Terbit: 6 October 2021 | Diperbarui: 7 October 2021
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Metode bercocok tanam tanpa tanah atau populer dengan sebutan hidroponik diklaim mampu menghasilkan produk yang lebih sehat dibanding tanaman yang menggunakan media tanam menggunakan tanah. Lantas, apakah sayur hidroponik lebih sehat dari sayur biasa? Simak penjelasan di bawah ini.

Mana yang Lebih Sehat, Sayur Hidroponik atau Sayur Biasa?

Sayur Hidroponik dan Sayur Biasa, Lebih Sehat Mana?

Beberapa pakar mengungkapkan bahwa metode tanam tidak berhubungan dengan nilai gizi tanaman. Namun, sejumlah pakar juga mengungkapkan, tanaman yang tidak bersentuhan dengan tanah membuatnya lebih sehat karena kecil kemungkinan terkena penyakit.

Pada sisi lain, patogen yang terdapat di tanah yang kompleks dapat membuat tanaman menghasilkan senyawa bermanfaat dalam jumlah yang lebih tinggi. Meski begitu, sebuah studi mengungkapkan bahwa paprika dan tomat hidroponik lebih bergizi dan lebih beraroma daripada yang ditanam secara konvensional.

Hal penting lainnya yang tidak boleh luput dari perhatian adalah apakah sayuran yang ditanam dengan sistem hidroponik dianggap lebih organik? Beberapa petani hidroponik komersial masih ada yang menggunakan pestisida kimia. Bahkan, sebagian besar bergantung pada larutan bahan kimia dan mineral yang tidak memenuhi syarat sebagai organik.

Namun, ada juga petani hidroponik yang tidak menggunakan pestisida kimia dan menggunakan metode pertanian organik, yang memungkinkan produk yang dihasilkan memenuhi standar yang disyaratkan untuk diberi label sebagai produk organik.

Secara umum, nilai gizi sayuran yang ditanam secara hidroponik hampir sama dengan produk yang ditanam secara konvensional. Namun, sistem hidroponik membuat petani dapat secara tepat mengontrol kadar mineral di dalam air dan mempertahankan tingkat mineral yang konsisten di dalam tanaman.

Di sisi lain, sebuah studi diterbitkan di Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan bahwa, kandungan karotenoid sayuran yang ditanam secara hidroponik lebih rendah daripada sayuran yang ditanam secara konvensional.

Karotenoid seperti beta-karoten dan lutein, yaitu senyawa tanaman yang dapat bermanfaat bagi kesehatan manusia, tetapi tidak diklasifikasikan sebagai vitamin atau mineral.

Baca Juga: 12 Kombinasi Jus Buah Sayur yang Sehat dan Segar untuk Dicoba di Rumah

Sayuran Hidroponik sama Bergizinya dengan Sayuran yang Ditanam di Tanah

Pada dasarnya, sayuran diklaim lebih sehat tergantung pada larutan nutrisi tempat sayur ditanam, hal itulah yang membuat sayuran yang ditanam di tanah bisa sama bergizinya dengan sayuran hidroponik.

Perlu diketahui juga, tanaman mampu memproduksi vitaminnya sendiri sehingga kadar vitaminnya cenderung sama, baik sayuran yang ditanam secara hidroponik maupun yang ditanam di tanah.

Sementera itu, kandungan mineral pada tanaman hidroponik bisa berbeda-beda, tergantung pupuk yang digunakan. Hal ini membuat Anda bisa meningkatkan nutrisi tanaman hanya dengan menambahkan nutrisi pada larutan.

Anda dapat menambahkan nutrisi apa pun yang diinginkan, seperti kalsium, magnesium, zinc, atau zat besi. Hasilnya, sayuran yang ditanam secara hidroponik bisa dianggap ‘lebih unggul secara nutrisi’ daripada yang ditanam secara konvensional.

Pada akhirnya, perbedaan tingkat nutrisi tidak berdampak signifikan pada kesehatan secara keseluruhan. Langkah terbaik yang bisa Anda lakukan adalah mengonsumsi sayuran setiap hari, baik itu hasil hidroponik atau dikembangkan melalui media tanah. Diet tinggi sayuran mengurangi risiko stroke, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker.

Keamanan Sayuran Hidroponik

Selain pertanyaan mana yang lebih sehat antara sayur hidroponik dan sayur biasa, pertanyaan lain yang juga sering ditanyakan adalah apakah sayuran hidroponik berbahaya untuk kesehatan?

Salah satu masalah potensial berkaitan dengan sayuran yang ditanam secara hidroponik adalah kelembapan yang tinggi dari rumah kaca hidroponik, hal ini dapat membuat sayuran rentan terhadap kontaminasi salmonella.

Salmonella dapat menyebabkan keracunan makanan jika tertelan, tetapi jika Anda mencuci sayuran secara menyeluruh sebelum memakannya, hal tersebut dapat menghilangkan bakteri apa pun yang mungkin menempel. Memasak sayuran dengan benar juga dapat membunuh bakteri salmonella.

 

  1. Anonim. Are Hydroponic Vegetables Just as Nutritious as Those Grown in Soil?. https://nutritiouslife.com/eat-empowered/are-hydroponic-vegetables-as-nutritious-as-those-grown-in-soil/. (Diakses pada 6 Oktober 2021).
  2. Coila, Bridget. Are Hydroponic Vegetables Healthy?. https://www.livestrong.com/article/427355-are-hydroponic-vegetables-healthy/. (Diakses pada 6 Oktober 2021).
  3. Egan, Sophie. 2013. Are Hydroponic Vegetables as Nutritious as Those Grown in Soil?. https://well.blogs.nytimes.com/2016/12/23/are-hydroponic-vegetables-as-nutritious-as-those-grown-in-soil/. (Diakses pada 6 Oktober 2021).
  4. Weil, Andrew. 2007. Are Hydroponics Healthy?. https://www.drweil.com/health-wellness/balanced-living/gardening/are-hydroponics-healthy/. (Diakses pada 6 Oktober 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi