Terbit: 6 July 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Cukup banyak orang yang malas untuk mengonsumsi sayuran. Untuk mengatasinya, kita pun menggoreng sayuran ini sehingga membuat rasanya menjadi lebih menarik. Masalahnya adalah, makanan yang digoreng dikenal luas kurang baik bagi kesehatan. Apakah hal ini juga berlaku pada sayur goreng?

Sayur Goreng, Sehat Nggak Sih?

Perubahan pada sayur yang digoreng

Ada banyak sekali jenis sayuran yang bisa kita goreng, yakni kol, bayam, terong, brokoli, kembang kol, dan lain-lain. Biasanya, selain digoreng dengan cara deep frying, sayuran ini juga diberi tambahan tepung sehingga memiliki rasa yang lebih nikmat. Masalahnya adalah proses pengolahan ini akan memicu perubahan pada sayuran tersebut.

Berikut adalah berbagai dampak yang terjadi jika sayuran digoreng.

  1. Sayuran memiliki kandungan lemak yang tinggi

Proses penggorengan sayur yang memakai cara deep frying membuat sayuran menyerap minyak dalam jumlah yang sangat tinggi. Ditambah dengan tekstur sayuran yang memang cenderung mudah menyerap, maka jika mengonsumsi sayur goreng, bisa dipastikan bahwa kita mengonsumsi lemak jenuh dalam jumlah yang sangat banyak.

Selain itu, jika sayuran ini juga diberi tambahan tepung, maka akan memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang tinggi. Mengonsumsinya tentu akan membuat risiko terkena penyakit jantung, hipertensi, dan kanker akan meningkat.

  1. Kandungan vitamin dan mineral di dalam sayur akan rusak

Proses pengolahan sayur dengan metode deep frying atau direndam di dalam minyak ternyata bisa merusak kandungan vitamin dan mineralnya. Padahal, selain serat, kita sangat membutuhkan vitamin dan mineral ini dari sayur-sayuran demi menjaga kondisi tubuh.

Beberapa kandungan di dalam sayuran yang akan mengalami kerusakan atau penurunan jumlah dengan signifikan setelah digoreng adalah vitamin A, vitamin E, dan beta karoten.

  1. Sayuran akan mengalami perubahan kimiawi

Menggoreng sayur dengan minyak membutuhkan suhu yang sangat tinggi. Hal ini akan memicu perubahan kimiawi pada sayuran dan minyak sehingga akan terbentuk senyawa seperti sulfur, amina, dan akrilamida.

Senyawa-senyawa ini berpotensi menjadi racun bagi tubuh. Bahkan, jika minyak yang dipakai adalah minyak jelantah, kandungan antioksidan di dalam sayuran akan rusak dan kita pun tidak akan mendapatkan manfaat kesehatan apapun dari sayuran tersebut.

Kandungan lemak trans di dalam sayuran yang sudah digoreng juga sangat tinggi sehingga akan membuat peningkatan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh. Sering mengonsumsinya tentu akan meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.

Sebaiknya menghindari sayur goreng

Selain serat, kita sangat membutuhkan kandungan sehat lain di dalam sayuran seperti vitamin, mineral, dan antioksidan. Mengingat kandungan-kandungan ini akan rusak jika sayur digoreng, maka kita pun tidak akan mendapatkan manfaat kesehatan meski mengonsumsi sayur dalam jumlah yang banyak.

Apalagi jika kita membeli sayur goreng ini di tempat makan yang biasanya diolah dengan minyak jelantah yang dipakai berulang kali. Bisa jadi makan sayur goreng justru akan memicu peningkatan risiko terkena masalah kesehatan yang cukup serius.

Melihat fakta ini, sebaiknya memang menghindari sayur goreng dan mengolahnya dengan cara lain saja yang lebih sehat.

Bagaimana dengan menumis sayuran, apakah dampaknya sama saja?

Menumis sayuran juga akan membuat sayuran diolah dengan menggunakan minyak, namun biasanya jumlah minyaknya tidak terlalu banyak. Selain itu, proses penumisan juga sebentar, tidak terlalu lama sehingga membuat sayur masih aman untuk dikonsumsi.

Hanya saja, jika kita ingin menumis sayuran dengan cara yang lebih sehat, kita bisa menggunakan minyak zaitun yang tinggi kandungan fenol yang bisa mencegah datangnya berbagai penyakit.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi