Clozapine tidak digunakan dalam kondisi psikotik yang berhubungan dengan demensia. Clozapine dapat menyebabkan gagal jantung, kematian mendadak, atau pneumonia pada orang dewasa yang lebih tua dengan kondisi demensia.
Anda seharusnya tidak memakai clozapine jika Anda alergi terhadapnya, atau jika Anda memiliki kondisi berikut:
- Epilepsi yang tidak diobati atau tidak terkontrol
- Gangguan sumsum tulang
- Ileus paralitik atau penyumbatan usus
- Riwayat infeksi yang disebabkan oleh penggunaan clozapine
- Jika Anda juga menggunakan obat yang melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda (seperti obat kanker atau steroid)
Untuk memastikan Anda dapat dengan aman meminum clozapine, beritahu dokter Anda jika Anda memiliki kondisi lain ini:
- Penyakit jantung, gangguan irama jantung, tekanan darah tinggi
- Riwayat serangan jantung atau stroke
- Riwayat keluarga atau keluarga dengan sindrom Long QT
- Epilepsi atau gangguan kejang lainnya
- Penyakit paru-paru
- Penyakit hati atau ginjal
- Diabetes
- Riwayat sumsum tulang atau kelainan sel darah
- Masalah prostat atau buang air besar yang membesar
- Glaukoma
- Merokok
Kategori kehamilan FDA B. Beritahu dokter Anda jika Anda hamil atau berencana untuk hamil selama perawatan.
Mengkonsumsi obat antipsikotik selama 3 bulan terakhir kehamilan dapat menyebabkan masalah pada bayi baru lahir, seperti gejala putus obat (withdrawal syndrome), masalah pernapasan, masalah makan, tremor, dan otot lemas atau kaku. Namun, Anda mungkin memiliki gejala putus obat atau masalah lain jika Anda berhenti minum obat selama kehamilan. Jika Anda hamil saat meminum clozapine, jangan berhenti mengambilnya tanpa saran dari dokter Anda.
Clozapine bisa masuk ke ASI dan bisa membahayakan bayi yang sedang menyusui. Anda seharusnya tidak menyusui saat Anda sedang minum clozapine.
Tablet Clozapine yang disebarkan secara oral mengandung fenilalanin. Bicaralah dengan dokter Anda sebelum menggunakan bentuk clozapine ini jika Anda memiliki kondisi fenilketonuria (PKU).