Terbit: 29 July 2019 | Diperbarui: 29 March 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Jamur adalah tanaman yang sudah sejak lama digunakan, baik sebagai bahan makanan maupun obat-obatan. Hal ini dikarenakan jamur memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Walaupun, ada beberapa jenis jamur yang bersifat kontradiktif, yakni justru mengandung racun berbahaya. Ketahui apa saja manfaat jamur sekaligus ‘ancaman’ mengonsumsi jenis jamur yang salah.

10 Manfaat Jamur bagi Tubuh (Beserta Bahayanya)

Jamur dan Kandungan Nutrisinya

Ada beribu jenis jamur yang tumbuh di muka bumi ini. Sebagian jamur tumbuh liar, namun ada juga jamur yang memang dibudidayakan secara khusus guna dijadikan komoditas pangan. Pun, jamur secara garis besar terbagi menjadi dua, ada yang bisa dikonsumsi dan ada yang tidak.

Beberapa contoh jenis jamur yang dapat dikonsumsi antara lain jamur kuping, jamur kancing, jamur tiram, jamur enoki, dan jamur merang. Jamur-jamur tersebut dipercaya sebagai makanan yang tak hanya lezat, namun juga menyehatkan. Alasannya, tentu karena kandungan jamur terdiri dari banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh, yakni:

  • Serat
  • Protein
  • Karbohidrat
  • Lemak
  • Fosfor
  • Kalium
  • Kalsium
  • Natrium
  • Seng
  • Tembaga
  • Vitamin B
  • Vitamin C
  • Vitamin D
  • Beta glucan

Selain itu, kandungan jamur juga meliputi sejumlah senyawa penting lainnya, seperti selenium dan antioksidan.

Manfaat Jamur bagi Kesehatan Tubuh

Jamur memang nikmat untuk dikonsumsi. Namun lebih dari itu, jamur juga bisa mendatangkan manfaat besar bagi kesehatan tubuh. Berikut ini adalah daftar manfaat jamur yang perlu Anda ketahui.

1. Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan

Manfaat jamur yang pertama adalah menjaga kesehatan sistem pencernaan. Hal ini dikarenakan jamur mengandung serat, zat yang berperan untuk menjaga sistem pencernaan, pun mengatasi masalah pencernaan seperti konstipasi atau ‘sembelit’.

Jamur tiram misalnya. Jenis jamur yang bentuknya menyerupai cangkang tiram ini untuk setiap 100 gram-nya mengandung sekitar 3,6 gram. Jumlah ini sudah cukup untuk memenuhi asupan serat harian yang dibutuhkan oleh tubuh. Oleh sebab itu, makanlah jamur secara rutin agar sistem pencernaan Anda terhindar dari masalah.

2. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem kekebalan tubuh merupakan benteng utama tubuh terhadap infeksi penyakit. Tanpa sistem kekebalan yang kuat, tubuh diprediksi akan mudah terserang penyakit. Salah satu cara meningkatkan performa autoimun adalah dengan mengonsumsi jamur.

Utamanya jenis jamur seperti jamur tiram dan jamur shitake, manfaat jamur untuk mengoptimalkan fungsi sistem imun ini dihasilkan oleh beta glucan, Beta glucan adalah semacam glukosa yang memang umum ditemui pada jamur, gandum, dan juga ragi.

3. Menurunkan Kolesterol

Di samping meningkatkan sistem kekebalan tubuh, manfaat jamur melalui beta-glucan-nya adalah untuk menurunkan kadar lemak LDL atau biasa dikenal sebagai kolesterol ‘jahat’. Sebaliknya, beta-glucan justru membantu meningkatkan kadar lemak HDL atau kolesterol ‘baik’ yang memang dibutuhkan oleh tubuh.

Pengendalian kadar kolesterol ‘jahat’ ini menjadi penting karena jika dibiarkan bisa berakibat pada komplikasi kardiovaskular yakni stroke dan jantung.

4. Mencegah Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yang juga disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol ‘jahat’. Di sini, jamur berperan dalam mencegah terjadinya penyakit hipertensi tersebut melalui agen-agennya yang terdiri dari vitamin C, kalium, dan juga serat.

Ketiga zat tersebut dikenal efektif dalam membantu pengendalian tekanan darah, pun memastikan agar kadar kolesterol tetap terjaga.

5. Meminimalisir Risiko Penyakit Kanker

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir risiko penyakit kanker, salah satunya adalah dengan mengonsumsi jamur.

Manfaat jamur yang satu ini lagi-lagi dihasilkan oleh beta-glukan yang terkandung di dalamnya. Beta-glukan memang tidak bisa mematikan sel-sel kanker, namun fungsinya untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh dapat mencegah sel kanker dapat berkembang lebih lanjut. Zat ini pun kerap digunakan dalam kemoterapi pada penderita kanker.

Kandungan jamur lainnya yang diklaim dapat mencegah dan mengatasi kanker adalah lentinan. Sebuah studi yang melibatkan pasien penderita penyakit kanker lambung menemukan fakta bahwa lentinan yang turut disertakan dalam kemoterapi mampu meningkatkan kesehatan tubuh pasien-pasien tersebut.

6. Memperbaiki Mutasi Sel DNA

Jamur mengandung vitamin D. Hal ini lantas mendatangkan manfaat jamur dalam memperbaiki sel DNA yang bermutasi, di mana mutasi DNA ini memiliki dampak bahaya bagi kesehatan tubuh, termasuk memicu tumbuh dan berkembangnya sel kanker.

Sebelum Anda harus dihadapkan pada kenyataan pahit seperti ini, baiknya lakukan langkah pencegahan dengan mengonsumsi jamur secara rutin ini salah satunya.

7. Memperlancar Produksi dan Sirkulasi Darah

Jamur juga mengandung mineral tembaga di dalamnya. Adanya tembaga tersebut tentu saja menjadi kabar baik untuk Anda yang gemar mengonsumsi tanaman satu ini. Pasalnya, tembaga adalah zat yang berperan penting dalam meningkatkan produksi sel darah merah di dalam tubuh.

Efeknya, sirkulasi darah ke seluruh tubuh menjadi lancar yang mana hal ini sangat penting untuk mengoptimalkan kinerja organ-organ tubuh. Tak hanya itu, manfaat jamur melalui kandungan tembaganya adalah untuk meningkatkan produksi kolagen sehingga memperkuat jaringan ikat pada tubuh, dan menjaga fungsi sistem saraf.

8. Menangkal Radikal Bebas

Radikal bebas adalah ‘momok’ menakutkan bagi tubuh kita. Pasalnya, radikal bebas ini memicu terjadinya kerusakan sel-sel tubuh yang mana bisa berakibat pada sejumlah komplikasi kesehatan, tak terkecuali kanker.

Guna menangkal serangan radikal bebas, tubuh memerlukan asupan zat antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang berfungsi untuk mencegah terjadinya oksidasi sebagai penyebab kerusakan sel, pun mencegah penumpukan plak pada arteri jantung (aterosklerosis).

Zat ini bisa didapatkan dari sejumlah jenis makanan, salah satunya jamur. Jamur mengandung antioksidan berupa vitamin C dan ergothioneine. Menurut sebuah studi yang dirilis oleh Journal of Medicinical Food pada tahun 2010, ergothioneine efektif dalam meminimalisir terjadinya aterosklerosis.

9. Menjaga Fungsi Organ Tubuh

Agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik, organ tubuh memerlukan asupan nutrisi. Satu dari sekain banyak nutrisi yang diperlukan organ tubuh tersebut adalah vitamin B, tepatnya vitamin B3 (niacin).

Vitamin B3 sudah terbukti secara ilmiah mampu membantu memaksimalkan kinerja organ tubuh, pun menjaganya agar tidak mengalami gangguan fungsi. Anda bisa mendapatkan manfaat vitamin B3 ini dari tanaman jamur, sehingga memasukkannya ke dalam daftar menu sehat sehari-hari sudah selayaknya dilakukan demi menjaga tubuh agar senantiasa sehat.

10. Menjaga Kesehatan Tulang

Selain vitamin B, kandungan jamur berupa vitamin lainnya adalah vitamin D. Adanya vitamin D ini lantas menghasilkan manfaat jamur untuk menjaga kesehatan tulang salah satunya. Oleh karenanya, mengonsumsi jamur sangat disarankan, terutama bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, dan lansia yang rentan terhadap penyakit tulang.

Di samping menjaga kesehatan tulang, vitamin D pada jamur ini juga mendatangkan manfaat pentung lainnya, mulai dari membantu tubuh menyerap mineral dengan baik, hingga anti-depresan alami.

Bahaya atau Risiko Mengonsumsi Jamur

Seperti yang sudah disebutkan di awal, tidak semua jamur bisa dikonsumsi. Malah, jamur-jamur tersebut jika dikonsumsi dapat menyebabkan komplikasi yang bahkan sampai mengancam nyawa.

Jenis-jenis jamur seperti deadly dapperling (lepiota brunneoincarnata), destroying angels (amanita), hingga yang cukup populer yakni magic mushroom atau ‘jamur kotoran sapi’ adalah contoh jamur yang sebaiknya Anda hindari jika tidak ingin mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.

Beberapa bahaya atau risiko mengonsumsi jamur antara lain:

1. Halusinasi (Psikosis)

Halusinasi atau dalam istilah medis disebut psikosis adalah bahaya atau risiko yang akan Anda terima apabila mengonsumsi jamur beracun, dalam hal ini ‘magic mushroom’.

Magic mushroom ‘efektif’ dalam menciptakan efek psikotis yang sangat parah. Jamur yang biasa dikonsumsi dengan dicampur makanan atau minuman lain seperti telur, teh, dan sebagainya ini mengandung psilocybin yang dengan cepat langsung masuk ke dalam otak dan menghambat aliran oksigen menuju organ yang satu ini.

Pengonsumsi jamur yang biasa ditemukan pada kotoran hewan—terutama sapi—tersebut akan langsung merasakan efeknya sekitar 20 menit pasca mengonsumsi, dan umumnya bertahan selama 5-6 jam. Gejala yang ditimbulkan meliputi:

  • Khayalan tingkat tinggi dan irasional
  • Emosi tidak stabil
  • Rasa cemas yang tinggi
  • Linglung
  • Paranoia atau ketakutan

2. Keracunan

Bahaya atau risiko mengonsumsi jamur lainnya yakni keracunan. Jenis jamur seperti lepiota brunneoincarnata atau ‘deadly dapperling’ mengandung racun bernama amatoksin yang jika dikonsumsi dapat berakibat pada komplikasi organ hati (liver) yang cukup parah dan bisa menyebabkan penderitanya kehilangan nyawa. Hal ini juga berlaku pada jenis jamur lainnya seperti jamur cokelat dan jamur amanitas.

Selain itu, jenis jamur yang terinfeksi bakteri Camplylobacter jejuni juga bisa menyebabkan tubuh keracunan yang ditandai oleh diare, mual, dan perut kram, demikian laporan dari Texas Agricultural and Mechanical College.

3. Alergi

Sebagai tumbuh-tumbuhan, jamur juga menghasilkan spora. Pada beberapa orang, spora ini bisa menimbulkan reaksi alergi, seperti asma, bahkan gangguan pada organ paru-paru.

Namun demikian, bukan berarti Anda yang memiliki alergi terhadap spora jamur tidak bisa mengonsumsi jamur. Pastikan saja jamur yang dikonsumsi benar-benar higienis dan telah dimasak sampai benar-benar matang.

4. Menyebabkan Rematik

Ibarat pisau bermata dua, beta-glukan pada jamur selain memiliki manfaat juga memiliki bahaya bagi kesehatan tubuh. Hal ini terjadi apabila Anda mengonsumsi jamur secara berlebihan, sehingga kadar beta-glukan yang masuk ke dalam tubuh pun melebihi batas kewajaran.

Rematik adalah penyakit yang disebabkan oleh asupan beta-glukan yang berlebihan. Selain itu, beta-glukan juga bisa berdampak pada sejumlah penyakit lain seperti multiple-sclerosis, asma, dan penyakit lupus.

5. Kanker

Memasak jamur juga perlu diperhatikan. Pasalnya, cara memasak jamur yang tidak benar bisa berisiko menimbulkan penyakit kanker. Sejumlah zat yang terkandung di dalam jamur seperti agaritine diklaim berpotensi menyebabkan tumor yang bisa berkembang menjadi kanker apabila terpapar suhu yang terlalu tinggi.

Fakta bahaya jamur yang satu ini memang belum bisa dikatakan kuat, oleh karena penelitian yang dilakukan masih menggunakan hewan sebagai objeknya, Kendati begitu, baiknya Anda tetap menerapkan cara memasak jamur yang benar guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Itu dia manfaat jamur beserta risikonya yang perlu Anda ketahui. Selama jamur yang dipilih tepat, dan frekuensi konsumsinya terhitung wajar, tanaman ini akan membuat tubuh senantiasa sehat bebas penyakit. Semoga bermanfaat!


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi