Terbit: 21 December 2021 | Diperbarui: 25 May 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Tubuh kekurangan vitamin E atau defisiensi vitamin E, dapat berdampak buruk pada kesehatan, seperti kulit kering dan rambut rontok. Oleh karena itu, penting untuk mencegahnya dengan mengenali gejala, penyebab, dan bagaimana cara mengatasinya berikut ini!

8 Dampak Kekurangan Vitamin E bagi Tubuh

Dampak Kekurangan Vitamin E

Vitamin E adalah nutrisi yang berperan penting dalam membantu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat. Nutrisi ini ditemukan dalam berbagai makanan dan bahkan ditambahkan ke produk makanan tertentu untuk membantu meningkatkan asupan.

Meskipun jarang terjadi, tetapi kekurangan vitamin ini dapat menimbulkan gejala yang berbeda pada anak-anak dan orang dewasa.

Berikut ini gejala yang sekaligus menjadi dampak kekurangan vitamin E:

1. Kulit kering dan bersisik

Kulit terasa kering biasanya terjadi akibat cuaca ekstrem, khususnya di bulan-bulan musim dingin atau musim panas. Namun, gejala kulit kering juga dapat terjadi karena mengalami defisiensi vitamin E.

2. Rambut rontok

Jika mengalami kerontokan rambut yang tidak normal, ini dapat menandakan tubuh kekurangan asupan vitamin E. Manfaat vitamin E mampu membantu meregenerasi dan memperbarui sel-sel rambut mati dan folikel rambut.

3. Gangguan kesehatan mata

Masalah kesehatan mata, termasuk melemahnya otot mata, energi yang tidak stabil, dan lainnya. Akibat kekurangan vitamin E dapat melemahkan reseptor cahaya di retina dan sel-sel lain di mata. Kondisi ini menyebabkan hilangnya penglihatan seiring waktu.

4. Ketidakseimbangan hormon

Semua jenis ketidakseimbangan hormon dapat membuat gangguan dalam tubuh dan sangat sulit mendiagnosis apa yang mungkin menyebabkan ketidakseimbangan tersebut.

Dalam kondisi seperti itu, vitamin E bisa berkurang. Baik itu ketidakseimbangan seperti penyakit ovarium polikistik (PCOD), PCOS, atau pra menopause, diet kaya vitamin E sangat penting untuk mencegah masalah ini secara menyeluruh.

5. Sistem kekebalan tubuh melemah

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kekurangan vitamin E dapat menghambat sel-sel kekebalan tubuh. Orang dewasa yang lebih tua mungkin sangat berisiko mengalami sistem kekebalan tubuh melemah.

6. Kelemahan otot

Manfaat vitamin E sangat penting untuk sistem saraf pusat. Vitamin ini merupakan salah satu antioksidan utama tubuh. Akibat vitamin E dapat menyebabkan stres oksidatif, yang dapat menyebabkan kelemahan otot.

7. Kesulitan koordinasi dan berjalan

Akibat kekurangan vitamin E dapat menyebabkan neuron tertentu, yang disebut neuron Purkinje, mengalami kerusakan. Kondisi ini kemudian merusak kemampuannya dalam mengirimkan sinyal.

8. Mati rasa dan kesemutan

Kerusakan saraf dan otot akibat defisiensi vitamin E juga dapat menyebabkan hilangnya rasa, terutama pada lengan dan kaki.

Kondisi tersebut terjadi karena kerusakan pada serabut saraf yang dapat mencegah saraf mengirimkan sinyal dengan benar. Ini kemudian menghasilkan sensasi mati rasa, yang juga disebut neuropati perifer.

Penyebab Kekurangan Vitamin E

Defisiensi vitamin E biasanya terjadi karena kondisi yang mendasarinya. Jika memiliki salah satu dari kondisi ini, sudah seharusnya waspada terhadap kondisi ini.

Berikut ini beberapa penyebab kekurangan vitamin E:

1. Genetika

Kekurangan vitamin E sering terjadi dalam keluarga yang memiliki riwayat kondisi ini. Oleh karena itu, mengamati riwayat keluarga dapat memudahkan membuat diagnosis penyakit bawaan langka tertentu.

Dua dari penyakit, seperti abetalipoproteinemia kongenital (tubuh tidak mampu menyerap lemak tertentu) dan defisiensi vitamin E yang diisolasi dari keluarga, bersifat kronis dan mengakibatkan kadar vitamin E yang sangat rendah.

2. Kondisi medis

Defisiensi vitamin E juga bisa diakibatkan oleh penyakit yang sangat mengurangi penyerapan lemak. Kondisi ini karena tubuh membutuhkan lemak untuk menyerap vitamin E dengan benar.

Beberapa penyakit tersebut, antara lain:

  • Pankreatitis kronis.
  • Fibrosis kistik.
  • Penyakit celiac
  • Penyakit hati kolestatik

Cara Mengatasi Kekurangan Vitamin E

Jika merasa memiliki gejala kekurangan vitamin E, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Adapun pilihan untuk perawatan kondisi ini, berikut di antaranya:

1. Dapatkan vitamin E dalam makanan

Sangat tidak mungkin seseorang memiliki kadar vitamin E yang rendah kecuali memiliki penyakit kronis yang mendasarinya, seperti kondisi genetik atau pola makan yang sangat rendah lemak. Semenyara bagi yang lain, suplemen biasanya tidak diperlukan.

Vitamin E banyak ditemukan dalam berbagai macam makanan. Tubuh tidak dapat memproduksinya, sehingga harus didapatkan dari makanan atau suplemen.

Makanan yang menjadi vitamin E, termasuk:

  • Minyak nabati, seperti minyak gandum, minyak kacang tanah, dan minyak zaitun.
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian.
  • Biji-bijian utuh.
  • Susu.
  • Alpukat.
  • Sayuran, seperti bayam dan paprika merah.

Baca Juga: 15 Buah dan Makanan yang Mengandung Vitamin E

2. Suplemen vitamin E

Mengonsumsi suplemen vitamin E harus berdasarkan saran dari dokter. Jika dokter menyarankan untuk mengonsumsi vitamin E, pastikan untuk mendapatkan vitamin berkualitas.

Beberapa orang dengan kondisi medis yang memengaruhi penyerapan vitamin E, mungkin memerlukan suplemen vitamin E. Jika mengalami defisiensi vitamin E, maka Anda mungkin memerlukan suplemen dosis tinggi seperti yang disarankan oleh dokter.

Suplemen biasanya efektif untuk mengatasi defisiensi vitamin E. Berikut ini penggunaan suplemen berdasarkan usia:

  • Bayi baru lahir dan bayi prematur

Pemberian suplemen vitamin E untuk bayi baru lahir dan prematur biasanya melalui selang khusus di perut. Bila perlu, pemberian vitamin ini juga dapat diberikan secara intravena. Satu dosis sudah cukup untuk meningkatkan kadar vitamin E dalam darah, tetapi beberapa dosis mungkin diperlukan.

  • Anak-anak dan orang dewasa

Untuk anak-anak dan orang dewasa dengan defisiensi vitamin E yang disebabkan oleh kondisi bawaan memerlukan suplemen ini dengan dosis tinggi.

Penggunaan suplemen dapat menghentikan perkembangan penyakit. Ketika kekurangan vitamin ini terdiagnosis secara dini, kemungkinan dapat mencegah gejala neurologis.

Itulah penjelasan terkait dampak kekurangan vitamin E hingga bagaimana cara mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2021. Egads! Do You Have a Vitamin E Deficiency?. https://greatist.com/health/vitamin-e-deficiency. (Diakses pada 21 Desember 2021)
  2. Crichton-Stuart, Cathleen. 2018. What are the symptoms of low vitamin E?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/321800. (Diakses pada 21 Desember 2021)
  3. Kapoor, Adharika. 2021. 4 Hidden Signs and Symptoms of Vitamin E Deficiency. https://food.ndtv.com/health/4-hidden-signs-and-symptoms-of-vitamin-e-deficiency-1656901. (Diakses pada 21 Desember 2021)
  4. Silver, Natalie. 2018. How to Identify and Treat a Vitamin E Deficiency. https://www.healthline.com/health/food-nutrition/vitamin-e-deficiency. (Diakses pada 21 Desember 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi