Terbit: 2 October 2019 | Diperbarui: 7 September 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Banyak orang menyarankan bahwa ibu yang baru melahirkan untuk mengonsumsi ikan gabus. Ini karena ikan gabus dianggap bagus untuk membantu proses pemulihan luka. Benarkah demikian? Simak penjelasannya di bawah ini!

Ikan Gabus Baik untuk Pemulihan setelah Persalinan, Benarkah?

Ikan Gabus untuk Pemulihan Luka setelah Persalinan

Daging ikan gabus bisa diolah menjadi berbagai macam masakan yang nikmat. Masyarakat Indonesia terbiasa mengonsumsinya karena daging ini bisa ditemukan di berbagai tempat dengan mudah. Hanya saja, khusus bagi ibu yang baru saja melahirkan, ikan gabus memang dikenal bisa membantu menyembuhkan luka.

Selain bisa membantu mengatasi peradangan, mencegah kanker, dan melawan bakteri, pakar kesehatan menyebut konsumsi ikan gabus bisa menurunkan rasa nyeri. Bahkan, manfaat ini disebut-sebut jauh lebih kuat dibandingkan dengan menggunakan obat pereda nyeri. Ini karena adanya kandungan asam amino serta asam lemak yang cukup tinggi di dalamnya.

Dua kandungan ini mendukung sintetis serat kolagen di dalam tubuh demi membuat luka lebih cepat sembuh dan menutup. Selain itu, di dalam daging ikan gabus juga mengandung asam arakidonat yang mendukung sintetis prostaglandin yang juga bisa membuat proses penyembuhan luka berlangsung dengan lebih cepat.

Fakta ini terungkap dalam penelitian yang dilakukan para ahli dari Universiti Sains Malaysia Hospital dan Raja Perempuan Zainab II Hospital di Malaysia. Penelitian ini berlangsung dari Mei 2011 hingga Januari 2013.

Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa para partisipan dengan usia 18 hingga 40 tahun baru saja menjalani prosedur operasi caesar. Prosedur ini membuat perut mereka terluka.

Setelah diminta untuk mengonsumsi ekstrak ikan gabus dalam bentuk kapsul dengan dosis sebesar 250 mg, dihasilkan fakta bahwa 76 ibu mengalami penurunan sensasi nyeri pada luka mereka. Proses penyembuhan luka juga cenderung jauh lebih cepat terjadi sehingga membuat ibu bisa kembali beraktivitas dengan cepat.

Tak hanya baik bagi ibu yang baru melahirkan, pakar kesehatan menyebut daging ikan gabus baik bagi orang-orang yang baru saja menjalani operasi, terkena stroke, dan mengalami luka bakar. Berbagai kandungan di dalamnya bisa membantu proses pemulihan berlangsung dengan jauh lebih baik.

Baca Juga: Jangan Ragu, Ini 6 Manfaat Ikan Lele untuk Ibu Hamil

Tips Pemulihan Setelah Melahirkan

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa hal yang bisa dilakukan demi memulihkan tubuh setelah melahirkan.

Berikut adalah cara untuk pemulihan setelah persalinan, antara lain:.

1. Makan Makanan Bergizi dengan Teratur

Merawat bayi yang baru lahir bisa membuat ibu kurang tidur dan tidak bisa makan dengan teratur. Padahal, pakar kesehatan menyebut makan secara teratur sangatlah penting bagi ibu untuk bisa memberikan ASI dan memulihkan tubuh dengan lebih baik.

Jika memang tak sempat memasak, tak ada salahnya untuk membeli makanan di warung atau memesan jasa katering demi memastikan bisa mengonsumsi makanan bergizi setiap hari. Selain itu, pastikan untuk mengonsumsi camilan sehat layaknya buah-buahan dan kacang-kacangan dan memenuhi kebutuhan air putih.

2. Minum Multivitamin

Minum multivitamin, khususnya yang kaya kandungan asam lemak omega 3 dan vitamin D bisa membantu ibu memproduksi ASI dengan lancar dan mempercepat proses pemulihan setelah persalinan

Omega 3 untuk bayi dapat menjaga sistem kekebalan tubuh anak guna mendukung proses tumbuh kembang si Kecil. Sedangkan vitamin D dapat membantu meredakan rasa sakit.

Baca Juga: Distosia (Persalinan Macet): Penyebab dan Cara Mengatasinya

3. Istirahat dengan Cukup

Jangan memaksakan diri untuk melakukan aktivitas rumah tangga jika memang belum pulih setelah melahirkan. Beristirahatlah dengan cukup dan biasakan untuk ikut tidur saat bayi juga sedang tidur demi membuat badan tetap bugar dan tidak mudah mengantuk.

4. Meringankan Sakit dan Nyeri

Jika Anda merasa pegal karena mengejan, minum asetaminofen atau ibuprofen. Ibuprofen biasanya lebih disukai saat menyusui, karena hanya sedikit yang masuk ke bayi dan berfungsi sebagai antiinflamasi, yang bekerja lebih baik untuk nyeri kram. Namun, keduanya bisa digunakan.

Anda bisa mengurangi rasa sakit secara keseluruhan dengan mandi air panas atau menggunakan bantal pemanas – atau bahkan manjakan diri Anda dengan pijatan.

Baca Juga: Bunda, Ini Persiapan Menjelang Persalinan yang Harus Diperhatikan

5. Pastikan Melancar Pencernaan

Buang air besar (BAB) setelah persalinan pertama bisa memakan waktu, tetapi jangan memaksakan sesuatu. Makan banyak makanan kaya serat (seperti biji-bijian utuh, buah-buahan, seperti kiwi, dan sayuran berdaun hijau), jalan-jalan, dan diskusikan menggunakan pelunak tinja yang lembut dengan dokter.

Hindari mengejan terlalu kuat karena  dapat meningkatkan kemungkinan wasir parah, menunda penyembuhan perineum, dan meningkatkan risiko hernia insisional.

6. Rutin Mengunjungi Dokter

Mengunjungi dokter untuk pemeriksaan sangat penting, karena dapat memastikan bahwa semuanya sembuh seperti yang diharapkan. Dokter juga dapat membantu Anda secara emosional dan, bola perlu dokter menyarankan cara mendapatkan dukungan untuk mengatasi stres apa pun yang terkait persalinan pertama.

Jika Anda menjalani operasi caesar, tanyakan apakah ada staples atau jahitan yang perlu dilepas, karena membiarkannya terlalu lama bisa meninggalkan bekas luka terlihat lebih buruk.

Beri tahu dokter jika Anda memiliki gejala yang mengkhawatirkan, seperti demam, nyeri, atau nyeri di sekitar sayatan.

 

  1. Anonim. 2023. Tips to Help Your Postpartum Recovery. https://www.webmd.com/baby/tips-to-help-postpartum-recovery (Diakses pada 4 Agustus 2023)
  2. Chin, Tan Shiow. 2017. Here’s proof that ikan haruan does indeed help heal wounds. https://www.star2.com/health/wellness/2017/10/04/proof-that-ikan-haruan-does-indeed-help-heal-wounds/#K35WeyzltKejFyzR.99. (Diakses pada 2Oktober 2019).
  3. Gordon, Christine. 2023. Postpartum Recovery Timeline. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/pregnancy-health/postpartum-recovery/ (Diakses pada 4 Agustus 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi