Terbit: 7 March 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Manfaat bawang bombay untuk kesehatan ternyata ada banyak dan tidak disangka. Beberapa di antaranya bisa mengatasi sakit tenggorokan hingga mencegah kanker. Ketahui juga efek samping jika makan bawang bombay terlalu banyak!

11 Manfaat Bawang Bombay untuk Kesehatan (Lengkap)

Kandungan Bawang Bombay

Sebelum Anda mengetahui manfaat bawang bombay, perlu diketahui bahwa bawang bombay adalah makanan rendah kalori yang kaya akan antioksidan, mineral dan vitamin.

Sekitar 10 persen dari kebutuhan harian vitamin C, vitamin B6, dan mangan dapat diperoleh dari mengonsumsi bawang bombay. Selain itu, bahan ini juga mengandung magnesium, folat, fosfor, kalium, sulfur, zat besi, antioksidan kuersetin, dan kalsium.

Zat-zat yang terkandung pada bawang bombay menjadikan bahan makanan ini bermanfaat bagi tubuh. Beberapa klaim manfaat bawang bombay yang sering dijadikan bahan untuk berbagai upaya pengobatan antara lain: mengatasi masalah pencernaan, menangani gangguan jantung dan pembuluh darah, hingga menangani sakit tenggorokan dan mulut.

Manfaat Bawang Bombay bagi Kesehatan yang Tidak Terduga

1. Membuat sistem kekebalan tubuh lebih kuat

Kandungan antioksidan kuersetin pada bawang bombay ternyata mampu membuat sistem kekebalan tubuh Anda lebih kuat dalam melawan radikal bebas. Anda bisa mengonsumsinya secara langsung atau sudah tercampur dalam sajian sup.

2. Menjaga kesehatan jantung

Bawang bombay memiliki manfaat sangat baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Selain itu, Khasiat bawang bombay juga dipercaya menjaga tekanan darah, hingga menurunkan risiko terjadinya serangan jantung.

Hal ini karena adanya kandungan kalium dalam bawang bombay yang memiliki efek penurun tekanan darah. Kuersetin, salah satu jenis flavonoid dalam bawang bombay juga membantu kalium menjaga tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.

Kuersetin dalam bawang bombay juga dapat membantu mencegah penumpukan plak di arteri, yang mengurangi risiko stroke. Namun, karena sebagian besar studi dalam hal ini telah difokuskan pada hewan, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami manfaat bawang bombay pada manusia.

3. Meningkatkan pertumbuhan rambut

Sebuah penelitian menunjukkan, bahwa mengoleskan jus bawang bombay ke kepala selama setidaknya 2 bulan bisa jadi dapat meningkatkan pertumbuhan rambut pada pengidap rambut rontok. Meski begitu, temuan terkait hal masih dibutuhkan penelitian lanjutan.

4. Menurunkan kadar gula darah

Bagi para pengidap diabetes yang ingin menurunkan kadar gula, sebaiknya Anda mencoba mengonsumsi bawang bombay tiga kali sehari dalam setiap makanan Anda selama 2 bulan. Meski begitu, temuan terkait hal belum didukung bukti ilmiah yang cukup.

5. Mengatasi terjadinya kanker

Dengan kandungan vitamin C yang melimpah, bawang bombay dipercaya dapat membantu mengatasi radikal bebas penyebab kanker. Sebuah penelitian mengungkapkan, bawang bombay membantu mengurang terjadinya resistensi insulin dan hiperglikemia pada pasien kanker payudara yang sedang menjalani kemoterapi.

6. Menjaga tekanan darah

Bagi Anda pengidap tekanan darah tinggi, mengonsumsi produk yang mengandung bawang bombay dan bahan lain seperti vitamin E dan C setidaknya selama 1 minggu dapat dapat membantu menurunkan tekanan darah atas (sistolik), tapi bukan tekanan darah diastolik (bawah).

7. Mengatasi masalah tenggorokan

Beberapa orang mengklaim bahwa bawang bombay memiliki kemampuan mengatasi sakit perut, bronkitis, pembengkakan pada mulut dan tenggorokan. Selain itu, mengonsumsi bawang bombay juga diklaim dapat menurunkan risiko terhadap beberapa jenis kanker.

Selain itu, kandungan kuersetin yang ditemukan pada bawang bombay dipercaya mampu  mengendurkan otot saluran napas sehingga sangat membantu untuk mengurangi gejala asma.

8. Meningkatkan sistem pencernaan

Serat dalam bawang bombay membuat kerja sistem pencernaan berfungsi dengan baik. Bawang bombay mengandung jenis serat khusus, yakni serat larut yang disebut dengan oligofructose. Serat ini yang mendorong pertumbuhan bakteri baik di usus. Oligofructose ini juga dibutuhkan untuk membantu mencegah dan mengobati diare. Sementara itu, fitokimia dalam bawang yang juga dapat mengurangi risiko Anda mengembangkan tukak lambung.

9. Memperbaiki mood

Manfaat bawang bombay lainnya juga diyakini dapat membantu menghadirkan mood positif. Ini karena kandungan pada bawang bombay dapat mencegah kelebihan homosistein yang dapat mengganggu produksi hormon pencipta rasa nyaman, yaitu serotonin, norepinefrin, dan dopamin. Ketiga jenis hormon tersebut baik untuk membantu kecukupan istirahat.

Selain itu, kandungan folat yang ditemukan dalam bawang bombay juga dipercaya membantu mengurangi depresi.

10. Menjaga kesehatan kulit dan rambut

Kandungan vitamin C pada bawang bombay juga dipercaya untuk menjaga kesehatan kulit dan rambut. Sedangkan kandungan folatnya kemungkinan dapat membantu meringankan depresi dengan mencegah kelebihan homosistein yang terbentuk dalam tubuh. Homosistein ini dapat menghambat aliran darah dan nutrisi ke otak.

11. Menjaga kesehatan tulang

Sebuah studi menemukan bahwa konsumsi bawang bombay setiap hari dapat meningkatkan kepadatan tulang pada wanita yang sedang mengalami atau telah menyelesaikan menopause.

Efek Samping Bawang Bombay

Meski ada banyak manfaat bawang bombay, setiap orang memiliki kadar toleransi yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa kelompok yang konsumsi bawang bombaynya harus dijaga ketat, antara lain:

  • Pada orang yang alergi terhadap bawang bombay, konsumsi aspirin dapat meningkatkan sensitivitasnya terhadap bahan ini.
  • Khusus bagi pengidap diabetes, bawang bombay dapat menurunkan kadar gula. Pengidap diabetes yang mengonsumsi obat yang mengandung bawang bombay sebaiknya memeriksa kadar gulanya secara saksama.
  • Sementara itu, pada pengidap gangguan perdarahan dan pasien yang menjalani operasi–yang mengonsumsi bawang bombay sebagai obat, bahan ini dapat memperlambat proses pembekuan darah. Hentikan konsumsi bawang bombay sebagai obat-obatan dua minggu sebelum menjalani operasi.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi