Terbit: 3 May 2018 | Diperbarui: 6 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Anda lebih suka membuat minuman es jeruk manis atau es jeruk nipis? Sama-sama segar dan mudah diperoleh, kira-kira diantara keduanya mana yang lebih bergizi?

Jeruk Manis dan Jeruk Nipis, Mana yang Lebih Bergizi?

Saat mendengar kata jeruk, tentu gizi yang kita ingat adalah vitamin C-nya ya. Namun masing-masing buah jeruk tentu memiliki kandungan gizi dan vitamin C yang berbeda-beda. Berdasarkan data dari US Departement of Agriculture, inilah perbedaan kandungan gizi yang ada pada buah jeruk manis dan jeruk nipis:

1. Jeruk nipis lebih rendah gula

Seperti namanya, buah jeruk manis memang memiliki kandungan gula yang lebih tinggi daripada jeruk nipis. Dalam 100 gram jeruk manis, yang setara dengan satu buah jeruk ukuran sedang, terdapat 9,35 gram gula. Sedangkan jeruk nipis dalam berat yang sama memiliki kandungan gula sebesar 2,5 gram.

2. Jeruk manis tinggi kandungan asam folat

Jika dibandingkan dengan jeruk nipis, kandungan asam folat pada buah jeruk, terdapat lebih banyak pada jeruk manis yaitu 30 mcg asam folat dalam satu buah jeruk manis ukuran sedang. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan dengan jeruk nipis yang hanya 11 mcg.

3. Kandungan cairan, serat dan vitamin C yang sama

Meskipun memiliki keunggulan masing-masing, namun ternyata kandungan cairan dan serat, yang penting pada buah, sama tingginya antara buah jeruk manis dan jeruk nipis. Dalam 100 gram buah jeruk manis dan nipis masing-masing memiliki kandungan cairan sebesar 86 dan 88 gram, sedangkan kandungan seratnya adalah sebesar 2,4 dan 2,8 gram.

Lalu, bagaimana dengan vitamin C yang identik dengan buah jeruk? Ternyata pada kedua buah jeruk ini vitamin C-nya hanya berbeda 0,2 mg, yaitu 53,2 gram pada buah jeruk manis dan 53 gram pada buah jeruk nipis.

Nah, itu dia perbandingan kandungan gizi yang ada pada buah jeruk manis dan jeruk nipis, keduanya memiliki kesamaan dan keunggulan masing-masing yang tentu sama-sama baik kita konsumsi.

Agar mendapatkan manfaatnya secara maksimal, maka memvariasikan konsumsinya, tentu bisa kita lakukan, kan?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi