Terbit: 5 September 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Kriuk kriuk..! Begitulah suara renyah yang terdengar ketika kita menggigit kerupuk. Langsung terbayang bukan bagaimana nikmatnya mengonsumsi makanan satu ini? Makanan yang umumnya diolah dengan cara digoreng ini, memang dapat dikonsumsi baik sebagai “teman” makan ataupun dinikmati sebagai camilan.

Berapa Jumlah Kandungan Lemak dalam Makanan Kita?

Satu, dua, tiga tidak terasa tiba-tiba sudah 1 mangkuk yang artinya kamu sudah mengonsumsi lemak dalam makanan sejumlah 53 gram. Banyak atau sedikit ya? Mari kita coba bandingkan dengan batas asupan lemak harian yang dianjurkan!

Kemenkes RI menganjurkan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 67 gram lemak atau 5 sdm minyak per hari. Lemak memiliki kontribusi penyumbang kalori terbesar yakni 9 Kal/g. Tak heran sebuah studi melihat bahwa konsumsi gorengan lebih dari atau sama dengan 4 kali dalam seminggu dapat meningkatkan risiko obesitas hingga 37% dibandingkan mereka yang hanya mengonsumsi kurang dari 2 kali per minggu.

Tak hanya memengaruhi berat badan, konsumsi lemak tinggi, terutama lemak jenuh (yang banyak pada minyak goreng sawit) juga pada akhirnya memengaruhi peningkatan kolesterol dan meningkatkan risiko penyakit jantung akibat penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah.

Umumnya makanan yang mengandung lemak tinggi dikarenakan melalui proses penggorengan. Dengan berat yang sama, ayam goreng tepung, ayam goreng biasa, ayam bakar, dan ayam kukus memiliki jumlah lemak 28g, 19g, 6g, dan 3g secara berurutan. Nah, tapi hati-hati juga dengan lemak-lemak yang tersembunyi seperti yang ada pada martabak manis. Makanan ini tidak diolah dengan cara digoreng (deep fried), namun lemaknya dapat mencapai 1 sdm lemak dalam setiap potongnya. Belum lagi kalau kita minta pakai bonus keju yaaa…?

Selain martabak manis, masih banyak juga makanan yang mengandung lemak dalam makanan yang tersembunyi dalam jumlah yang tinggi. Misalnya cheesecake yang dapat mencapai 1.5 sdm dalam setiap potongnya. Jumlah yang sama juga diperoleh dari 1 cup ice cream chocolate. Atau bahkan creamy fettucine yang mencapai 2.5 sdm dalam setiap porsinya. Makanan ini mengandung lemak dalam makanan yang tinggi dikarenakan diolah menggunakan krim, santan, dan juga susu full cream. Tak heran, dibandingkan dengan pasta yang menggunakan krim dan susu full cream, jenis pasta seperti spaghetti Bolognese mengandung lemak hanya 1/3 nya saja.

Lalu bagaimana bila Anda masih ingin mengonsumsi atau menggunakan susu dalam proses pemasakan? Saat ini Tropicana Slim menghadirkan susu rendah lemak: Susu Low Fat Tropicana Slim Vanilla, yang hanya mengandung 0.5 gram lemak per sajian-nya. Sehingga Anda tetap dapat menikmati manfaat baik dari vitamin dan mineral dalam susu, tanpa takut mengonsumsi lemak dalam makanan secara berlebihan. Selain itu, susu ini juga dilengkapi serat inulin, yang dapat membantu menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung Anda.

Gunakan kode BEBASLEMAK untuk dapatkan promo discount 15% untuk 3 pcs Tropicana Slim Low Fat

Referensi:
Fried Food Consumption and Cardiovascular Health: A Review of Current Evidence. Nutrients 2015, 7, 8424–8430; doi:10.3390/nu7105404
Optimal diets for prevention of coronary heart disease.2002. JAMA 288:2569-2578
https://ndb.nal.usda.gov/ndb/search/list


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi