DokterSehat.Com – Sebagian masyarakat Indonesia kini tinggal di daerah perkotaan yang cukup padat dan dipenuhi lalu lintas kendaraan yang cukup ramai. Masyarakat perkotaan sendiri sudah cukup terbiasa dengan adanya polusi udara maupun polusi suara yang bahkan sudah dianggap sebagai hal yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan. Padahal, polusi bisa menjadi hal yang buruk bagi kesehatan, khususnya polusi udara. Jika biasanya kita mendengar dampak buruk dari polusi udara bagi organ pernafasan kita, kini kita juga harus mewaspadai dampak buruk bagi kesehatan kulit. Berikut adalah penjelasannya.
Kulit adalah pelindung terluar dari tubuh kita dan polusi udara yang dipenuhi dengan berbagai polutan berbahaya bisa menempel atau bahkan memasuki pori-pori kulit. Yang menjadi masalah adalah, polutan yang memasuki pori-pori kulit ini berukuran sangat kecil, yakni bisa mencapai 20 kali lebih kecil dari pori-pori kulit sehingga tentu akan sangat mudah bagi partikel polutan mencapai lapisan kulit bagian dalam. Polutan inilah yang pada akhirnya akan membuat kolagen dan berbagai lapisan pada kulit yang menjaga kesehatan kulit menjadi rusak.
Pakar kesehatan Zoe Draelos dari Duke University, North Carolina, Amerika Serikat, menyebutkan jika polusi udara bisa memberikan dampak sangat buruk bagi kulit meskipun biasanya dampaknya tidak segera terlihat secara langsung. Hanya saja, lambat laun kulit akan cenderung lebih kusam dan terkesan tidak bercahaya. Hal ini dikarenakan kemampuan partikel polutan yang bisa membuat sirkulasi darah pada kulit menjadi tidak lancar. Selain itu, partikel polutan juga bisa membuat masalah jerawat hingga peradangan pada kulit.
Untuk mencegah hal ini, ada baiknya kita rutin melakukan pembersihan pada wajah setidaknya dua atau tiga kali sehari dengan sabun khusus wajah. Pembersihan dengan rutin diyakini mampu mengangkat berbagai partikel polutan yang bisa membuat kulit menjadi tidak sehat. Selain itu, gunakan pula produk pelembab sehingga kulit pun akan tetap terjaga kelembabannya dan tetap sehat.