DokterSehat.Com- Dalam sebuah data yang dikeluarkan oleh South East Asian Medical Information Center (SEAMIC), disebutkan bahwa Indonesia berada di peringkat kedua dalam daftar negara-negara dengan kasus penyakit saluran pencernaan terbanyak. Ternyata hal ini disebabkan oleh kecenderungan masyarakat Tanah Air yang mengkombinasikan makanan dengan cara yang salah. Apa sajakah kombinasi makanan yang tidak baik bagi kesehatan pencernaan kita ini?
Makan buah langsung setelah makan
Masyarakat Indonesia terbiasa menjadikan buah-buahan sebagai makanan pencuci mulut sehingga akan dikonsumsi tepat setelah makan besar. Padahal, menurut pakar kesehatan holistik Bhaswati Bhattadharya, MD yang berasal dari New York, Amerika Serikat, buah-buahan seharusnya dikonsumsi di waktu sendiri, tidak setelah makan karena membuat nutrisinya tercampur dengan protein dan karbohidrat yang kita dapatkan saat makan nasi. Hal ini akan membuat manfaat buah sama sekali tidak akan kita dapatkan. Bhaswati sendiri lebih menyarankan untuk mengkonsumsi buah setengah atau satu jam sebelum makan agar bisa mengaktifkan enzim pencernaan. Setelah makan, tunggu sekitar 3 jam dan barulah kita bisa makan buah.
Makan protein dan karbohidrat bersamaan
Mengkonsumsi nasi dengan daging atau kentang dengan daging secara bersamaan ternyata bisa membuat produksi gas di dalam perut menjadi berlebihan dan kita pun akan mengalami perut kembung. Bhaswati lebih menyarankan kombinasi protein dan sayuran yang lebih baik bagi kesehatan pencernaan.
Minum di sela-sela makan
Karena ingin makanan lebih mudah melaju di saluran pencernaan, banyak orang yang minum di sela-sela mengunyah makanan. Padahal, hal ini kurang tepat untuk dilakukan. Dengan minum di saat makan, maka enzim pencernaan di dalam perut akan menjadi lebih encer sehingga tidak akan mengolah karbohidrat, protein, lemak, dan kandungan lain dari makanan dengan efektif. Bhaswati lebih merekomendasikan kita untuk minum air 10 menit sebelum makan dan tunggulah sekitar satu jam setelah makan sebelum kita minum lagi.