Terbit: 25 August 2019 | Diperbarui: 7 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Nasi dikenal luas sebagai salah satu jenis makanan pokok di Indonesia. Bahkan, banyak orang yang sampai berkata bahwa mereka merasa belum makan jika belum benar-benar makan nasi. Masalahnya adalah terkadang kita justru mengonsumsi makanan-makanan yang kurang sehat bersamaan dengan nasi. Hal ini tentu berpotensi menyebabkan datangnya masalah kesehatan.

5 Makanan ini Jangan Dikonsumsi Bersama dengan Nasi

Makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan nasi

Masyarakat Indonesia cenderung masih kurang cermat dalam memilih lauk untuk dikonsumsi saat makan. Kita masih mementingkan rasa yang nikmat atau harga yang terjangkau. Padahal, jika sampai kita mengonsumsi makanan yang kurang sehat, dampaknya tentu kurang baik bagi tubuh.

Berikut adalah beberapa jenis makanan yang ternyata kurang baik jika dikonsumsi bersamaan dengan nasi.

  1. Kentang

Ada banyak sekali jenis olahan lauk yang dibuat dari kentang. Sebagai contoh, kita mengenal perkedel, kentang goreng, hingga sayuran yang diolah dengan bahan dasar kentang. Lauk-lauk ini memiliki rasa yang nikmat untuk dikonsumsi bersamaan dengan nasi. Masalahnya adalah pakar kesehatan sangat tidak merekomendasikan makan nasi bersamaan dengan kentang.

Hal ini disebabkan oleh kentang yang memiliki kandungan karbohidrat yang cenderung tinggi sebagaimana nasi. Sebagai contoh, Nutrition Data menyebut di dalam satu cangkir kentang dengan ukuran 100 gram terdapat kandungan karbohidrat sebanyak 21 gram. Jika kita mengonsumsi nasi dan kentang bersamaan, dikhawatirkan akan menyebabkan asupan karbohidrat terlalu banyak.

Tak hanya akan membuat perut terasa kekenyangan, terlalu banyak mengonsumsi kentang bersamaan dengan nasi dikhawatirkan bisa berimbas pada kenaikan berat badan atau risiko obesitas. Masalahnya adalah obesitas juga bisa berimbas pada berbagai masalah kesehatan serius lainnya.

  1. Ubi

Sebenarnya, cukup jarang orang makan nasi bersamaan dengan ubi, namun terkadang kita bisa menjadikan ubi sebagai gorengan yang sangat nikmat untuk dikonsumsi, termasuk sebagai lauk saat makan. Masalahnya adalah ubi sebenarnya mirip dengan nasi, yakni makanan dengan kandungan karbohidrat yang tinggi.

Sebagaimana di dalam kentang, di dalam setiap 100 gram ubi terdapat 21 gram karbohidrat. Hal ini berarti, mengonsumsinya bersamaan dengan nasi dikhawatirkan akan membuat asupan karbohidrat berlebihan dan bisa memicu kenaikan berat badan.

Alih-alih menjadikannya gorengan, pakar kesehatan lebih menyarankan kita untuk mengonsumsi olahan ubi yang lebih sehat seperti bubur, ubi rebus, ubi bakar dan lain-lain sebagai pengganti nasi.

  1. Mie

Sayangnya, masyarakat Indonesia sudah terbiasa menjadikan mie sebagai lauk saat makan nasi. Hal ini disebabkan oleh rasa mie, baik itu mie basah atau mie instan, yang memang sangat nikmat. Padahal, kandungan kalori di dalam mie sangatlah tinggi.

Hal ini berarti, jika kita sering mengonsumsi mie bersama dengan nasi, dikhawatirkan akan menyebabkan kenaikan berat badan atau meningkatkan risiko terkena diabetes.

  1. Jagung

Jagung bisa diolah menjadi campuran sayur, dijadikan bahan bakwan, perkedel, dan lain sebagainya. Meski enak untuk dijadikan lauk, dalam realitanya jagung juga memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, tepatnya sebanyak 25 gram untuk setiap 100 gramnya.

Sering mengonsumsi nasi bersamaan dengan olahan jagung dikhawatirkan bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Pastikan untuk tidak sering melakukannya atau setidaknya menjadikan olahan jagung sebagai camilan saja.

  1. Gorengan

Pakar kesehatan ternyata tidak merekomendasikan kita untuk makan nasi bersama dengan gorengan. Hal ini disebabkan oleh kandungan kalorinya yang sangat tinggi. Selain itu, keberadaan lemak jahat dan kolesterol yang tinggi di dalam gorengan dikhawatirkan bisa menyebabkan kenaikan risiko terkena penyakit kardiovaskular yang berbahaya.

Selain gorengan, makanan seperti ayam goreng tepung juga sebaiknya tidak sering-sering kita konsumsi karena bisa memicu kenaikan berat badan dan masalah kesehatan lainnya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi