Terbit: 17 October 2019 | Diperbarui: 27 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Siapa bilang makanan dan minuman yang kita konsumsi hanya akan mempengaruhi berat badan atau pencernaan saja. Dalam realitanya, apa yang kita konsumsi bisa memberikan pengaruh besar bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Bahkan, ada beberapa jenis makanan yang bisa membuat otak rusak jika terlalu sering dikonsumsi!

5 Makanan dan Minuman Ini Bisa Merusak Otak!

Berbagai Makanan dan Minuman yang Bisa Merusak Otak

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa jenis makanan dan minuman yang bisa merusak otak jika dikonsumsi dengan berlebihan.

Berikut adalah makanan dan minuman tersebut.

  1. Gorengan

Salah satu camilan yang paling digemari masyarakat Indonesia ini ternyata bisa memicu kerusakan otak jika terlalu sering dikonsumsi, lho. Masalahnya adalah kita terbiasa mengonsumsi gorengan sebagai lauk atau sebagai camilan saat mengobrol, menonton televisi, atau melakukan aktivitas lainnya.

Di balik sensasi renyah dan nikmat yang bisa didapatkan dari gorengan, terdapat kandungan lemak jahat yang sangat tinggi di dalamnya. Jika kita terbiasa mengonsumsi lemak jahat dalam jumlah yang banyak, maka pembuluh darah akan dipenuhi dengan plak yang bisa menyebabkan kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi. Hal ini akan membuat otak tidak mendapatkan asupan nutrisi dan oksigen dengan cukup sehingga bisa saja mengalami kerusakan.

  1. Makan dan Minuman Tinggi Kandungan Gula

Makanan dan minuman dengan rasa yang manis seperti minuman bersoda, teh manis, kue, biskuit manis, dan lain-lain cenderung tinggi kandungan gula. Rasanya memang sangat nikmat untuk dikonsumsi kapan saja, namun pakar kesehatan menyebut makanan dan minuman ini bisa menyebabkan kerusakan pada neuron otak dan meningkatkan risiko terkena demensia.

Berdasarkan penelitian, disebutkan bahwa gula jika dikonsumsi dengan berlebihan akan membuat fungsi otak, khususnya dalam hal fungsi memori, mempelajari hal-hal baru, hingga terbentuknya neuron menurun dengan signifikan.

  1. Minuman Beralkohol

Meski sering dianggap sebagai minuman gaul, dalam realitanya minuman beralkohol sangat buruk bagi kesehatan tubuh. Sering mengonsumsinya tak hanya bisa merusak kesehatan liver, hal ini juga bisa memicu kerusakan pada otak.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Spanish Institute of Neuroscience and Central Institute of Mental Health menghasilkan fakta bahwa kandungan di dalam alkohol bisa merusak otak dan saraf, serta mengganggu komunikasi antar neuron otak.

  1. Makanan Olahan

Makanan olahan seperti sosis, nugget, makanan cepat saji, dan berbagai macam makanan lainnya ternyata bisa meningkatkan risiko terkena kerusakan otak, lho. Hal ini disebabkan oleh makanan ini yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan dan gangguan metabolik.

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan dengan melibatkan 243 orang, disebutkan bahwa hobi mengonsumsi makanan olahan bisa memicu kerusakan jaringan otak dengan signifikan. Risiko terkena masalah degeneratif pun akan meningkat.

  1. Ikan dengan Kadar Merkuri Tinggi

Beberapa jenis daging ikan laut memiliki kandungan merkuri atau logam berat yang bisa menyebabkan kerusakan pada sistem saraf pusat serta neurotransmitter di dalam otak. Beberapa jenis ikan yang bisa menyebabkan dampak ini adalah ikan pedang, ikan king mackerel, ikan hiu dan ikan tuna. Kita sebaiknya tidak mengonsumsinya dengan berlebihan demi mencegah paparan merkuri ini.

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk memperbanyak konsumsi makanan segar layaknya buah-buahan, sayuran kacang-kacangan, daging ikan, atau daging unggas. Selain itu, pastikan untuk menerapkan diet dengan kadar gizi yang seimbang.

Kita juga sebaiknya lebih cermat dalam memilih camilan sehingga tidak akan menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan tubuh, khususnya bagi kondisi otak.

 

Sumber:

  1. Mandl, Elise. 2018. The 7 Worst Foods for Your Brain. healthline.com/nutrition/worst-foods-for-your-brain. (Diakses pada 17 Oktober 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi