Terbit: 6 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Ternyata berada di dalam ruangan dalam jangka waktu lama tidak baik bagi kulit. Faktor udara kering, radiasi sinar biru, serta gangguan lainnya dapat menyebabkan kulit terserang indoor face. Jika belum pernah mendengar istilah tersebut, jangan khawatir. Di bawah ini adalah penjelasan lengkap mengenai apa itu indoor face.

Indoor Face, Lama di Rumah Saja Sebabkan Masalah Kulit

Apa itu Indoor Face?

Indoor Face adalah istilah untuk kerusakan dan masalah kulit (terutama kulit wajah) yang diakibatkan terlalu lama berada di dalam ruangan. Baik itu di dalam rumah, kos, atau apartemen. Penyebabnya beragam, sesuai kondisi kulit dan ruangan yang ditempati.

Dilansir dari situs Healthline, keluhan indoor face meningkat sejak pandemi COVID-19. Peraturan menjaga jarak dan pembatasan mobilitas membuat sebagian besar orang menghabiskan waktu hanya di dalam rumah.

Ciri-Ciri Masalah Kulit Indoor Face

Ciri-ciri indoor face kurang lebih sama dengan gangguan kesehatan kulit lainnya.  Beberapa keluhan yang paling sering terjadi adalah:

  • Jerawat yang terjadi bukan hanya pada wajah, tetapi dapat timbul di punggung.
  • Kulit kusam.
  • Eksim atau gatal-gatal pada kulit. Baik yang berair maupun kering.
  • Kulit bersisik dan terasa sangat kering.
  • Bintik-bintik hitam terutama di sekitar mata.
  • Kulit kering.

Penyebab Indoor Face

Berikut adalah beberapa penyebab indoor face yang paling umum:

1. Tidak memakai tabir surya atau sunscreen

Walaupun berada di dalam rumah atau apartemen, kulit tetap terpapar sinar matahari. Bias cahaya yang masuk melalui jendela atau ventilasi tetap membawa pengaruh buruk UVA dan UVB. Disarankan tetaplah memakai tabir surya atau sunscreen walaupun tidak keluar rumah.

2. Stres

Bekerja atau sekolah dari rumah bukan berarti bebas stres dan tekanan. Ditambah lagi kondisi yang tidak bebas keluar dan berjalan-jalan seperti biasa, membuat seseorang rentan terserang bosan dan stres.

Ternyata stres juga dapat mempengaruhi kondisi kulit. Dr. Adam Friedman, profesor dermatologi dari George Washington School of Medicine and Health Sciences menyatakan bahwa kulit dan pikiran memiliki hubungan yang erat.

Sistem saraf akan mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh saat seseorang mengalami stres, kecemasan, atau gugup. Kulit adalah bagian tubuh yang pertama kali menunjukkan tanda-tanda stres seseorang.

Menurut Friedman, kulit terintegrasi dan sensitif terhadap mekanisme tubuh yang memproduksi HPA (hypothalamic pituitary adrenal), yang merupakan pengatur sistem saraf tubuh. Itu sebabnya ketika seseorang stres, kulitnya mudah berjerawat atau cepat keriput.

3. Terlalu lama berbaring

Bekerja sambil rebahan memang lebih nyaman. Tidak banyaknya kegiatan di waktu luang juga sering dimanfaatkan dengan berbaring sambil menonton film, bermain ponsel, atau kegiatan ringan lainnya.

Ternyata terlalu lama berbaring atau rebahan dapat menyebabkan kulit tergesek dan panas. Akibatnya, kulit rawan iritasi, lecet, atau gatal-gatal.

Baca Juga: Maskne: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

4. Udara yang terlalu kering

Berada di rumah atau ruangan ber AC memang nyaman dan sejuk. Namun, udara di ruangan berpendingin justru kering dan getas.

Kondisi udara ini dapat menyebabkan kulit terasa kering, tegang, dan kaku. Jika dibiarkan kulit akan kehilangan kelembapan sehingga bersisik dan menyebabkan timbulnya tanda penuaan dini.

5. Tidak rutin mengganti alas tidur dan sofa

Alas tempat tidur dan sofa bukan hanya berfungsi sebagai pelapis saja. Selama berbaring, kulit melepaskan sel kulit mati, keringat, dan kotoran yang lantas menempel pada sprei. Jika tidak dibersihkan, kotoran tersebut akan menjadi makanan bakteri dan tungau dan mengiritasi kulit.

6. Berhenti melakukan perawatan wajah

Seringkali karena hanya di rumah saja, seseorang jadi malas melakukan perawatan wajah rutin. Padahal walaupun berada di dalam ruangan, kulit tetap terpapar efek negatif lingkungan. Perawatan wajah yang dihentikan dapat mengakibatkan kerusakan kulit.

7. Terlalu sering mencuci tangan

Selama pandemi, anjuran untuk mencuci tangan dan membersihkan badan memang semakin gencar. Namun, terlalu sering mencuci tangan dan mandi akan mengikis kelembapan alami kulit. Sabun dengan deterjen yang tinggi juga akan mengakibatkan kulit memerah, kering, iritasi, dan gatal.

Baca Juga: 9 Tips Memilih Skincare yang Cocok untuk Kulit Sensitif

Cara Mengatasi Indoor Face

Pandemi dan rutinitas yang berubah hanyalah pemicu, bukan penyebab langsung kerusakan kulit. Namun ada cara mengatasi indoor face. Yaitu:

1. Menggunakan pembersih wajah yang lembut

Indoor face dapat dicegah dengan menjaga kelembapan alami kulit. Gunakan sabun dan pembersih wajah yang lembut, rendah deterjen, dan tanpa alkohol. Menggunakan produk alami juga dapat membantu menjaga kondisi kulit.

2. Selalu menggunakan pelembap

Pelembap akan melindungi kulit dari dehidrasi dan produksi minyak berlebih. Pelembap juga menutrisi kulit. Walaupun tidak keluar rumah, kulit tetap harus diberi ‘makanan’, bukan?

3. Jangan lupakan tabir surya

Berada di dalam ruangan tidak berarti bebas dari pembiasan sinar matahari. UVB yang ada di dalam pembiasan sinar tersebut dapat menyebabkan bintik hitam, keriput, bahkan memperbesar risiko kanker kulit.

Gunakan tabir surya paling atau sunscreen tidak SPF 30 untuk melindungi kulit dari sinar biru ultraviolet.

4. Lakukan perawatan wajah rutin

Facial wash, exfoliation, masker wajah, dan perawatan wajah lainnya tidak boleh ditinggalkan. Walaupun jarang keluar rumah, tetapi kulit tetap terpapar efek negatif lingkungan.

Perawatan rutin akan menjaganya tetap sehat dan indah. Jika kulit berjerawat, lakukan perawatan dengan krim hidrokortison dan antibakteri.

5. Ganti alas tidur dan sofa secara teratur

Alas tidur dan sofa yang bersih akan bebas dari bakteri, debu, tungau dan kotoran lain penyebab masalah kulit. Jangan lupa pula untuk menyedot debu secara teratur dari sela-sela sofa.

Dengan melakukan langkah-langkah di atas, diharapkan kulit akan terbebas dari masalah indoor face. Rajin lakukan perawatan kulit pagi dan malam agar kulit tetap sehat dan cantik.

 

  1. Cassata, Cathy. 2020. How Sheltering in Place Could Be Throwing Your Skin Out of Balance. https://www.healthline.com/health-news/how-being-stuck-inside-affects-your-skin. (Diakses pada 02 Februari 2022).
  2. Driver, George. 2020. Have You Got ‘Indoor Face’? An Expert Guide To Why Your Skin Isn’t Behaving. https://www.elle.com/uk/beauty/skin/a32300721/lockdown-effects-skin/. (Diakses pada 02 Februari 2022).
  3. Prinzivalli, Leah. 2020. What’ll Happen to My Skin If I Never Leave the House Again? https://www.allure.com/story/impact-on-skin-being-indoors-quarantine. (Diakses pada 02 Februari 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi