DokterSehat.Com- Kedelai adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang cukup populer di Asia Timur dan telah dibudidayakan sejak 3500 tahun lalu. Kedelai sendiri juga sering dijadikan sebagai pengganti makanan pokok sebab kandungan yang dimilikinya juga terbukti kaya akan protein dan minyak nabati. Maka tak heran jika di Indonesia begitu banyak ditemukan berbagai jenis kedelai dan tidak sedikit pula masyarakat Indonesia yang sangat gemar mengonsumsi kedelai.

Tapi, dibalik kepopulerannya tersebut, kedelai juga sempat menjadi buah bibir banyak orang. Dikatakan jika kacang ini bisa memberikan efek buruk jika dikonsumsi dengan jumlah banyak dan waktu yang lama. Salah satu mitosnya mengatakan jika kedelai bisa membuat wanita menjadi mandul. Apakah benar demikian? Yuk simak faktanya!
Mitos: Kedelai bisa mengganggu kesuburan wanita
Fakta: Tidak ada kaitan yang serius antara kedelai dengan kesuburan wanita. Dikutip dari NSW Rural Doctors Network, kedelai adalah jenis makanan yang baik dikonsumi pria maupun wanit dan tidak ada kaitannya dengan kesuburan. Justru kacang-kacangan, termasuk kedelai bisa melindungi interfilitas ovulasi. Jadi, apa yang dimitoskan selama ini mengenai kesuburan tersebut tidaklah benar.
Mitos: Kedelai bisa sebabkan kanker prostat
Fakta: Kanker prostat terjadi karena pertumbuhan sel-sel yang tidak normal dalam kelenjar prostat. Dan hal tersebut tidak ada kaitannya dengan kedelai. Bahkan, sebuah penelitian yang dilakukan University of Oxford, menjelaskan bahwa tidak ada hubungannya sama sekali antara asupan kedelai dengan kadar sel serta hormon seksual pada pria. Hal tersebut dibuktikan dengan melakukan riset kepada 600 pria.
Mitos: Membuat lemak meningkat
Fakta: Apapun makanan yang Anda konsumsi, jika tidak diimbangi dengan olahraga maka lemak akan menumpuk dan membuat berat badan Anda naik drastis. Banyak yang mengatakan jika kedelai bisa membuat gemuk dengan cepat, padahal tidak seperti itu adanya. Mungkin anggapan itu muncul karena kedelai memang kaya akan protein layaknya telur. Tapi, saat Anda bisa mengatur pola hidup yang sehat, maka penggumpalan lemak tidak akan terjadi pada tubuh Anda.