Terbit: 5 May 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Kopi adalah salah satu minuman yang paling digemari masyarakat Tanah Air. Banyak orang yang mengonsumsinya di pagi hari, saat bekerja, atau saat berkumpul bersama dengan keluarga atau teman-teman. Hanya saja, saat bulan puasa, mau tidak mau kita harus menghindarinya hingga matahari terbenam. Padahal, banyak orang yang menyebut minum kopi di malam hari kurang sehat. Sebenarnya, kebiasaan minum kopi sebaiknya dilanjutkan atau dihentikan saja saat bulan puasa?

Bulan Puasa, Kebiasaan Ngopi Dihentikan atau Lanjut?

Bolehkan meneruskan kebiasaan ngopi di bulan puasa?

Tidak ada larangan untuk tetap meneruskan kebiasaan ngopi di bulan puasa. Hanya saja, kita memang harus lebih cermat dalam mengonsumsinya mengingat minuman ini memiliki kandungan kafein. Sebagai contoh, jika kita meminumnya di malam hari, tentu akan meningkatkan risiko terkena masalah insomnia atau susah tidur, bukan?

Selain kafein yang bersifat stimulan, kopi sebenarnya juga memiliki kandungan baik lainnya, yakni antioksidan yang  melawan paparan buruk radikal bebas. Sayangnya, meskipun bisa memberikan banyak manfaat kesehatan, kebiasaan minum kopi juga bisa memberikan efek samping kecanduan. Tiba-tiba berhenti mengonsumsinya tentu bisa memberikan dampak buruk.

Banyak orang yang mengeluhkan sensasi sakit kepala atau badan yang lebih lemas dan kurang bertenaga saat mulai berhenti minum kopi. Hal ini disebabkan oleh tubuh yang sudah terlanjur terbiasa dengan adanya asupan kafein yang bisa memberikan sensasi segar dan menambah energi. Karena alasan inilah, mereka yang terbiasa minum kopi sebaiknya tidak sembarangan menghentikan kebiasaan ini di bulan puasa demi mencegah efek samping tersebut.

Beberapa hal yang harus diperhatikan saat ngopi di bulan puasa

Pakar kesehatan menyarankan penggemar kopi untuk lebih cermat dalam mengonsumsi minuman ini selama di bulan puasa.

Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya mereka perhatikan demi menjaga kondisi tubuh.

  1. Kurangi asupan kafein

Sebenarnya, kita sudah disarankan untuk mengurangi asupan kafein sekitar beberapa hari atau beberapa minggu sebelum bulan puasa demi membuat tubuh lebih beradaptasi dengan hal ini. Hanya saja, jika kita tak sempat melakukannya, kita bisa mulai mengurangi asupan minum kopi sejak hari pertama puasa.

Pakar kesehatan menyebut asupan aman minum kopi harian adalah sekitar 400 mg kafein atau sekitar 2 hingga 3 cangkir. Hanya saja, saat berpuasa, sebaiknya kita mengurangi asupan kafein hingga sekitar 200 atau 300 miligram saja atau sekitar satu atau dua cangkir. Demi menyiasati kebiasaan minum harian, kita bisa mulai menggunakan cangkir dengan ukuran yang lebih kecil sehingga konsumsi kopi pun bisa dikurangi.

  1. Perhatikan waktu minum kopi

Kebanyakan orang minum kopi di waktu saat menjalankan ibadah puasa, yakni pagi, siang, atau sore. Hal ini berarti saat bulan puasa, kita hanya bisa mengonsumsinya di malam hari setelah berbuka atau sebelum waktu imsak tiba.

Masalahnya adalah kopi termasuk dalam minuman bersifat diuretik atau mampu membuat peningkatan frekuensi buang air kecil. Jika kita mengonsumsinya di waktu sahur, dikhawatirkan efek ini akan membuat tubuh kehilangan cairan lebih cepat atau lebih banyak dan akhirnya membuat tubuh lebih mudah terkena dehidrasi di siang hari. Hal ini tentu akan membuat ibadah puasa semakin berat untuk dilakukan.

Pakar kesehatan lebih menyarankan kita untuk meminumnya sekitar satu atau dua jam setelah berbuka puasa. Hanya saja, pastikan untuk tidak lagi mengonsumsinya setelah pukul 20.00 malam demi mencegah masalah susah tidur.

  1. Memilih kopi yang tepat

Kopi decaf atau kopi tanpa kafein bisa dijadikan pilihan yang tepat untuk dikonsumsi di bulan puasa karena kadar kafeinnya yang minim sehingga tidak akan memberikan dampak buruk layaknya susah tidur atau dehidrasi setelah meminumnya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi