Terbit: 26 September 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Bagi sebagian orang, makanan yang jatuh di lantai, khususnya pada lantai yang terlihat bersih atau bahkan belum lima detik terjatuh, bisa dimakan kembali tanpa perl dikhawatirkan. Padahal, makanan yang jatuh di lantai ternyata bisa saja penuh dengan berbagai bakteri yang bisa membahayakan kesehatan tubuh. Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh pakar mikrobiologi benama Donald Schaffner dari Rutgers University yang ada di New Jersey Amerika Serikat, kembali menunjukkan fakta bahwa aturan makanan yang belum lima detik terjatuh adalah makanan yang aman dikonsumsi adalah aturan yang sangat konyol.

Benarkah Mitos Aturan Lima Detik Pada Makanan Jatuh?

Professor Schaffner menunjukkan jika saat makanan terjatuh, bakteri tidak akan menunggu lima detik untuk segera mengkontaminasi makanan kita. Dengan waktu yang sangat singkat, mereka bisa segera mencapai permukaan makanan dan membuatnya tidak lagi steril untuk dikonsumsi.

Schaffner melakukan percobaan pada beberapa jenis makanan yakni semangka, roti, roti yang sudah diolesi mentega, dan permen kenyal. Makanan ini dijatuhkan pada lantai dengan jenis keramik, karpet, kayu, dan juga stainless steel. Makanan-makanan ini juga dijatuhkan dengan durasi yang berbeda, dari satu detik, lima detik, tiga puluh detik, hingga 5 menit. Hasilnya adalah, semakin lama makanan terjatuh, semakin banyak kontaminasi bakteri yang terjadi. Namun, banyak kontaminasi bakteri terjadi pad amakanan meskipun waktu terjatuhnya hanyalah kurang dari satu detik.

Dari berbagai makanan yang terjatuh, buah semangka paling beresiko terkontaminasi bakteri mengingat bakteri cenderung bergerak dengan kelembaban dan lebih mudah bergerak pada makanan basah. Menariknya, permen gummy yang kenyal justru cenderung tidak mendapatkan bakteri dalam jumlah yang banyak. Meskipun begitu, Schaffner tetap saja menyarankan kita untuk tidak mengkonsumsi makanan yang baru saja jatuh meskipun belum mencapai 5 detik karena sudah penuh dengan bakteri dan tidak layak untuk dikonsumsi.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi