Terbit: 16 April 2018 | Diperbarui: 8 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Pisang merupakan salah satu buah yang kerap disarankan sebagai makanan untuk diet sehat. Hal ini lantaran kandungan seratnya yang tinggi serta beragam vitamin di dalamnya. Namun, belum banyak orang yang mengetahui jika pisang juga dapat digunakan untuk merawat kesehatan rambut. Nah, berikut sejumlah manfaat pisang untuk rambut yang perlu Anda ketahui.

Khasiat Buah Pisang untuk Kesehatan Rambut yang Belum Banyak Diketahui

1. Membuat Rambut Berkilau

Dilansir dari laman Stylecraze, buah pisang mengandung folic acid. Kandungan folic acid inilah yang berperan dalam membuat rambut tampak lebih berkilau. Tidak hanya itu saja, mengonsumsi buah pisang atau menggunakannya sebagai hari mask ternyata juga dapat menjaa kelembapan kulit kepala dan batang rambut secara optimal.

2. Mencegah Ketombe

Bicara soal rambut tentu tidak akan terlepas dari kulit kepala. Menjaga kesehatan rambut ternyata harus dibarengi dengan menjaga kesehatan kulit kepala. Jika mengabaikan kulit kepala, bisa saja Anda terserang sejumlah masalah dari ketombe hingga psoriasis. Nah, untuk mencegah hal tersebut, Anda dapat menggunakan buah pisang. Buah pisang dapat meredakan rasa gatal dan mengurangi sel kulit mati.

3. Menguatkan Rambut

Kandungan vitamin E pada buah pisang ternyata memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit kepala dan rambut. Dilansir dari laman Stylecraze, vitamin E dapat melancarkan peredaran darah yang menstimulasi pertumbuhan folikel rambut. Kondisi yang demikian rupanya membuat kulit kepala dan rambut menyerap nutrisi yang masuk ke dalam tubuh dengan lebih optimal. Tidak heran jika rambut akan lebih kuat dan terhindar dari masalah kerontokan.

Tidak hanya mengandung serat tinggi, buah pisang rupanya mengandung sejumlah vitamin dan bahan aktif yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan rambut. Nah, bagi Anda yang tertarik menggunakannya ternyata dapat mengombinasikannya dengan bahan-bahan lain. Misalnya saja yoghurt, madu atau pun minyak esensial.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi