Terbit: 23 August 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Jika kita cermati, keripik kentang yang sering kita jadikan camilan ini seperti bisa membuat kita ketagihan. Meskipun camilan ini sudah habis, kita seperti ingin membelinya lagi dan memakannya lagi. Padahal, perut kita juga sebenarnya sudah terasa penuh. Sebenarnya, apa sih penyebab keripik kentang cenderung membuat kita ketagihan dan susah untuk berhenti mengunyahnya?

Keripik Kentang Kok Bisa Bikin Ketagihan?

Sebuah penelitian tentang keripik kentang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul Frontiers in Psychology. Dalam penelitian ini, tikus percobaan dibagi menjadi tiga kelompok, yakni yang mengonsumsi makanan biasa, makanan yang berupa campuran lemak dan karbohidrat, dan keripik kentang. Hasilnya adalah, tikus-tikus ini juga cenderung lebih menyukai keripik kentang dan terlihat seperti ketagihan saat mengonsumsinya dibandingkan makanan lainnya.

Menurut para peneliti, keripik kentang memiliki kandungan garam dan lemak yang sangat tinggi. Kedua kandungan inilah yang membuat rasanya sangat nikmat. Jika kita mengonsumsi garam, maka otak akan melepas hormon dopamine yang bisa membuat kita merasakan sensasi senang dan puas. Hal ini ternyata membuat otak seperti ketagihan merasakan sensasi ini dan membuat kita ingin mengonsumsinya dengan lebih banyak.

Russel Keast, Ph.D dari Deakin University menyebutkan bahwa saat kita mengonsumsi makanan dengan kadar garam yang rendah, kita cenderung mampu mengendalikan diri agar tidak mengonsumsi makanan dengan berlebihan, namun saat kita menambahkan garam pada makanan tersebut, kemampuan mengendalikan diri ini seperti hilang begitu saja. Mengingat keripik kentang sangat kaya akan garam, maka kita pun akan cenderung sulit untuk menahan keinginan untuk terus mengonsumsinya.

Sebagaimana kita ketahui, mengonsumsi makanan kaya garam bisa memicu tekanan darah tinggi. Ada baiknya memang kita menghindari camilan seperti keripik kentang dan menggantinya dengan camilan yang lebih sehat seperti buah-buahan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi