Terbit: 26 October 2021 | Diperbarui: 4 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Toxic relationship tidak hanya berlaku untuk pasangan dalam hubungan percintaan saja, tapi juga hubungan dengan teman, rekan kerja, atasan di kantor, atau anggota keluarga lainnya. Ketahui bagaimana cara keluar dari toxic relationship agar Anda bisa menjalani hidup yang lebih damai.

Tak Harus Dipertahankan, Ini Cara Keluar dari Toxic Relationship!

Cara Keluar dari Toxic Relationship

Tidak ada seorangpun yang ingin terjebak dalam toxic relationship (hubungan beracun), hubungan yang penuh drama dan masalah. Tetapi terkadang tanpa kita sadari kita justru berada di dalamnya dan sulit untuk keluar.

Ada banyak jenis toxic relationship, mulai dari hubungan manipulatif, narsistik, abusif, menuntut, penuh rahasia, posesif, hubungan penuh kebohongan, dan masih banyak lagi.

Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk terbebas dari toxic relationship:

1. Berhenti menyangkal

Banyak orang yang terjebak dalam toxic relationship karena mereka menyangkal hal tersebut. Padahal langkah pertama dan terpenting adalah mengakuinya. Akuilah bahwa Anda memang berada dalam hubungan yang tidak sehat.

Terus menerus menyangkal toxic relationship bisa berdampak buruk pada kondisi mental seseorang. Penelitian yang dilakukan sejumlah ilmuwan di Cina pada 2021 membuktikan bahwa toxic relationship bisa menjadi penyebab stres, kecemasan, dan depresi.

2. Tuliskan semua emosi

Anda mungkin merasa menuliskan semua emosi yang Anda rasakan bukan sesuatu yang penting, dan bisa membuat Anda merasa lebih buruk lagi.

Namun psikolog justru menyarankan Anda menulis setiap detail perubahan emosi yang terjadi. Setelah menulis, Anda akan merasa marah, sedih, dan kecewa.

Tetapi dalam beberapa minggu setelahnya, Anda akan bisa merasakan manfaatnya seperti:

  • Sistem imun yang semakin baik.
  • Peningkatan fungsi paru-paru.
  • Tekanan darah lebih stabil.
  • Suasana hati semakin membaik.

3. Persiapkan finansial

Bukan tidak mungkin Anda memiliki toxic relationship dengan anggota keluarga atau suami/istri yang mendukung Anda secara finansial.

Agar Anda bisa lepas dari hubungan tidak sehat tersebut, Anda harus mempersiapkan keuangan Anda beberapa bulan sebelumnya. Dengan demikian, hidup Anda tetap bisa stabil meskipun tanpa dukungan finansial dari mereka.

4. Cari bantuan orang lain

Jangan segan untuk mencari bantuan orang lain saat Anda merasa terjebak dalam toxic relationship. Orang tersebut bisa teman atau anggota keluarga yang bisa memberikan dukungan positif, atau terapis profesional yang akan menuntun Anda.

Jangan menyalahkan diri sendiri, tetapi mulailah menyusun rencana untuk keluar dari hubungan tersebut.

5. Putuskan hubungan negatif

Inilah langkah terbesar yang harus Anda lakukan: memutuskan hubungan dengan orang yang bersangkutan. Misalnya putus dengan pacar, bercerai dengan pasangan, atau pindah rumah (jika orang tersebut adalah anggota keluarga).

Namun, ada kalanya Anda tidak bisa memutuskan hubungan sepenuhnya. Misalnya jika hubungan tidak sehat tersebut terjadi dengan bos atau rekan kerja.

Dalam kasus ini, kurangi komunikasi sebisa mungkin dengan mereka agar Anda tidak merasakan emosi negatif dari interaksi yang terjadi.

6. Jalin hubungan yang positif

Setelah memutuskan hubungan yang negatif, tentu Anda harus mencari lingkungan yang positif dengan orang-orang yang mendukung Anda secara tulus.

Tidak perlu mencari banyak orang, hanya satu orang saja yang bisa memberikan pengaruh positif untuk Anda sudah cukup.

Anda akan membutuhkan banyak dukungan emosional setelah keluar dari toxic relationship. Penelitian membuktikan, kualitas hubungan dapat mempengaruhi sistem imun, suasana hati, motivasi, dan mekanisme koping seseorang.

Selain itu, mendapatkan dukungan positif dari orang sekitar menurunkan risiko penyakit seperti kanker, jantung, depresi, dan kecanduan.

 

7. Manjakan diri sendiri

Tidak ada salahnya lho memberi “hadiah” pada diri sendiri atas keberanian dalam memutuskan hubungan yang tidak sehat.

Salah satu contoh kecilnya, saat Anda berani berkata “tidak” dan menolak seseorang yang cenderung manipulatif kepada Anda. Manjakan diri dengan melakukan kegiatan yang benar-benar Anda sukai, apapun itu.

Menghadiahi diri sendiri memberikan dampak positif seperti menambah motivasi dan membuat Anda semakin bersemangat. Tetapi ingat, jangan berlebihan memanjakan diri dan menjadikannya tameng untuk bermalas-malasan atau menghindari sesuatu.

8. Jangan menyalahkan diri

Ketika Anda mengakhiri toxic relationship, Anda mungkin akan merasa bersalah karena satu dan lain hal.

Misalnya, merasa bersalah pada diri sendiri karena terlalu lama terjebak dalam hubungan negatif, merasa bersalah karena melukai orang lain, dan khawatir karena tindakan Anda berdampak pada orang lain (misalnya anak yang menjadi korban saat orang tua bercerai).

Hal apapun yang membuat Anda merasa bersalah, pastikan Anda melakukan self healing untuk memaafkan diri sendiri.

Memaafkan diri sendiri sangat baik untuk kesehatan Anda karena bisa menurunkan risiko serangan jantung, menurunkan tekanan darah, mengontrol kadar kolesterol, mengurangi kecemasan, depresi, dan stres.

 

9. Luangkan waktu untuk istirahat

Banyak psikolog menyarankan Anda untuk berhenti sejenak dan beristirahat setelah Anda terbebas dari toxic relationship. Tujuannya adalah memberi kesempatan untuk menyembuhkan diri Anda, sehingga Anda bisa lebih fokus pada hal-hal yang lebih penting dalam hidup.

Tidak perlu terburu-buru untuk melakukan banyak kesibukan atau pekerjaan hanya karena ingin mengalihkan perhatian Anda. Berhentilah sejenak untuk bernapas sampai Anda siap memulai awal yang baru.

10. Detoksifikasi dari media sosial

Saat Anda berusaha menyembuhkan diri, salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan adalah berhenti atau mengurangi intensitas penggunaan media sosial. Atau Anda juga bisa memblokir akun mereka untuk benar-benar menghapus mereka dari hidup Anda.

Membiarkan diri Anda berada dalam toxic relationship akan membawa dampak buruk bagi kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Kumpulkan keberanian untuk melepaskan diri dari hubungan tidak sehat, karena di luar sana masih banyak orang yang mau menyayangi Anda dengan tulus.

 

  1. Dawson, Kelly. 2021. How to Leave a Toxic Relationship, According to a Psychologist. https://www.brides.com/how-to-leave-a-toxic-relationship-5105346. (Diakses pada 19 Oktober 2021)
  2. Feuerman, Marni. 2021. 6 Steps to Leave a Toxic Relationship. https://www.verywellmind.com/how-to-leave-a-toxic-marriage-4091900. (Diakses pada 19 Oktober 2021)
  3. Fuller, Kristen. 2017. How to Leave a Toxic Relationship and Still Love Yourself. https://www.psychologytoday.com/us/blog/happiness-is-state-mind/201709/how-leave-toxic-relationship-and-still-love-yourself. (Diakses pada 19 Oktober 2021)
  4. Hatcher, Jon Patrick. 2019. 10 Ways to End a Toxic Relationship. https://www.prevention.com/life/a28005124/ending-toxic-relationships/. (Diakses pada 19 Oktober 2021)
  5. Lamoreux, Karen. 2021. 10 Pointers for Ending Toxic Relationships. https://psychcentral.com/blog/steps-to-end-a-toxic-relationship. (Diakses pada 19 Oktober 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi