DokterSehat.Com – Remaja cenderung memiliki gaya hidup yang tidak sehat. Mereka sering minum dan makan sesuatu yang memiliki kadar kafeina tinggi. Salah satu sumber kafeina yang berpengaruh besar pada remaja baik itu pria dan wanita adalah minuman yang bersoda.

Minuman berkarbonasi yang memiliki rasa manis ini diketahui memengaruhi fisik dan mental dari remaja. Dengan konsumsi yang terlalu berlebihan, kandungan kafeina bisa memberikan gangguan yang cukup merugikan. Berikut ulasan selengkapnya.
Pengaruh kafeina pada remaja pria
Konsumsi kafeina yang berlebihan pada remaja pria khususnya yang telah atau sedang mengalami pubertas memengaruhi tekanan darah. Sistole atau tekanan darah masuk mengalami kenaikan cukup signifikan ketimbang remaja yang lebih sering minum air putih atau teh.
Lebih lanjut, remaja pria juga mengalami perubahan pada mood. Mereka jadi mudah gelisah tanpa sebab, sering tergesa-gesa, dan lebih aktif terhadap lawan jenisnya. Untuk menghindari kondisi ini, konsumsi kafeina harus diperkecil baik itu dari soda atau kopi yang diminum setiap hari.
Pengaruh kafeina pada remaja wanita
Pengaruh kafeina pada remaja wanita memang tidak terlalu besar ketimbang pria. Namun, saat mereka mengalami menstruasi, kafeina akan berpengaruh cukup besar. Remaja akan mengalami penurunan denyut jantung pasca ovulasi. Saat ovulasi, denyut jantung akan berjalan dengan lebih cepat.
Menurut penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Human Reproduction, kafeina bisa membuat anak perempuan mengalami menstruasi pertama lebih cepat. Sementara itu, anak-anak yang tidak mengonsumsinya mendapatkan menstruasi normal pada usia 11-12 tahun.
Meski kafeina bisa memberi pengaruh buruk pada remaja, bahan aktif ini cukup bermanfaat juga untuk meningkatkan semangat. Dalam hal olahraga, kafeina akan memberikan tambahan energi khususnya pada remaja pria.
Dari uraian di atas apa yang bisa kita simpulkan? Ya, benar sekali. Kafeina boleh dikonsumsi remaja asal dalam takaran yang pas.