Terbit: 12 April 2022 | Diperbarui: 4 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Eyelash extension atau ekstensi bulu mata kini banyak dilakukan wanita untuk tampilan mata yang lebih cantik alami. Namun dibalik kegunaannya, ternyata ada risiko yang dapat terjadi. Simak penjelasan lengkap mengenai kelebihan dan kekurangan di bawah ini.

Eyelash Extension: Prosedur hingga Pro-Kontra Melakukannya

Mengenal Eyelash Extension

Prosedur ini bersifat semi permanen dan menjadikan tampilan bulu mata lebih tebal, panjang, walau tanpa maskara. Jika dilakukan dengan prosedur yang benar oleh tenaga profesional, tindakan ini cenderung aman.

Prosedur ini juga dikenal dengan istilah tanam bulu mata. Dalam satu kali tindakan, tanam bulu mata dapat bertahan selama enam minggu hingga dua bulan. Selama waktu tersebut, tetap diperlukan perawatan agar bulu mata terlihat segar alami.

Ada beberapa bahan yang dapat digunakan dalam prosedur ini. Misalnya serat sintetis, serat plastik, sutra, dan bulu hewan. Bahan tersebut lantas direkatkan ke kelopak mata dengan lem bedah yang non iritasi serta tahan air, keringat, dan minyak.

Prosedur ini dilakukan dengan cara:

  • Pertama, dokter atau ahli kecantikan akan membersihkan kedua mata Anda.
  • Bulu mata bawah akan direkatkan dengan isolasi khusus agar tidak terlem dengan bulu mata atas.
  • Bulu mata atas yang asli juga akan diisolasi.
  • Bulu mata tambahan akan ditanam satu demi satu menggunakan setitik kecil lem ke kelopak mata.
  • Prosesnya akan dilakukan pada kelopak atas dan bawah untuk kedua mata hingga selesai.

Baca Juga: Bukan Hanya Lentik, Ini Fungsi Penting Bulu Mata Anda!

Kelebihan Eyelash Extension

Dibandingkan prosedur mempercantik bulu mata lainnya, tanam bulu mata memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:

1. Menghemat waktu

Satu kali tindakan tanam bulu mata memerlukan waktu beberapa jam. Namun dalam dua bulan selanjutnya Anda tidak perlu mengaplikasikan maskara, menggunakan penjepit bulu mata atau bulu mata palsu.

Mengingat riasan mata adalah bagian yang cukup rumit, maka tindakan ini akan menghemat banyak waktu saat merias diri.

2. Menghasilkan tampilan bulu mata yang lebih alami

Bulu mata palsu akan terlihat berat, tidak alami dan mudah copot. Sementara penggunaan maskara harus diulang dua hingga tiga kali untuk tampilan lebih tebal dan panjang.

Sementara tanam bulu mata akan menghasilkan tampilan bulu mata nyaris seperti asli. Tanpa menggunakan riasan mata berat pun Anda sudah terlihat menawan.

3. Tahan lama

Walaupun memerlukan perawatan teratur, prosedur ini dapat bertahan hingga dua bulan. Selain itu, tanam bulu mata juga tahan air serta minyak, sehingga Anda tidak perlu khawatir akan rusak walau beraktifitas seharian.

Baca Juga: 11 Bentuk Mata, Anda Termasuk yang Mana?

Risiko Eyelash Extension

Seperti halnya prosedur riasan lainnya, tetap ada risiko yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan tanam bulu mata, di antaranya:

  • Risiko alergi

Walaupun dilakukan dengan bahan-bahan yang hipoalergenik, selalu ada risiko alergi yang dapat terjadi. Baik dari bahan bulu mata yang ditanam maupun dari lem yang digunakan.

Reaksi alergi biasanya berupa gatal, iritasi, kemerahan, bengkak, hingga perih. Baik pada kelopak mata maupun kornea. Jika terjadi tanda alergi, sebaiknya bulu mata tanam dicabut saja. Namun pencabutan harus dilakukan oleh dokter atau ahli kecantikan, jangan lakukan pencabutan sendiri di rumah.

Perlu dicermati bahwa bahan yang dipakai untuk melepaskan bulu mata tanam juga dapat menyebabkan reaksi alergi. Setelah prosedur pelepasan selesai segera dapatkan perawatan untuk alergi yang dialami.  

  • Bulu mata asli rontok

Memasang bulu mata ekstensi dapat mengganggu pertumbuhan bulu mata asli. Akibatnya bulu mata akan rontok, tidak dapat tumbuh kembali hingga beberapa waktu. Jika ini terjadi, maka hentikan pemakaian bulu mata ekstensi dan tunggu hingga beberapa bulan.

Meski begitu, perlahan bulu mata asli dapat tumbuh kembali. Namun tindakan tanam bulu mata yang berulang kali dilakukan dapat menyebabkan kerontokan permanen dan menyebabkan bulu mata tidak tumbuh kembali.

  • Infeksi pada kelopak mata dan kornea

Reaksi infeksi jauh lebih mengganggu daripada alergi. Mata dan kelopak akan membengkak, terkadang diiringi rasa sakit, berdenyut, hingga kemerahan.

Pada infeksi yang parah akan menyebabkan demam, peradangan, dan nanah. Jangan biarkan gejala infeksi hingga parah. Segera dapatkan perawatan dari tenaga medis untuk mencegah komplikasi kesehatan. 

  • Menghabiskan banyak biaya

Tentu saja, prosedur tanam bulu mata memakan banyak biaya. Selain biaya pemasangan yang mencapai jutaan, jangan lupakan pula biaya perawatan. Selama bulu mata tertanam di kelopak, tetap diperlukan perawatan agar tampilannya natural dan indah.

Belum lagi perawatan tambahan jika terjadi alergi, infeksi atau gangguan lainnya. Oleh karena itu, sebelum melakukan eyelash pertimbangkan pula segi biaya.

Selain itu, tanam bulu mata juga dapat menyebabkan rasa perih, terbakar, mata memerah, dan gatal. Agar hal-hal tersebut tidak terjadi, lakukan pencegahan dengan cara:

  • Lakukan eyelash hanya di tempat resmi, dengan ahli kecantikan yang bersertifikat dan mendapat izin resmi untuk praktek. Para ahli yang resmi akan menggunakan bahan-bahan berkualitas yang juga sudah mendapatkan izin edar dari BPOM.
  • Cermati betul bahan yang digunakan, termasuk bahan lem. Hindari lem yang mengandung lateks dan formaldehyde. Bahan tersebut bersifat toksin dan menyebabkan alergi serta iritasi.
  • Pastikan  tindakan menggunakan lem bedah, bukan lem kuku.
  • Pastikan ahli kecantikan yang melakukan tindakan mencuci tangan dan membersihkan peralatan yang digunakan dan harus melaksanakan prosedur kesehatan yang resmi sesuai standar IDI.
  • Sebelum dilakukan penanaman bulu mata, pastikan Anda telah memberitahu jika ada alergi terhadap suatu bahan kosmetik. Dokter juga biasanya melakukan tes alergi terlebih dahulu beberapa hari sebelumnya.
  • Jangan lakukan prosedur ini jika Anda memiliki dermatitis pada kelopak mata, alopecia areata, sedang atau akan menjalankan tindakan lasik, kemoterapi, dan radiasi.

 

  1. Spabary, Autumn. 2020. Lash extensions: Pros, cons and helpful tips. https://www.allaboutvision.com/cosmetic/eyelash-extensions.htm. (Diakses pada 07 April 2022).
  2. Whelan, Corey. 2019. Eyelash Extensions: What Are the Pros and Cons?. https://www.healthline.com/health/eye-health/eyelash-extensions-pros-and-cons. (Diakses pada 07 April 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi