Terbit: 28 May 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Puasa adalah sebuah ibadah yang dilakukan dengan cara tidak makan dan minum seharian penuh, mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Hal tersebut tentunya membuat tubuh menjadi lemas dan seakan tak bergairah akibat kurangnya cadangan energi di dalam tubuh. Selain itu, puasa juga sering membuat seseorang menjadi lebih tak bersemangat akibat perubahan pola makan dan pola tidur.

Perlukah Mengonsumsi Suplemen Vitamin Saat Puasa? Berikut Penjelasannya!

Untuk mengatasinya, tidak sedikit orang yang mengonsumsi suplemen vitamin dengan dalih agar tubuh menjadi lebih bugar dan tetap terjaga kesehatan. Hal tersebut tidaklah salah, sebab menjaga kesehatan bisa dilakukan dengan banyak cara, salah satunya mengonsumsi suplemen vitamin.

Tapi, perlu diketahui pula, puasa adalah sebuah aktivitas yang menyehatkan. Jadi, Anda tidak perlu terlalu khawatir sebab dari banyak fakta terjadi, seseorang yang rutin berpuasa justru memiliki kebugaran serta kesehatan di atas rata-rata.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Metropolitan University of Denmark, mengatakan bahwa sah-sah saja jika seseorang mengonsumsi suplemen ketika berpuasa. Tapi, alangkah baiknya cara tersebut tidak terlalu sering. Sebab, dengan mengonsumsi makanan sehat saat sahur dan berbuka puasa sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin pada tubuh.

Disarankan untuk mengonsumsi sumber karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin ketika sahur. Anda bisa mendapatkannya dari makanan sehat seperti sayuran atau buah-buahan. Tentu saja hal itu bukanlah sesuatu yang sulit, sebab begitu banyak jenis sayur dan buah yang bisa Anda konsumsi setiap hari.

Dengan rutin mengonsumsi makanan sehat, tidak hanya kebugaran dan kesehatan yang Anda dapatkan. Tapi juga bisa menguatkan kekebalan pada tubuh sehingga bisa menangkal bakteri serta virus yang mencoba masuk dan merusak sel dalam tubuh. Namun, jika Anda terlalu sering mengonsumsi suplemen vitamin, tubuh Anda akan menjadi ketergantungan. Itulah sebabnya, penggunaan suplemen boleh saja, asal tidak melewati batas normal.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi