Terbit: 26 April 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Herbal apa yang paling sering Anda gunakan sebagai bumbu? Kita tentu sering menggunakan herbal sebagai bumbu dalam masakan. Namun beberapa jenis herbal akan semakin sedap rasanya jika digunakan dengan metode pemasakan yang tepat. Bagaimana saja sih caranya?

Cara Tepat Menggunakan Herbal Sebagai Bumbu

Pakar kesehatan dan gizi, Maryann Tomovich, menyebutkan bahwa dengan perlakuan yang tepat untuk bumbu herbal akan membuat cita rasa herbal lebih menonjol dalam masakan karena metode dan suhu yang tepat.

Beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar menggunakan herbal dengan tepat adalah:

1. Kunyit untuk masakan rendah lemak

Kunyit menjadi pilihan herbal yang cukup sering digunakan dalam berbagai jenis masakan. Kunyit bubuk sangat cocok ditambahkan untuk olahan masakan dengan suhu yang tidak terlalu panas dan berminyak, misalnya untuk scrambled egg, ditambahkan untuk bumbu nasi, masakan tumis atau panggangan. Kunyit menjadi bumbu yang kaya rasa tanpa adanya kandungan kalori, lemak, gula atau garam.

2. Daun rosemary untuk makanan yang dibakar

Daun rosemary sangat cocok untuk olahan bahan makanan protein hewani yang dibakar, misalnya ayam, daging sapi atau salmon. Gunakan minyak rosemary untuk menambahkan citarasa pada makanan yang dibakar tersebut.

3. Kayu manis sebagai taburan

Kayu manis sangat cocok digunakan untuk taburan sereal, roti panggang, yoghurt, smoothies, teh dan susu. Rasa manisnya bisa menjadi salah satu pilihan pengganti gula yang baik. Tambahkan taburan kayu manis dalam salad juga bisa menjadi pilihan yang tepat.

4. Bubuk bawang putih dan jahe cocok untuk berbagai masakan

Jahe dan bawang putih dalam bentuk bubuk umumnya cocok digunakan untuk berbagai masakan berbumbu, baik berkuah maupun masakan tanpa kuah. Namun penggunaannya umumnya harus dibatasi karena bumbu bubuk, utamanya bawang putih memiliki tambahan garam. Sebaiknya gunakan maksimal 1-2 sendok teh bumbu bubuk agar asupan natrium/ sodium dalam tubuh tidak berlebihan ya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi