Ailurophobia adalah rasa takut yang berlebihan terhadap kucing. Orang yang fobia kucing akan merasa cemas dan takut ketika mendengar suara kucing, melihat kucing, atau membayangkannya. Simak penjelasan selengkapnya mulai dari definisi, gejala, penyebab, hingga pengobatan!
Apa itu Ailurophobia?
Ailurophobia adalah kondisi di mana seseorang memiliki rasa takut yang berlebihan terhadap kucing. Rasa ketakutannya cukup kuat sehingga menyebabkan kepanikan dan kecemasan ketika berada di sekitar kucing atau bahkan membayangkannya. Jenis fobia ini juga dikenal sebagai ailurofobia, gatophobia, elurophobia, dan felinophobia.
Fobia melampaui rasa takut ringan atau tidak suka. Jika menderita ailurophobia, seseorang mungkin sering kali merasa khawatir bertemu kucing dan memikirkan cara untuk menghindarinya. Hal ini berdampak besar pada kehidupan sehari-hari, mengingat kucing sebagai hewan peliharaan yang populer.
Baca Juga: Pentingnya Kucing Peliharaan untuk Mengonsumsi Vitamin
Gejala Ailurophobia
Gejala utama fobia ini adalah rasa ketakutan yang berlebihan ketika melihat atau mendengar kata kucing. Bahkan, melihat kartun kucing atau foto kucing bisa memicu gejala fobia. Fobia cenderung menyebabkan gejala fisik dan psikologis ketika memikirkan atau bersentuhan dengan objek fobia.
Gejala fisik yang bisa terjadi, meliputi:
- Berkeringat
- Gemetar (tremor)
- Hot flushes (perasaan panas tiba-tiba) atau kedinginan
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Sensasi tersedak
- Sakit kepala dan pusing
- Detak jantung cepat (takikardia)
- Rasa sakit atau sesak di dada.
- Sakit perut, terutama saat akan ke tempat di mana ada kucing
- Mual
- Merasa lemah
- Mati rasa atau kesemutan
- Mulut kering
- Keinginan untuk ke toilet
- Telinga berdengung
- Kebingungan atau disorientasi
- Hiperventilasi (napas berlebihan)
- Sesak atau nyeri di dada dan kesulitan bernapas
- Tekanan darah tinggi
Gejala atau karakteristik ailurophobia secara psikologis, termasuk:
- Merasa panik dan takut saat memikirkan kucing.
- Merasa sangat takut pada tempat baru di mana mungkin ada kucing.
- Menghabiskan banyak waktu memikirkan kemungkinan cara menemukan kucing dan bagaimana bisa menghindarinya.
- Kecemasan dan ketakutan yang ekstrem saat mendengar suara kucing seperti mengeong atau mendesis.
- Takut pingsan.
- Takut akan bahaya atau penyakit.
- Rasa bersalah, malu, atau menyalahkan diri sendiri.
- Menarik diri dari orang lain.
- Merasa sedih atau putus asa.
- Kebingungan, kesulitan berkonsentrasi.
- Kemarahan, lekas marah, perubahan suasana hati (mood).
- Kecemasan dan ketakutan.
Penyebab Ailurophobia
Meskipun penyebab pastinya tidak jelas, tetapi dalam kasus ailurophobia, diserang kucing di usia muda atau melihat orang lain diserang kucing bisa menjadi faktor risiko pemicu. Faktor genetik dan lingkungan juga bisa berperan dalam hal ini.
Fobia spesifik, terutama fobia terhadap hewan, bisanya berkembang sejak masa kanak-kanak. Misalnya, seseorang mungkin sudah memiliki fobia kucing selama yang ia ingat, tetapi tidak mengingat pemicu ketika masa kecil.
Bahkan, kemungkinan juga dapat mengembangkan fobia ini tanpa pernah memiliki pengalaman negatif terkait dengan apa yang orang takuti.
Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Kucing Peliharaan dari Bayi hingga Dewasa
Diagnosis Ailurophobia
Jika merasa memiliki fobia kucing, pertimbangkan untuk menemui psikolog untuk mendapatkan diagnosis. Mungkin dokter akan merujuk ke orang yang memiliki pengalaman mendiagnosis fobia.
Biasanya, fobia didiagnosis ketika kecemasan atau ketakutan telah memengaruhi aktivitas sehari-hari atau memiliki dampak negatif pada kualitas hidup.
Seseorang mungkin didiagnosis dengan kondisi ini jika mengalami hal berikut:
- Melihat atau memikirkan kucing menyebabkan gejala kecemasan fisik dan emosional.
- Keluar atau pergi dari tempat menjadi cara untuk menghindari kucing.
- Lebih sering mengkhawatirkan kemungkinan bertemu dengan kucing daripada yang Anda inginkan.
- Mengalami gejala fobia ini selama enam bulan atau lebih.
Cara Mengatasi Ailurophobia
Memiliki fobia kucing bukan berarti harus mendapatkan perawatan, terutama jika mudah untuk menghindari kucing dan tidak banyak memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Namun, tidak selalu mungkin atau bahkan dapat menghindari kucing. Misalnya, Anda akan bertemu dengan teman dekat yang memiliki kucing. Jika fobia ini mengganggu aktivitas atau bahkan mungkin mengganggu kesehatan mental atau fisik, sebaiknya dapatkan pengobatan.
Berikut ini beberapa cara mengatasi ailurophobia:
1. Terapi Paparan
Terapi paparan menjadi salah satu perawatan paling efektif untuk mengatasi fobia. Dalam terapi ini, terapis secara perlahan akan mengekspos Anda pada apa yang ditakuti.
Untuk mengatasinya, Anda bisa memulai dengan melihat gambar kucing. Anda bisa beralih ke menonton video kucing, lalu menyentuh boneka atau mainan kucing. Langkah selanjutnya, duduk di sebelah kucing di dalam gendongan sebelum mengambil langkah terakhir memegang kucing secara lembut.
Jenis terapi paparan khusus adalah desensitisasi sistematis yang melibatkan pembelajaran teknik relaksasi guna membantu mengelola perasaan takut dan cemas selama terapi paparan ini. Beberapa latihan ini juga bisa membantu mengajari Anda untuk menghubungkan kucing dengan respons relaksasi alih-alih respons stres.
2. Terapi Perilaku Kognitif
Jika tidak yakin terhadap terapi paparan, Anda bisa mempertimbangkan untuk menjalani terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioral therapy (CBT) sebagai gantinya. Dalam CBT, Anda akan belajar bagaimana mencari tahu pola pikir yang menyebabkan kesulitan dan membingkai ulang mereka.
CBT untuk ailurophobia mungkin masih akan memerlukan beberapa paparan kucing, tetapi Anda akan dilengkapi dengan alat untuk pengendalian pada tahap ini.
3. Obat-obatan
Meskipun tidak ada obat khusus untuk mengobati fobia, tetapi beberapa obat dapat membantu meringankan gejala jangka pendek. Obat-obatan ini, termasuk:
- Beta-blocker. Obat ini membantu mengatasi gejala fisik kecemasan, seperti peningkatan denyut jantung dan pusing. Biasanya, penggunaan beta-blocker umumnya sebelum masuk ke kondisi yang memicu gejala fisik.
- Benzodiazepin. Ini adalah obat penenang yang juga bisa membantu mengurangi gejala kecemasan. Meskipun dapat membantu, obat ini juga memiliki risiko kecanduan yang tinggi. Dokter biasanya hanya akan meresepkan benzodiazepin untuk penggunaan sesekali atau jangka pendek.
- D–cycloserine (DCS). Obat ini dapat membantu meningkatkan manfaat terapi paparan. Hasil penelitian di tahun 2017 menyarankan bahwa terapi paparan bisa lebih efektif bila dilengkapi dengan DCS.
- Brookins, Scott M. 2020. Fear of cats (Ailurophobia, Elurophobia, Galeophobia, Gatophobia). Felinophobia. https://fearof.org/felinophobia/. (Diakses pada 1 September 2021)
- Fritscher, Lisa. 2020. Understanding the Fear of Cats (Gatophobia). https://www.verywellmind.com/are-some-people-really-afraid-of-cats-2671757. (Diakses pada 1 September 2021)
- Raypole, Crystal. 2019. Understanding Ailurophobia, or Fear of Cats. https://www.healthline.com/health/ailurophobia. (Diakses pada 1 September 2021)