab, berat badan berkurang karena banyaknya cairan yang keluar dari tubuh.

Misalnya kita lari atau olahraga apa pun pakai jaket, itu yang banyak keluar airnya. Saat kita timbang, berat badan memang turun, tetapi setelah itu kita minum, berat badan ya nambah lagi. Jadi, enggak ada gunanya, kata Zaini.

Penurunan berat badan memang bisa terjadi karena terjadi pembakaran lemak saat berlari, bukan karena memakai jaket.

Untuk itu, Zaini menyarankan agar berlari menggunakan pakaian yang nyaman, tidak terlalu tebal, dan menyerap keringat. Selain itu, sangat penting untuk minum air putih maupun minuman isotonik dan minuman olahraga untuk menghindari dehidrasi saat berlari.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi