Terbit: 25 March 2021
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Sinopharm adalah vaksin yang ditujukan untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Selengkapnya ketahui fungsi, dosis, aturan pakai, hingga efek sampingnya!

Sinopharm: Fungsi, Dosis, Aturan Pakai, Efek Samping, dll

Nama Obat Sinopharm
Kandungan Obat Inactivated virus
Kelas Obat  Vaksin COVID-19
Kategori Obat Obat resep 
Manfaat Obat Mencegah virus Corona atau COVID-19
Sediaan Obat Injeksi 
Harga Obat Rp2,15 juta untuk 2 kali suntikan

Apa Itu Sinopharm?

Vaksin Sinopharm adalah vaksin yang berfungsi untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19 (Corona Virus Disease 2019). Vaksin ini berplatform inactivated virus, yaitu vaksin menggunakan virus yang sudah dimatikan. Teknik yang sama juga dilakukan pada Sinovac dan Bio Farma untuk memproduksi vaksin COVID-19.

Sinopharm vs Sinovac bekerja dengan cara sama, yaitu mendorong sistem kekebalan tubuh untuk membuat antibodi yang mampu melawan virus Corona. Vaksin ini mampu melawan banyak virus untuk segala umur.

Setelah pemberian secara massal di Tiongkok, vaksin ini rencananya untuk memenuhi kebutuhan program vaksinasi mandiri atau vaksin gotong royong.

Badan POM sudah meluncurkan izin bahwa vaksin ini aman dan halal sehingga mesyrakyat Indonesia dapat menggunakannya tanpa keraguan.

Fungsi Vaksin Sinopharm

Vaksin ini untuk mencegah virus Corona, dengan memberi antigen penyakit berupa virus yang mati atau dilemahkan. Ini bertujuan untuk membantu sistem kekebalan tubuh mendeteksi dan melawan virus.

Infeksi virus Corona memiliki risiko kematian yang tinggi dan sangat menular. Untuk itu, penyakit ini memerlukan vaksin untuk membentuk sistem kekebalan tubuh, meskipun terbentuk secara alami dalam tubuh ketika terserang virus.

Setelah mendapatkan vaksin Sinopharm, tubuh akan kebal terhadap virus Corona tanpa harus terinfeksi virus ini terlebih dahulu. Dengan begitu, vaksin dapat membantu memutus rantai penyebaran COVID-19.

Berdasarkan uji klinis fase ketiga, nilai efikasi (efek perlindungan terhadap COVID-19) sebesar 79,34 persen. Nilai ini telah melampaui standar efikasi minimal (sebesar 50%) yang WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia tetapkan.

Peringatan Vaksin

Sebelum mendapatkan vaksin COVID-19, berikut ini beberapa hal penting yang harus Anda perhatikan:

  • Sinopharm vaccine tidak boleh bagi mereka yang memiliki riwayat alergi terhadap kandungan di dalamnya.
  • Beri tahu dokter jika memiliki penyakit atau kondisi tertentu, termasuk penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, transplantasi organ baru-baru, atau sedang menjalani kemoterapi.
  • Beri tahu dokter jika memiliki riwayat kesehatan, seperti penyakit paru, kelainan darah, HIV/AIDS, atau penyakit autoimun.
  • Jika sedang menjalani pengobatan dengan imunosupresan (obat untuk menurunkan kekebalan tubuh), beri tahu dokter.
  • Jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal, beri tahu dokter.
  • Vaksin ini juga tidak boleh bagi orang yang terinfeksi COVID-19. Jika mengalami demam di atas 38,5 derajat Celsius, sesak napas, batuk, kehilangan indera penciuman, atau gejala COVID-19 lainnya, segera beri tahu dokter.
  • Beri tahu dokter jika sedang hamil, menyusui, atau sedang menjalani program kehamilan.

Interaksi Vaksin Sinopharm

Interaksi obat adalah berubahnya cara kerja obat ketika menggunakannya dalam waktu yang bersamaan dengan obat-obatan lainnya. Hal ini dapat mengganggu fungsi obat dan meningkatkan kemungkinan efek samping yang berbahaya.

Untuk Sinopharm vaccine, belum diketahui efek interaksi yang terjadi jika menggunakannya secara bersamaan dengan obat lain. Sebagai tindakan pencegahan terhadap efek interaksi obat, sebaiknya beri tahu dokter jika Anda menggunakan obat-obatan lain, suplemen, atau produk herbal sebelum menerima vaksin ini.

Efek Samping Vaksin Sinopharm

Vaksin ini dapat menimbulkan efek samping yang tergolong ringan hingga sedang, tidak berbahaya, dan membaik dengan cepat.

Efek samping  Sinopharm yang mungkin terjadi, meliputi:

  • Kemerahan yang terasa nyeri pada area bekas suntikan.
  • Demam ringan.
  • Merasa lelah.
  • Sakit kepala.

Jika efek samping ini tidak kunjung hilang atau semakin parah, mengalami reaksi alergi, atau memiliki efek samping lainnya, segera periksakan ke dokter.

Dosis Vaksin

Dosis dan pemberian vaksin ini sesuai dengan yang direkomendasikan untuk mencegah COVID-19. Seberapa banyak pemberian dosis vaksin berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Berikut ini dosis vaksin Sinopharm untuk mencegah COVID-19:

  • Dosis vaksin sebanyak 0,3 mililiter untuk sekali suntik.
  • Penyuntikan vaksin sebanyak dua kali dengan jarak 21 hari.

Aturan Pakai

Berikut ini adalah beberapa aturan pakai yang perlu Anda perhatikan sebelum mendapatkan vaksinasi:

  • Sebelum pemberian vaksin, dokter atau petugas medis akan melakukan pemeriksaan dan tanya jawab singkat untuk memastikan kondisinya. Jika mengalami demam, Anda tidak akan mendapatkan vaksinasi.
  • Pemberian vaksinasi hanya oleh dokter atau petugas medis di tempat pelaksanaan vaksinasi COVID-19, termasuk puskesmas, klinik, rumah sakit, atau unit pelayanan kesehatan pada Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
  • Vaksin ini untuk orang berusia 18–60 tahun.
  • Pemberian vaksin secara injeksi melalui otot atau intramuskular (IM) pada lengan kiri atas dengan menggunakan alat suntik sekali pakai (ADS).
  • Setelah vaksinasi, tunggu di tempat pelayanan vaksinasi setidaknya selama 30 menit. Ini penting untuk mengantisipasi terjadinya kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI).
  • Pastikan untuk tetap menerapkan atau mematuhi protokol kesehatan, yaitu 3M: Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Petunjuk Penyimpanan

Berikut ini cara menyimpan vaksin untuk menjaga fungsi atau efektivitasnya:

  • Penyimpanan vaksin oleh petugas vaksin sesuai dengan standar prosedur operasional.
  • Simpan dalam vaccine refrigerator atau lemari pendingin khusus untuk vaksin, dengan suhu 28 derajat Celsius.
  • Jauhkan vaksin dari suhu panas atau paparan sinar matahari langsung.

 

  1. Anonim. Tanpa Tahun. Covid: What do we know about China’s coronavirus vaccines?. https://www.bbc.com/news/world-asia-china-55212787 (Diakses pada 25 Maret 2021)
  2. Anonim. 2020. Coronavirus disease (COVID-19): Vaccines. https://www.who.int/news-room/q-a-detail/coronavirus-disease-(covid-19)-vaccines (Diakses pada 25 Maret 2021)
  3. Anonim. 2021. COVID-19 vaccines: Get the facts. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronavirus/in-depth/coronavirus-vaccine/art-20484859 (Diakses pada 25 Maret 2021)
  4. Anonim. 2021. SK Dirjen Nomor HK.02.02/4/1/2021 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19. https://promkes.kemkes.go.id/sk-dirjen-nomor-hk0202412021-tentang-petunjuk-teknis-pelaksanaan-vaksinasi-dalam-rangka-penanggulangan-pandemi-covid19 (Diakses pada 25 Maret 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi