Terbit: 27 May 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Minuman apa yang menjadi favorit Anda selama bulan puasa? Bulan puasa tentu sangat identik dengan berbagai sajian minuman khas bulan Ramadan, sebut saja es blewah, es campur, atau minuman khas daerah yang hanya disajikan di bulan Ramadan.

Awas! Ini 4 Kesalahan Memilih Minuman selama Bulan Puasa

Mengonsumsi berbagai minuman khas tersebut tentu boleh-boleh saja dilakukan, namun sayangnya ada cukup banyak kesalahan yang cukup sering terjadi saat memilih minuman saat bulan puasa, lho.

Beberapa kesalahan saat memilih minuman di bulan puasa adalah tidak memerhatikan jenis, suhu dan waktu mengonsumsi suatu jenis minuman.

Untuk itu kita sebaiknya menghindari beberapa kesalahan dalam memilih minuman saat bulan puasa di bawah ini:

1. Menyajikan minuman yang suhunya panas atau dingin

Tahukah Anda bahwa minuman dengan suhu yang tidak sesuai dengan suhu tubuh akan lebih lama diserap zat gizi dan cairannya oleh tubuh?

Ya, hal ini menjadi penting utamanya saat berbuka puasa. Buka puasa sebaiknya dilakukan dengan mengonsumsi minuman dengan suhu yang sesuai dengan suhu tubuh, yaitu sekitar 30 derajat celsius, agar tubuh terhidrasi dengan baik dan lebih cepat.

Terapkan hal ini pada berbagai olahan yang disajikan saat berbuka, sehingga usahakan untuk mengonsumsi kolak, minuman buah atau teh pada suhu normal, tidak terlalu panas atau dingin atau dengan tambahan es.

Minuman dengan suhu panas atau dingin boleh dikonsumsi beberapa saat setelah makan utama atau saat setelah ibadah tarawih.

2. Memilih minuman yang asam saat berbuka atau sahur

Minuman berperasa jeruk, minuman buah atau olahan buah dari buah asam, misalnya kiwi, jeruk atau stroberi asam, tidak tepat dipilih untuk minuman saat berbuka maupun sahur, mengapa?

Waktu makanan yang terbatas saat bulan puasa membuat pencernaan kita kerap kosong dalam waktu lama.

Kondisi ini sangat tidak cocok jika mendapatkan asupan minuman yang asam karena akan meningkatkan produksi asam lambung yang akan menyebabkan berbagai gangguan pencernaan dan rasa tidak nyaman pada tubuh, baik setelah berbuka ataupun setelah sahur.

Batasi memilih minuman yang rasanya asam selama bulan puasa, usahakan memilih olahan buah manis yang juga tinggi vitamin C misalnya pepaya atau apel.

3. Mengonsumsi minuman berkafein

Sebagian besar orang sulit lepas dari minuman berkafein, utamanya kopi, padahal minuman tinggi kafein tidak dianjurkan dikonsumsi saat puasa karena bisa menganggu pola tidur.

Pola tidur yang terganggu saat puasa akan menyebabkan nafsu makan yang rendah saat sahur, sehingga risiko asupan makan dan gizi yang rendah saat sahur akan semakin besar. Hal ini tentu akan menyebabkan tubuh menjadi cepat lemas saat puasa, ‘kan?

4. Mengonsumsi minuman kemasan atau kaleng dan minuman bersoda

Produk minuman kemasan umumnya mendapatkan berbagai tambahan gula dan perasa buatan. Kandungan natrium yang ditambahkan pada minuman kemasan juga termasuk tinggi.

Hal ini jika dilakukan dalam frekuensi yang cukup sering akan menyebabkan asupan gula dalam tubuh selama puasa menjadi tinggi dan mengganggu kadar gula darah tubuh, risiko peningkatan tekanan darah, gangguan pencernaan dan gangguan tulang akan semakin besar. Sehingga selalu batasi dan jika mungkin hindari konsumsi minuman kemasan selama bulan puasa, ya.

Pilihan minuman yang tidak tepat saat puasa akan menyebabkan berbagai gangguan mulai dari terganggunya puasa hingga memberi dampak pada kesehatan.

Untuk itu, agar puasa kita tetap lancar dan kesehatan tubuh tetap optimal selama bulan puasa, hindari memilih minuman dengan empat cara di atas, ya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi