Terbit: 2 August 2014 | Diperbarui: 30 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Secara umum, banyak orang tua yang mengetahui bahwa selain kesehatan fisik, kesehatan mental seorang anak juga perlu mendapat perhatian. Anda mungkin juga mengetahui jenis-jenis penyakit mental seperti autisme, ADHD, schizophrenia, dan lain sebagainya. Namun apakah Anda tahu penyebab kelainan mental ini? Lalu apabila si kecil telah didiagnosis menderita salah satu gangguan mental, pengobatan macam apa yang harus dijalani? Apa tindakan Anda sebagai orang tuanya? Jika hal tersebut berada dalam benak Anda, maka luangkan sedikit waktu untuk duduk dan membaca sekilas pengetahuan tentangnya. Apa penyebab penyakit mental? Penyebab pasti dari sebagian besar penyakit mental belum dapat diketahui.

Macam-Macam Gangguan Mental Pada Anak

Namun, penelitian menunjukkan bahwa kelainan mental disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor bawaan (genetik), biologis, trauma psikologis dan lingkungan. Berbicara mengenai faktor genetik, kelainan mental cenderung diturunkan dari orang tua ke anak sehingga apabila orang tua memiliki riwayat menderita gangguan mental, kemungkinan seorang anak menderita penyakit yang sama sangat besar. Beberapa penyakit mental juga dihubungkan dengan zat kimia yang berada dalam otak bernama neurotransmitters.

Neurotransmitters membantu sel saraf berkomunikasi satu sama lain. Apabila zat ini tidak seimbang atau tidak bekerja dengan normal, komunikasi antar saraf tidak berjalan dengan baik sehingga menyebabkan gangguan. Lingkungan dan faktor psikologis seorang anak juga memberikan sumbangan terhadap kondisi mental seseorang. Kekerasan dalam keluarga, kehilangan orang tua, serta kurangnya kasih sayang dapat menyebabkan gangguan mental pada seorang anak.

Lalu, apa saja macam-macam penyakit yang umumnya menyerang mental anak-anak?

  1. Gangguan kecemasan (anxiety disorder)
    Gangguan kecemasan masih bisa digolongkan lagi menjadi beberapa gangguan seperti fobia sosial, gannguan post-traumatik, dan obsessive compulsive disorder. Anak-anak yang mengalaminya akan merasa cemas pada suatu masalah atau kejadian tertentu yang berhubungan dengan aktifitas hariannya.
  1. Attention-deficit atau hyperactivity disorder (ADHD)
    Anak-anak ini mengalami kesulitan untuk fokus pada suatu hal, atau sulit berkonsentrasi. Ia juga biasanya menjadi lebih pelupa dan lebih hiperaktif.
  1. Autisme
    Yang terlihat mencolok dari gangguan ini adalah sulitnya anak untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain.
  1. Gangguan makan (eating disorder)
    Contoh dari gangguan makan ini yaitu anoreksia dan bulimia dimana anak akan lebih fokus pada penurunan berat badannya sampai-sampai tidak makan atau memuntahkan kembali makanannya agar tetap atau lebih kurus.
  1. Gangguan mood (mood disorder)
    Depresi dan gangguan bipolar bisa jadi contohnya dimana anak akan merasakan kesedihan yang berlarut-larut atau pergantian mood yang cepat.
  1. Schizophrenia
    Anak menjadi sulit untuk membedakan realitas dan khayalannya sendiri

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi