Terbit: 17 December 2017 | Diperbarui: 25 March 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Pepatah menyebutkan, “Anda adalah apa yang Anda makan” dan ini bisa menyangkut ke suasana hati Anda. Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di Nutritional Neuroscience, apa yang Anda makan mempengaruhi kesehatan mental Anda seiring bertambahnya usia.

Tips Menjaga Makanan Agar Mental Anda Sehat

Untuk penelitian ini, para periset dari Universitas Negeri New York di Binghamton mengeluarkan sebuah survei internet anonim melalui media sosial, yang meminta hampir 600 orang tentang makanan yang mereka makan dan keadaan kesejahteraan mental mereka secara keseluruhan.

Setelah menganalisis tanggapan tersebut, para periset menemukan bahwa mengonsumsi lebih banyak daging unggas dan daging merah secara signifikan, kesehatan mental mereka lebih baik pada orang dewasa berusia 18 sampai 29 tahun.

Tetapi ketika mereka meneliti orang berusia di atas 30 tahun, dengan asupan buah dan sayuran yang lebih tinggi, lebih bermanfaat untuk suasana hati mereka.

Semuanya bermuara pada kimiawi otak Anda, penulis studi Lina Begdache, Ph.D., asisten profesor bidang kesehatan di Binghamton berfokus kepada kesehatan pria.

Otak Anda tidak sama di usia 20-an seperti di usia 40-an. Bila Anda lebih muda, kesehatan mental Anda tampaknya lebih sensitif terhadap bahan kimia di otak Anda, jelas Begdache. “Asam amino dalam protein daging mempromosikan produksi serotonin dan dopamin, bahan kimia mood baik,” katanya.

Berdasarkan studi, berolahraga setidaknya tiga kali dalam seminggu juga tampaknya memiliki efek yang sama pada kelompok yang lebih muda.

Seiring bertambahnya usia, segala sesuatunya mulai bergeser. “Tingkat peradangan otak meningkat, Peradangan adalah sumber radikal bebas, yang menyebabkan gangguan besar di otak.

Tampaknya kebutuhan akan antioksidan meningkat seiring bertambahnya usia untuk merasa lebih baik. Jadi sementara pada awalnya otak Anda bergantung pada asam amino esensial, kebutuhannya berubah seiring berjalannya waktu, dan antioksidan menjadi pemain kunci dalam mood Anda.

Peradangan yang tahan lama bisa berbahaya, karena ini memicu tubuh Anda untuk mulai menyerang sel sehat, jaringan, dan organ tubuh. Sebenarnya, menurut penelitian yang dipublikasikan di JAMA Psychiatry, peradangan otak 30 persen lebih tinggi pada orang yang didiagnosis dengan depresi klinis.

Seiring tingkat keparahan pembengkakan otak meningkat, begitu juga tingkat keparahan depresi, penelitian tersebut menemukan.

Di situlah pemuatan buah dan sayuran masuk. Makanan berwarna seperti buah beri, bayam, tomat, ubi jalar, dan apa saja, adalah pembangkit tenaga antioksidan yang bekerja untuk melawan kerusakan akibat radikal bebas di dalam otak Anda.

Itu penting, karena kerusakan ini mungkin berperan dalam ketidakseimbangan otak yang menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kegelisahan dan depresi pada siapa saja.

Namun, kebutuhan akan antioksidan nampaknya lebih kuat seiring bertambahnya usia, kata Begdache. Jelas, Anda ingin makan protein, buah, dan sayuran pada usia berapapun, tapi kebanyakan dari kita tidak menemukan rasio yang tepat. Data dari Centers of Disease Control and Prevention secara konsisten menemukan bahwa kebanyakan orang Amerika tidak cukup makan buah dan sayuran.

Pakar kesehatam menekankan bahwa jika suasana hati Anda terasa rendah, Anda harus memperhatikan pola makan Anda. Hal terbaik adalah mengetahui apa yang kita makan jika kita mengalami beberapa bentuk tekanan mental sebelum beralih minum obat sebagai alternatif.

Obat bila dikombinasikan dengan terapi bisa efektif, tapi antidepresan khususnya bisa disertai efek samping yang tidak menyenangkan, seperti penambahan berat badan atau masalah seksual.

Jadi jika Anda mengalami tanda-tanda depresi terutama pada pria, Anda masih harus cek ke dokter Anda. Dia akan dapat membantu Anda membentuk pengobatan yang sesuai untuk Anda. Apakah itu menyangkut penyesuaian diet, pengobatan, atau terapi.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi