Terbit: 9 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Pisang menjadi salah satu buah yang cocok untuk dijadikan sebagai camilan atau pengganjal perut. Selain memiliki rasa yang lezat, banyak yang mempercayai manfaat pisang untuk asam lambung. Apakah pisang memang bisa memberikan khasiat ini? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut!

Benarkah Pisang Dapat Mengatasi Asam Lambung?

Benarkah Pisang Baik untuk Asam Lambung?

Pisang adalah buah yang umumnya tumbuh di Asia Tenggara. Namun, buah ini juga bisa tumbuh di berbagai belahan dunia dengan iklim hangat. Anda dapat dengan mudah menjumpai pisang di pasar atau supermarket terdekat.

Bukan hanya karena rasanya yang enak, pisang juga banyak diminati karena mengandung sejumlah nutrisi penting untuk tubuh. Buah dengan kulit berwarna kuning ini tinggi akan kalori, tetapi rendah lemak.

Sejumlah kandungan nutrisi lain yang terkandung di dalamnya, yaitu protein, karbohidrat, serat, vitamin C, riboflavin, asam folat, niacin, tembaga, potasium, dan magnesium.

Berkat berbagai kandungan tersebut, pisang mendatangkan manfaat sehat yang sayang untuk Anda lewatkan. Berbagai manfaat tersebut, termasuk:

  • Menjaga kesehatan pencernaan.
  • Menurunkan kadar gula darah.
  • Membantu menurunkan berat badan dengan memberikan rasa kenyang lebih lama.
  • Sumber antioksidan dan serat.
  • Menjaga kesehatan jantung dan ginjal.
  • Mendukung proses pemulihan setelah latihan.

Baca JugaMenilik Manfaat Air Kelapa untuk Asam Lambung

Lantas, bagaimana dengan manfaat pisang untuk asam lambung? Ternyata, khasiat ini memang ada.

Pisang memiliki tingkat keasaman atau pH sebanyak 5,6. Hal ini membuat pisang menjadi buah-buahan yang bersifat basa.

Sifat basa pada pisang dapat menetralkan asam lambung dengan melapisi lapisan esofagus yang teriritasi. Dengan demikian, gejala asam lambung akan teratasi.

Selain itu, seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pisang merupakan sumber serat larut, yaitu pektin. Kandungan ini bisa membantu melancarkan sistem pencernaan Anda.

Meskipun manfaat pisang untuk asam lambung cukup menjanjikan, Anda tetap saja tidak boleh kalap dalam mengonsumsinya. Pilihlah dengan cermat dan batasi konsumsi hariannya.

Pakar kesehatan menyarankan Anda untuk tidak sembarangan memilih pisang. Pilihlah yang sudah matang karena bisa memberikan manfaat kesehatan ini. Selain itu, hindari makan pisang dengan berlebihan. 

Makanan yang Baik untuk Asam Lambung

Selain makan pisang, perhatikan kembali pola makan Anda. Jika memiliki masalah asam lambung, Anda sebaiknya makan dengan porsi yang lebih kecil, tetapi frekuensi lebih sering.

Anda juga bisa mencoba sejumlah makanan yang termasuk alkaline (bersifat basa) lainnya untuk membantu meredakan asam lambung. 

Berikut adalah makanan dan buah yang bisa Anda coba selain pisang:

1. Buah-buahan tertentu

Buah melon memiliki kadar keasaman atau pH 6,1. Hal ini berarti, buah ini sangatlah cocok untuk dikonsumsi oleh penderita asam lambung tinggi.

Hanya saja, menurut sebuah penelitian, tidak semua orang yang menderita masalah asam lambung mendapatkan manfaat kesehatan setelah mengonsumsinya. Bisa jadi gejalanya justru akan semakin memburuk.

Selain itu, buah semangka, apel, dan pir juga sangat direkomendasikan untuk penderita asam lambung karena kemampuannya dalam membuat saluran pencernaan menjadi lebih tenang.

2. Oatmeal

Oatmeal dikenal baik untuk program diet atau bagi mereka yang ingin menurunkan kadar kolesterol. Namun, makanan yang terbuat dari gandum ini memiliki khasiat serupa dengan pisang untuk mengatasi asam lambung.

Pasalnya, oatmeal bisa menurunkan kadar kesaman pada lambung dengan signifikan. Dengan demikian, Anda akan terbebas dari masalah kesehatan ini.

3. Sayuran hijau

Makanan yang baik untuk asam lambung berikutnya adalah beberapa jenis sayuran hijau, seperti brokoli, kembang kol, kentang dan mentimun.

Sayuran tersebut sangat disarankan untuk dikonsumsi oleh penderita masalah asam lambung tinggi karena bisa membantu mengatasi gejala dari penyakit ini.

4. Tanaman herbal

Beberapa jenis tanaman herbal, seperti lidah buaya, adas, atau jahe ternyata baik untuk mengatasi masalah asam lambung tinggi.

Sebagai informasi, jahe memiliki kandungan antiinflamasi yang bisa meredakan masalah asam lambung.

Selain itu, lidah buaya yang bisa memberikan sensasi dingin dan nyaman pada pencernaan juga akan menurunkan produksi asam lambung dengan efektif. 

Sementara itu, adas memiliki tingkat keasaman 6,9 yang bisa membuat lambung menjadi lebih nyaman sekaligus membuat fungsinya meningkat.

Baca JugaBisakah Sesak Napas Karena Asam Lambung?

Selain mengonsumsi makanan-makanan yang disebutkan sebelumnya, ada beberapa jenis makanan yang bisa membuat masalah asam lambung ini semakin memburuk.

Makanan yang harus dihindari penderita asam lambung tinggi, antara lain cokelat, kopi, minuman beralkohol, dan buah-buahan sitrus, seperti jeruk atau lemon, tomat, bawang, dan makanan pedas.

Selain itu, batasi konsumsi makanan berlemak yang bisa membebani kinerja saluran pencernaan dan membuat gejala asam lambung menjadi lebih buruk.

Pakar kesehatan juga menyarankan untuk tidak sembarangan mengonsumsi obat-obatan, apalagi tidak sesuai dengan anjuran dokter. Pasalnya, bisa jadi hal tersebut akan memberikan efek buruk bagi kesehatan lambung.

Hindari pula tiduran setelah makan karena dapat menyebabkan tekanan pada lambung dan membuat makanan serta cairan di lambung naik kembali ke kerongkongan. Jangan lupa perbanyak asupan air putih setiap hari demi mencegah asam lambung.

 

  1. Bjarnadottir, Adda., & Shoemaker, SaVanna. 2021. 11 Evidence-Based Health Benefits of Bananas. https://www.healthline.com/nutrition/11-proven-benefits-of-bananas. (Diakses pada 9 Juni 2022).
  2. Davenport, Tracy. 2015. Why Bananas are a Good Choice for People with Acid Reflux. https://www.healthcentral.com/article/why-bananas-are-a-good-choice-for-people-with-acid-reflux. (Diakses pada 9 Juni 2022).
  3. Stepko, Barbara. 2021. 5 Foods to Fight Acid Reflux and Heartburn. https://www.aarp.org/health/conditions-treatments/info-2017/foods-help-acid-reflux-fd.html. (Diakses pada 9 Juni 2022).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi