Tak Disadari, 5 Hal Sepele Ini Sebabkan Kontaminasi Makanan saat Memasak

DokterSehat.Com- Apakah Anda sering mengalami gangguan pencernaan setelah mengonsumsi makanan atau olahan masakan yang Anda buat sendiri? Jika iya, maka bisa jadi kemungkinan besar Anda mengalami salah satu efek kontaminasi silang antar bahan makanan saat memasak, lho.

Kerap dianggap sepele bahkan hal yang lumrah terjadi, nyatanya kontaminasi makanan adalah hal yang cukup berisiko untuk kesehatan.

Kondisi ini tidak hanya akan menyebabkan gangguan pencernaan, misalnya diare atau rasa tidak nyaman pada perut, namun juga dapat meningkatkan risiko keracunan makanan yang cukup berat, misalnya menimbulkan sakit kepala, muntah hingga demam.

Untuk itu, kini kita tidak boleh menganggap kontaminasi makanan adalah hal yang remeh lagi, ya.

Ada beberapa hal yang ternyata biasa kita lakukan saat memasak yang ternyata dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi makanan.

Beberapa hal ini dianggap sepele, sehingga kita kerap tak menyadari bahwa hal tersebut adalah hal yang yang berbahaya dan tak boleh dijadikan kebiasaan saat memasak.

Lantas, apa saja sih kesalahan sepele yang menyebabkan kontaminasi makanan saat kita memasak?

Pakar kesehatan, Taylor Wolfram, dari Academy Nutrition and Dietetics membeberkan 7 kebiasaan salah yang dapat menyebabkan kontaminasi silang makanan saat memasak, yaitu:

1. Menggunakan sendok yang sama untuk mengolah dan mencicipi masakan

Malas mengambil banyak sendok saat memasak bisa jadi penyebab kita menggunakan sendok yang sama untuk mengolah makanan mentah dan mencicipi rasa masakan.

Meskipun dianggap sepele, nyatanya hal ini bisa menyebabkan makanan mentah ikut terkonsumsi atau bahkan mengontaminasi masakan yang sudah matang.

Tidak hanya sendok, usahakan selalu gunakan alat masak, misalnya pisau atau garpu, yang berbeda antara makanan yang masih mentah dan telah matang, ya.

2. Menumpuk bahan makanan hewani mentah diatas bahan makanan lain

Meskipun diletakkan dalam wadah atau plastik, usahakan untuk memisahkan bahan makanan hewani yang masih mentah dari makanan lainnya.

Makanan hewani yang mentah, misalnya daging, ayam atau ikan, umum menghasilkan cairan yang sangat berisiko terkontaminasi bakteri. Cairan ini tentu juga berisiko mengontaminasi bahan makanan lainya.

Maka dari itu, jangan menumpuk makanan hewani mentah diatas bahan makanan lain, baik saat di rak dalam kulkas, maupun saat akan mempersiapkan makanan untuk dimasak.

3. Menggunakan wadah atau piring yang sama untuk bahan makanan yang masih mentah dan sudah matang

Beberapa makanan yang tidak meninggalkan sisa di wadah ketika masih mentah, misalnya sayur atau kacang-kacangan, kerap membuat kita untuk tetap menggunakan wadah yang sama untuk makanan tersebut, ya.

Hal ini sebaiknya tidak dijadikan kebiasaan, karena bisa jadi bakteri atau kandungan zat dan enzim yang ada pada bahan makanan mentah masih tersisa di wadah tersebut dan akan menyebabkan kontaminasi makanan.

Mirip dengan penggunaan sendok, piring atau wadah untuk menempatkan makanan mentah dan matang sebaiknya dipisahkan.

4. Menggunakan talenan yang sama untuk makanan mentah dan matang

Apakah Anda masih menggunakan talenan yang sama untuk memotong bahan makanan mentah dan matang? Jika ya, maka waspadai adanya risiko kontaminasi makanan dari penggunaan talenan yang sama ya.

Meskipun telah dicuci, risiko bakteri masuk ke dalam sela-sela bagian bekas irisan pisau pada talenan masih cukup besar. Kondisi ini akan meningkatan paparan risiko bakteri dari bahan makanan mentah ke bahan makanan makanan.

Untuk itu penggunaan talenan yang berbeda untuk makanan mentah dan matang sangat dianjurkan oleh banyak asosiasi kesehatan.

5. Tidak mencuci tangan saat peralihan antara mengolah makanan mentah dan matang

Langsung mengolah makanan matang tanpa mencuci tangan setelah memegang makanan yang mentah, merupakan penyebab terjadinya kontaminasi makanan yang paling sering tak disadari.

Hal ini cukup sering dilupakan padahal dapat menyebabkan paparan kontaminasi yang cukup besar. Untuk itu, selalu usahakan mencuci tangan setelah mengolah antar masing-masing jenis bahan makanan, ya.