Terbit: 8 November 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.ComApa itu pil KB? Pil KB adalah kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dengan cara menelannya secara teratur. Saat ini banyak jenis pil KB yang mengandung dua macam hormon dalam kadar yang sangat rendah, sehingga dinamakan low dose combined oral contraceptives. Lantas, jenis pil KB mana yang bisa Anda gunakan?

Kenali Jenis-Jenis Pil KB dan Cara Penggunaannya

Jenis Pil KB

Ada dua jenis pil KB, beberapa merek mempunyai kemasan 28 pil, yang terdiri dari 21 pil aktif yang berisi hormon diikuti oleh 7 pil berbeda warna yang tidak mengandung hormon sebagai pil pelengkap (reminder) supaya mudah mengingat waktu menelannya. Kemasan lainnya hanya terdiri dari 21 pil aktif, tanpa pil pelengkap.

Pada umumnya, terdapat 2 jenis pil KB yang beredar di pasaran, yakni pil mini (pil KB yang hanya mengandung progestin) dan pil KB kombinasi.

  1. Pil mini

Dosis progestin pada pil mini umumnya lebih rendah daripada progestin yang terdapat pada pil KB kombinasi, namun ada pula pil mini dengan kandungan progestin lebih tinggi. Pil KB jenis ini berguna untuk mengentalkan lendir serviks, mencegah ovulasi, serta menipiskan lapisan rahim. Semua pilnya adalah pil aktif yang mengandung hormon progestin.

  1. Pil KB kombinasi

Cara kerja pil ini adalah menghambat ovulasi dengan mencegah indung telur (ovarium) melepaskan sel telur, mengentalkan lendir serviks untuk menghambat sperma, dan menipiskan lapisan rahim untuk mencegah tertanamnya embrio apabila terjadi pembuahan.

Pil ini terdiri dari sebagian besar pil aktif yang mengandung hormon estrogen dan progestin, dan beberapa pil tidak aktif atau yang tidak mengandung hormon.

Bagaimana Cara Kerja Pil KB?

Berbagai jenis pil KB ditujukan untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan cara:

  • Meniadakan ovulasi (pengeluaran telur dari indung telur).
  • Mengentalkan lendir mulut rahim sehingga sperma sulit memasuki rahim. Perlu diketahui Pil KB tidak mengugurkan kehamilan yang telah terjadi.

 

Bagaimana Efektivitasnya?

Bila dipakai dengan benar dan teratur, kegagalannya sangat kecil yakni 0.1 kehamilan pada 100 wanita pemakai/tahun pertama pemakaian (1:1000). Dalam pemakaian sehari-hari karena faktor kesalahan manusia (lupa), maka kegagalannya dapat menjadi 6-8 kehamilan/ 100 wanita pemakai/ tahun pemakaian. Kesalahan yang sering terjadi adalah lupa menelan pil atau terlambat memulai kemasan yang baru.

Keuntungan Jenis Pil KB

  • Sangat efektif bila dipakai dengan benar.
  • Tidak mengurangi kenyamanan hubungan suami istri.
  • Menstruasi menjadi teratur, lebih sedikit dan lebih singkat waktunya, juga mengurangi rasa nyeri haid.
  • Dapat dipakai selama diinginkan, tidak harus beristirahat dulu.
  • Dapat dipakai oleh semua wanita usia reproduktif.
  • Dapat dipakai oleh wanita yang belum pernah hamil.
  • Dapat dihentikan pemakaiannya dengan mudah kapan saja.
  • Kesuburan segera kembali setelah pemakaian pil KB dihentikan.
  • Dapat dipakai sebagai kontrasepsi emergensi setelah hubungan suami istri yang tidak terlindungi.
  • Dapat mencegah anemia akibat kekurangan zat besi.
  • Membantu mencegah terjadinya:
    • kehamilan diluar kandungan.
    • kista ovarium.
    • kanker endometrium.
    • tumor jinak payudara.
    • penyakit radang panggul.
    • kanker indung telur.

 

Efek Samping Pil KB

  • Mual (terutama tiga bulan pertama).
  • Perdarahan diantara masa haid (lebih sering perdarahan bercak) , terutama bila lupa menelan pil atau terlambat menelan pil KB.
  • Sakit kepala ringan.
  • Nyeri payudara.
  • Sedikit meningkatkan berat badan.
  • Tidak ada haid.

Siapa yang Boleh Memakai Pil KB?

Secara umum, kebanyakan wanita dapat memakai Pil KB sebagai cara kontrasepsi secara aman dan efektif, meskipun mereka:

  • Belum mempunyai anak
  • Remaja
  • Gemuk atau kurus
  • >35 tahun, tidak merokok
  • Merokok tapi <35 tahun
  • Segera setelah keguguran

Juga wanita dalam kondisi di bawah ini pada umumnya dapat memakai jenis Pil KB:

  • Haidnya banyak dan nyeri.
  • Anemi kekurangan zat besi.
  • Siklus haid tidak teratur.
  • Tumor jinak payudara.
  • Diabetes tanpa kelainan pembuluh darah.
  • Endometriosis.
  • penyakit radang panggul.
  • penyakit tiroid (kelemjar gondok).
  • Mioma uteri.
  • TBC (kecuali dalam pengobatan dengan rifampicin).

Kapan Pil KB Dapat Dikonsumsi?

1. Pil KB dapat dipakai setiap saat asal yakin tidak sedang hamil.

2. Pada saat haid.

  • Merupakan waktu terbaik untuk mulai menelan Pil KB.
  • Dapat dimulai kapan saja dalam 7 hari pertama haid, paling baik hari pertama.
  • Bila dimulai pada saat haid sudah berhenti, anjurkan pemakaian kondom atau spermisida selama 7 hari pertama menelan pil (pencegahan ganda).

3. Pasca persalinan

  • Bila ibu telah berhenti menyusui atau 6 bulan setelah melahirkan (mana yang lebih dulu).
  • Bila ibu tidak menyusui, 3-6 minggu pasca salin.
  • Bila telah >42 hari (6 minggu) pasca salin dan tidak menyusui, yakinkan dulu bahwa ia tidak hamil.

4. Setelah keguguran

  • Mulai pada 7 hari pertama keguguran.
  • Setiap saat asal yakin tidak hamil dan ber-KB ganda (kondom atau spermisida) selama 7 hari pertama.

5. Segera setelah berhenti dari cara KB lain.

Cara Pemakaian Pil KB

Pil KB ditelan setiap hari secara teratur, dianjurkan agar menelan pil pada malam hari (sebelum tidur, pada saat makan malam). Bila satu jenis pil KB aktif lupa, telan segera setelah ingat, minum pil yang seharusnya pada saat biasa menelan pil. Kemasan baru selalu harus tersedia setelah pil kemasan sebelumnya habis

PIL KB untuk Ibu menyusui

Hanya ada 1 jenis pil KB yang dibuat untuk ibu menyusui yakni pil mini (progesteron only) karena tidak mengandung estrogen. Pil ini mempunyai efek seperti suntikan KB karena tidak mengandung estrogen, sehingga tidak mengganggu laktasi baik kualitas maupun kuantitas ASI (air susu ibu). Nama dagang yang tersedia di Indonesia: Excluton

Sumber:

Dr. dr. Sofie Rifayani Krisnadi, SpOG.KFM
Spesialis Kebidanan & Penyakit Kandungan Konsultan Feto-Maternal


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi