Terbit: 14 July 2020 | Diperbarui: 4 February 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Pada dasarnya psikoterapi memiliki berbagai bentuk, semuanya dirancang untuk membantu mengatasi masalah psikologis dan membuat seseorang menjalani kehidupan yang lebih baik. Apabila Anda menduga bahwa Anda mengalami gejala-gejala gangguan psikologis atau kejiwaan, pertimbangkan untuk mencari psikoterapis yang berpengalaman untuk membantu mendiagnosis dan mengobati kondisi ini.

Psikoterapi: Pengertian, Cara Kerja, Jenis, dan Manfaat

Apa Itu Psikoterapi?

Psikoterapi adalah serangkaian teknik penanganan masalah psikologis tanpa obat-obatan. Namun, sering kali psikoterapi digunakan bersamaan dengan obat-obatan untuk mengobati penyakit mental.

Selama psikoterapi, seseorang dengan penyakit mental akan berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental yang terlatih dan berlisensi yang akan membantunya mengidentifikasi dan bekerjasama untuk mencari faktor-faktor yang dapat memicu penyakit mental tersebut.

Pengertian psikoterapi lainnya adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan proses mengobati gangguan psikologis dan tekanan mental dengan menggunakan teknik verbal dan psikologis.

Sementara itu psikoterapis adalah istilah umum yang digunakan oleh seorang profesional yang dilatih untuk merawat individu, pasangan, atau kelompok yang memiliki masalah mental. Menjadi psikiater atau psikolog tergantung jenjang pendidikan yang diambil oleh psikoterapis.

Mengenali Cara Kerja Psikoterapi

Psikoterapi adalah proses dua arah, sehingga sikap saling percaya antara pasien dan terapis harus tercipta dengan baik. Beberapa pasien mungkin akan mengalami perubahan yang tidak mereka harapkan, karena psikoterapi bisa menghidupkan kembali peristiwa yang tidak menyenangkan di masa lalunya. Namun, tidak semua teknik psikoterapi menggunakan cara ini.

Psikoterapi membantu orang dengan gangguan mental untuk:

  • Memahami tingkah laku, emosi, dan ide-ide yang berkontribusi terhadap penyakit mentalnya serta membantu mempelajari cara untuk memodifikasi hal-hal tersebut
  • Memahami dan mengidentifikasi masalah atau kejadian kehidupan seperti penyakit berat yang memberatkan mentalnya, kematian dalam keluarga, kehilangan pekerjaan, atau perceraian. Dengan begitu maka pasien dapat memahami aspek mana dari masalah tersebut yang harus dicarikan solusi.
  • Mempelajari teknik untuk menangani masalah kesehatan dan kemampuan untuk memecahkan masalah.

Jenis Psikoterapi

Terdapat banyak jenis psikoterapi dengan berbagai pendekatannya. Jenis psikoterapi yang tepat untuk Anda tergantung pada kondisi kejiwaan masing-masing orang. Psikoterapi juga dikenal sebagai terapi bicara, konseling, atau terapi psikososial.

Terapi ini dapat diberikan dalam berbagai macam bentuk, meliputi:

  • Individual.Terapi ini hanya melibatkan pasien dan terapis.
  • Kelompok. Dua atau lebih pasien dapat berpartisipasi dalam terapi pada waktu yang sama. Pasien dapat berbagi pengalaman dan belajar bahwa orang lain merasakan hal yang sama dan telah memiliki pengalaman yang sama.
  • Pasangan. Psikoterapi jenis ini membantu pasangan mengerti mengapa pasangan yang mereka cintai memiliki gangguan mental, perubahan dalam komunikasi, perilaku yang dapat membantu, dan apa yang bisa mereka lakukan untuk mengatasinya. Jenis terapi ini juga dapat digunakan untuk membantu pasangan yang sedang berjuang untuk memperbaiki hubungan.
  • Keluarga. Keluarga adalah bagian penting dari tim yang membantu orang dengan penyakit mental untuk menjadi lebih baik, kadang-kadang memang dibutuhkan bantuan anggota keluarga untuk memahami apa yang terjadi dengan anggota keluarga lainnya, bagaimana mereka dapat mengatasi, dan apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu.

Setelah berbicara dengan pasien tentang gangguan yang dihadapi, terapis akan menentukan pendekatan berdasarkan pada faktor-faktor yang mendasari dan diduga berkontribusi terhadap kondisi tersebut.

Teknik Psikoterapi

Berikut ini teknik psikoterapi yang sudah terbukti efektif, di antaranya:

1. Terapi Psikodinamik

Terapi psikodinamik didasarkan pada asumsi bahwa seseorang mengalami masalah emosional karena belum terselesaikan, konflik yang umumnya tidak disadari, dan sering kali berasal dari masa anak-anak.

Tujuan dari jenis terapi ini bagi pasien adalah untuk memahami dan mengatasi perasaan dengan lebih baik dan meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi dengan semua situasi. Terapi psikodinamik diberikan selama beberapa bulan, dan dapat bertahan lama bahkan selama beberapa tahun.

2. Terapi Interpersonal

Terapi interpersonal berfokus pada perbaikan perilaku dan interaksi pasien dengan keluarga dan teman-teman. Tujuan utama dari terapi ini adalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan meningkatkan harga diri selama periode waktu tertentu.

Jenis psikoterapi ini biasanya berlangsung 3 sampai 4 bulan dan dapat memberikan hasil yang lebih efektif untuk depresi yang disebabkan oleh karena kehilangan orang tercinta, konflik hubungan, dan isolasi sosial.

3. Terapi Perilaku Kognitif

Terapi perilaku kognitif membantu orang dengan penyakit mental untuk mengidentifikasi dan mengubah persepsi yang tidak akurat tentang dirinya dan dunia di sekitarnya. Terapis membantu pasien membangun cara berpikir yang baru dengan mengarahkan perhatian pada asumsi ‘salah’ dan ‘benar’ tentang diri sendiri dan orang lain.

4. Terapi Perilaku Dialektis

Terapi perilaku dialektis atau dialectical behavioral therapy (DBT) adalah jenis terapi perilaku kognitif yang digunakan untuk pasien berisiko tinggi yang sulit diobati. Istilah ‘dialektis’ berasal dari ide bahwa menyatukan dua hal yang bertentangan dalam terapi penerimaan dan perubahan–bisa membawa hasil yang lebih baik daripada hanya salah satu saja.

DBT awalnya dirancang untuk mengobati orang dengan perilaku bunuh diri dan gangguan kepribadian. Tetapi telah diadaptasi untuk masalah kesehatan mental lainnya yang mengancam keselamatan seseorang, hubungan, pekerjaan, dan kesejahteraan emosional.

DBT komprehensif berfokus pada empat cara untuk meningkatkan keterampilan hidup:

  • Distress tolerance

Distance tolerance adalah kemampuan Anda yang sebenarnya atau yang dipersepsikan untuk melawan tekanan emosi. Unsur utama distance tolerance adalah konsep penerimaan radikal. Ini mengacu pada pengalaman langsung dan menerima kenyataan ketika suatu kondisi tidak dapat diubah

  • Regulasi emosi

Mengakui, melabeli, dan menyesuaikan emosi.

  • Konsentrasi

Menjadi lebih sadar akan diri sendiri dan orang lain, serta lebih memperhatikan waktu yang sekarang.

  • Keefektifan interpersonal

Menjelajahi konflik dan berinteraksi tegas.

Manfaat Psikoterapi

Beberapa orang bertanya-tanya mengapa mereka tidak bisa menyelesaikan masalah yang dihadapinya dengan anggota keluarga atau teman saja, toh orang-orang di sekitar juga bisa berperan dalam mengatasi masalah mental.

Meski bisa membantu masalah mental, teman atau keluarga bukan tenaga kesehatan profesional, karena hanya seorang psikolog atau terapis lah yang bisa menawarkan diri lebih dari sekadar tempat curhat.

Banyak studi juga mengungkapkan, bahwa psikoterapi membantu orang membuat perubahan positif dalam hidup. Sekitar 75% orang yang menjalani psikoterapi menunjukkan beberapa manfaat daripada mereka yang tidak mendapatkan perawatan sama sekali.

Agar manfaat psikoterapi berdampak maksimal, Anda harus bersedia berbagi pemikiran, perasaan, dan pengalaman dengan psikoterapis.

Perlu Anda ketahui bahwa manfaat psikoterapi tidak hanya berguna bagi mereka yang memiliki masalah mental, psikoterapi juga dapat membantu untuk:

  • Meringankan kecemasan atau stres karena pekerjaan atau situasi lain.
  • Belajar untuk mengelola reaksi tidak sehat, seperti kemarahan di jalan atau perilaku agresif.
  • Berdamai dengan masalah kesehatan fisik yang sedang berlangsung seperti diabetes, kanker atau nyeri jangka panjang (kronis).
  • Mengatasi masalah seksual, apakah itu karena sebab fisik atau psikologis.
  • Membuat kualitas tidur lebih baik, terutama jika Anda sulit tidur (insomnia).

Pada beberapa kasus, psikoterapi dapat sama efektifnya dengan obat-obatan antidepresan. Namun, hal itu tergantung pada situasi dan kondisi. Psikoterapi saja mungkin tidak cukup untuk meringankan gejala kondisi kesehatan mental. Anda mungkin juga memerlukan obat-obatan atau perawatan lain.

Psikoterapi membutuhkan waktu yang lebih lama dari obat-obatan, tetapi banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa efek terapi lebih bertahan lebih lama daripada obat. Obat mungkin diperlukan segera dalam kasus-kasus penyakit mental yang berat, tetapi kombinasi terapi dan obat-obatan sangat efektif dalam mengatasi masalah kesehatan mental.

Pertanyaan Tentang Psikoterapi

Psikoterapi adalah teknik penanganan psikologis tanpa obat-obatan untuk mengatasi masalah psikologis.
Ada empat jenis, yaitu individual, kelompok, pasangan, dan keluarga.
Teknik yang terbukti efektif terdiri dari terapi psikodinamin, terapi interpersonal, terapi perilaku kognitif, dan terapi perilaku dialektis.
Beberapa manfaatnya yaitu mengatasi masalah mental, meringankan kecemasan/stres, memperbaiki kualitas tidur, mengatasi masalah seksual, dll.

 

  1. Anonim. Understanding psychotherapy and how it works. https://www.apa.org/helpcenter/understanding-psychotherapy. (Diakses pada 27 Agustus 2019).
  2. Bhandari, Smitha. 2020. Mental Health and Psychotherapy. https://www.webmd.com/mental-health/mental-health-psychotherapy#1. (Diakses pada 27 Agustus 2019).
  3. Brazier, Yvette. 2017. What is psychotherapy?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/156433.php. (Diakses pada 27 Agustus 2019).
  4. Mayo Clinic Staff. 2016. Psychotherapy. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/psychotherapy/about/pac-20384616. (Diakses pada 27 Agustus 2019).
  5. Sherman, Eric. 2011. Psychiatrist? Psychotherapist? A Who’s Who in Mental Health. https://www.psychologytoday.com/intl/blog/couch-meets-world/201107/psychiatrist-psychotherapist-whos-who-in-mental-health. (Diakses pada 27 Agustus 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi