Terbit: 14 March 2018 | Diperbarui: 9 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Sosis adalah salah satu makanan yang digemari oleh banyak orang, khususnya anak-anak. Tak hanya memiliki rasa yang enak, sosis juga cenderung mudah untuk diolah. Sayangnya, menurut pakar kesehatan, sosis termasuk dalam makanan yang justru sebaiknya sering kita hindari.

Hobi Makan Sosis Bisa Memicu Kematian Dini

Dikutip dari ABC.net.au, para ahli nutrisi memperingatkan kita tentang bahaya konsumsi sosis yang bisa memicu kematian dini. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar garam dari salah satu produk daging olahan ini. Padahal, sudah menjadi rahasia umum jika konsumsi garam berlebihan sangatlah buruk bagi kesehatan organ kardiovaskular dan ginjal.

Clare Farrand, ahli nutrisi yang memimpin penelitian yang kemudian hasilnya dipublikasikan oleh George Institute for Global Health, menyebutkan bahwa Ia dan timnya telah menganalisa sekitar 1.000 produk daging olahan di Australia yang didapatkan dari supermarket besar sejak tahun 2010 hingga 2017.

Farran menyebutkan bahwa meskipun ada beberapa produk daging yang mengalami penurunan kadar garam, dalam realitanya sebagian besar dari produk-produk tersebut masih memiliki kadar garam yang tinggi.

Sian Amrstrong, pakar diet dari Heart Foundation Victoria menyebutkan bahwa rata-rata, setiap warga Australia mengonsumsi 44 buah sosis setiap tahunnya. Jumlah ini setara dengan 16 sendok teh garam. Padahal, terdapat beberapa jenis sosis yang memiliki kadar garam 3 kali lipat dibandingkan dengan sosis lainnya.

Jika sampai kita mengolah satu buah sosis dengan tambahan saus BBQ atau saus tomat, maka kita akan mengonsumsi separuh dari asupan harian garam maksimal yang direkomendasikan oleh WHO, yakni 5 gram. Padahal, bisa jadi kita juga mengonsumsi garam dari bahan makanan lainnya dan kadangkala kita mengonsumsi sosis lebih dari satu buah.

Sobat Sehat suka makan sosis tidak? Berapa banyak sosis yang biasa dikonsumsi dalam sehari?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi