DokterSehat.Com- Warna-warni gula memang beragam ya, namun setiap warna yang ada pada gula tersebut tentu memiliki arti dan kandungan gizi yang berbeda. Kira-kira, diantara gula merah, gula putih dan gula cokelat mana yang paling sehat?
Gula Merah Pemanis Alami dan Paling Rendah Indeks Glikemik
Seperti yang kita ketahui, gula merah merupakan gula yang dibuat dari bagian bunga kelapa. Produksinya yang cukup banyak membuat gula merah kerap ditambahkan diberbagai jenis masakan dan minuman tradisional.
Gula merah kerap dianggap sebagai gula yang lebih sehat dari gula putih, hal ini ternyata memang terbukti karena kandungan indeks glikemik yang ada pada gula merah termasuk rendah yaitu 35-54. Sehingga tak heran bahwa gula merah lebih dianjurkan pada penderita diabetes. Namun bukan berarti boleh dikonsumsi berlebihan ya. Gula merah tepat jika dipilih sebagai pengganti gula pasir dalam jumlah yang sesuai pula.
Gula Cokelat Kaya Citarasa
Perbedaan mendasar gula cokelat adalah penambahan molases pada proses pembuatannya, selebihnya gula cokelat memiliki bahan baku yang sama dengan gula putih atau gula pasir. Penambahan molases inilah yang memberikan warna cokelat serta meningkatkan cita rasa pada gula cokelat.
Gula cokelat sebenarnya bukanlah produk baru namun penggunaannya baru belakangan ini mulai hits untuk ditambahkan pada olahan minuman. Lazimnya gula cokelat ditambahkan pada olahan roti karena akan meningkatkan citarasa, warna dan tekstur produk.
Gula Putih Melalui Proses Rafinasi Lengkap
Gula putih melewati proses rafinasi gula yang lengkap, hal ini yang kerap menyebabkan gula putih disebut memiliki kandungan gizi lengkap. Namun perlu diingat bahwa dibandingkan jenis gula lainnya, gula putih memiliki kandungan indeks glikemik yang tinggi yaitu lebih dari 56-70. Pun sama dengan gula cokelat karena bahan bakunya sama dengan gula putih.
Lalu, Mana yang Lebih Baik Diantara Ketiganya?
Seperti yang dijelaskan ketiganya memiliki kandungan gizi unggulan masing-masing.
Menggunakan berbagai jenis gula memang boleh-boleh saja, namun perlu diingat bahwa yang perlu diperhatikan adalah jumlah penggunaanya yang tidak boleh lebih dari 4 sendok dalam satu hari, ya.