Terbit: 20 August 2019 | Diperbarui: 27 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Microwave kini telah menjadi peralatan memasak yang praktis dan bisa membantu kita menghangatkan atau memasak makanan dengan cepat. Hanya saja, pakar kesehatan menyebut kita tidak bisa sembarangan menempatkan makanan di dalam microwave karena bisa membuat makanan-makanan ini tidak lagi layak untuk dikonsumsi. Makanan-makanan apa sajakah yang sebaiknya tidak dimasukkan di dalamnya?

6 Makanan Ini Sebaiknya Tidak Dimasak di Microwave

Daftar makanan yang sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam microwave

Kita tentu pernah melihat kasus yang menunjukkan bahwa terjadi ledakan, lelehan, atau munculnya kandungan beracun jika kita memasukkan makanan tertentu ke dalam microwave, apalagi jika makanan ini ditempatkan di dalam kemasan atau wadah yang kurang tepat. Karena alasan inilah sebaiknya memang kita tidak sembarangan menempatkan makanan di dalam microwave.

Berikut adalah beberapa makanan yang sebaiknya tidak sembarangan kita masukkan ke dalamnya.

  1. Telur

Daftar makanan pertama yang sebaiknya tidak kita olah di dalam microwave adalah telur. Sayangnya, banyak orang yang ingin membuat telur rebus di dalam peralatan elektronik ini. Padahal, hal ini bisa memberikan dampak yang sangat buruk.

Cangkang telur ternyata cenderung tahan panas. Selain itu, di sekitar kuning telur, terdapat sejumlah serat yang ternyata bisa memicu ledakan jika sampai terpapar gelombang elektromagnetik saat microwave dinyalakan. Ditambah dengan suhu yang tinggi di dalam microwave yang bisa memicu produksi uap dalam telur dengan berlebihan, maka risiko untuk menyebabkan ledakan akan meningkat.

  1. Cabai

Cabai, termasuk di antaranya adalah cabai kering ternyata sangat tidak direkomendasikan untuk diolah di dalam microwave. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan senyawa aktif capsaicin di dalamnya. Kandungan ini ternyata bisa menguap saat terpapar suhu tinggi dan gelombang elektromagnetik di dalam peralatan elektronik ini.

Jika kita memasukkan cabai ke dalam microwave, bisa jadi akan memicu ledakan dan saat kita membukanya, asap sisa dari ledakan ini akan memicu masalah mata perih atau gejala kesehatan lainnya.

  1. Air putih

Ada banyak orang yang berusaha untuk menghangatkan kembali segelas air di dalam microwave. Logikanya, menghangatkannya di dalam microwave tentu akan lebih praktis jika dibandingkan dengan harus merebusnya kembali, bukan? Sayangnya, pakar kesehatan menyebut hal ini tidak direkomendasikan.

Air bisa saja menjadi sangat panas namun tidak benar-benar mendidih. Jika kita memasak air mentah, dikhawatirkan akan membuat bakteri tidak benar-benar mati dan kita sebenarnya mengonsumsi air yang belum layak untuk dikonsumsi. Risiko terkena gangguan pencernaan pun akan meningkat dengan signifikan.

  1. Daging olahan

Mengolah daging olahan layaknya sosis atau nugget di dalam microwave memang sangat mudah untuk dilakukan, namun pakar kesehatan ternyata tidak merekomendasikannya.

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul Food Control, disebutkan bahwa mengolah daging olahan di dalam microwave akan memicu munculnya produk oksidasi kolesterol, salah satu faktor utama yang bisa menyebabkan penyakit jantung yang mematikan.

  1. Daging beku

Selain daging olahan, daging beku ternyata juga tidak disarankan untuk diolah dengan microwave. Memang, mencairkan daging beku di microwave bisa dilakukan dengan cepat dan mudah, namun hal ini akan membuat daging tidak benar-benar mendapatkan panas dengan merata.

Hal ini akan berimbas pada masih adanya bakteri yang hidup di dalam daging. Jika kita tetap mengonsumsi daging ini, dikhawatirkan akan menyebabkan gangguan pencernaan atau gangguan pencernaan lainnya.

  1. ASI perah

Banyak ibu yang sengaja memanaskan ASI perah yang sebelumnya ditempatkan di dalam freezer atau lemari es, sayangnya pakar kesehatan menyebut hal ini bisa membuat ASI menjadi sangat panas dan akhirnya membuat mulut bayi melepuh.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi