Terbit: 2 March 2016 | Diperbarui: 28 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Jika kita mau mencermati, sebagian masyarakat Indonesia masih bingung dan tidak bisa membedakan antara mentega atau margarin. Bahkan, banyak dari kita yang menganggap kedua bahan makanan ini sama saja dan kecenderungan orang akan memilih menggunakan mentega. Keduanya memang bisa menjadi pengganti minyak untuk cara memasak tertentu layaknya makanan yang ditumis. Yang menjadi pertanyaan adalah, manakah yang lebih sehat, margarin atau mentega?

Dikarenakan kebiasaan masyarakat yang cenderung lebih memilih mentega alih-alih margarin, pakar kesehatan dari Unviersitas of Sidney bernama Leona Victoria mengemukakan pendapat jika hal ini ternyata bisa menjadi kurang baik bagi kesehatan tubuh. Jika kita sering menggunakan mentega, apalagi mentega yang tidak sehat dan banyak mengandung lemak jenuh, tentu makanan yang kita konsumsi tentu akan memiliki banyak kandungan LDL atau kolesterol jahat yang bisa meningkatkan resiko terkena penyakit kardiovaskular layaknya penyumbatan pembuluh darah hingga terkena stroke atau serangan jantung.

Leona Victoria sendiri menyebutkan jika sebagian besar mentega ternyata mengandung 50 persen lemak jenuh yang dikenal sangat tidak sehat dan memiliki kemampuan meningkatkan kadar kolesterol pada tubuh dengan signifikan. Berbeda dengan mentega, kandungan lemak jenuh yang ada pada margarin justru cenderung lebih sedikit, yakni maksimal hanya 20 persennya saja sehingga pakar kesehatan pun menyebutkan jika margarin seharusnya mulai menjadi pilihan yang lebih bijak untuk konsumsi sehari-hari.

Kita bisa memakai margarin sebagai lapisan pada roti yang bisa kita konsumsi di kala sarapan atau untuk makan siang. Pakar kesehatan sendiri menyebutkan jika kita mengkonsumsi margarin sehari-hari alih-alih memakai mentega, maka kita bisa menjaga kesehatan organ kardiovaskular dan menghilangkan setidaknya 3 kilogram kandungan lemak jenuh dalam tubuh.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi