Terbit: 8 February 2022 | Diperbarui: 8 March 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Phubbing adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang lebih memilih fokus pada ponsel ketimbang lawan bicara yang ada di hadapannya. Apa pengaruhnya fenomena ini pada kesehatan mental dan bagaimana cara mengatasi phubbing? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Phubbing: Dampaknya pada Kehidupan Sosial hingga Cara Mengatasinya

Apa itu Phubbing?

Kata phubbing diciptakan pada tahun 2012, sebagai bagian dari kampanye Macquarie Dictionary, kamus bahasa Australian English. Agen periklanan McCann Group mengundang leksikograf, penulis, dan penyair untuk menyarankan kata baru untuk menggambarkan perilaku mengabaikan orang lain demi ponsel.

Seorang mahasiswa Australia bernama Alex Haigh—yang sedang magang di McCann—pada saat itu mengusulkan istilah phubbing. Setelah itu, McCann Group membuat kampanye Stop Phubbing untuk meningkatkan kesadaran seputar masalah ini.

Phubbing adalah istilah yang berasal dari kombinasi dua kata: phone dan snubbing. Jadi, istilah ini dapat diartikan menjadi tindakan mengabaikan seseorang yang sedang bersama dengan Anda dan memilih memberikan perhatiannya pada ponsel.

Pengaruh Phubbing pada Hubungan Sosial

Media sosial hingga berbagai aplikasi yang terdapat pada gadget pada dasarnya dirancang untuk membuat seseorang terus berkutat di dalamnya. Teknologi ini membuat setiap orang mengalihkan perhatiannya pada sesuatu yang tidak benar-benar ada, hal ini membuat hubungannya dengan manusia yang nyata menjadi teralihkan.

Meskipun perilaku ini mungkin tidak tampak seperti masalah besar, penelitian menunjukkan bahwa phubbing dapat merusak hubungan dan kesehatan mental Anda sendiri.

Dampaknya, sikap ini dapat mengganggu kemampuan Anda untuk hadir dan terlibat dengan orang-orang di sekitar. Apalagi hampir semua orang saat ini sudah memiliki ponsel, maka fenomena phubbing mungkin akan semakin parah.

Perilaku dan penggunaan ponsel juga bisa berdampak pada hubungan dengan pasangan. Satu studi menemukan bahwa perilaku ini dapat menurunkan kepuasan pernikahan.

Konflik penggunaan gadget adalah kekuatan pendorong dari masalah ini. Studi lain menemukan bahwa pasangan yang sama-sama melakukan phubbing mengalami tingkat depresi yang lebih tinggi.

Pada akhirnya, perilaku ini secara tidak langsung berdampak pada peningkatan risiko depresi melalui penurunan tingkat kepuasan hubungan dan kepuasan hidup.

Baca Juga: Nomofobia (Takut Hidup Tanpa Ponsel): Gejala, Pengobatan, dll

Perilaku Phubbing

Seseorang yang memiliki perilaku ini dapat terlihat dari bagaimana caranya menggunakan ponsel, seperti:

  • Sering melihat ponsel di tengah percakapan.
  • Memeriksa ponsel saat percakapan terhenti.
  • Menjaga gawai tetap dekat dengan Anda, bahkan saat berduaan dengan seseorang.
  • Sering menginterupsi percakapan untuk memfokuskan perhatian pada ponsel.

Phubbing adalah salah satu contoh bagaimana teknologi memengaruhi keterampilan sosial baik untuk remaja maupun orang dewasa. Faktanya, perilaku ini juga menjadi salah satu gejala kecanduan gadget pada remaja yang paling umum.

Apakah Anda seorang Phubber?

Hal utama yang paling mudah terlihat apakah Anda memiliki perilaku ini adalah ponsel yang selalu dalam genggaman, bisa karena takut melewatkan panggilan hingga keinginan untuk segera memperbarui status.

Selain itu, terdapat beberapa tanda lain yang mungkin menandakan Anda seorang phubber, di antaranya:

  • Melakukan dua percakapan sekaligus; di ponsel dan secara langsung. Jika dilakukan bersamaan, Anda pasti akan lebih fokus pada satu hal, sehingga percakapan lainnya tidak berlangsung baik.
  • Segera mengeluarkan ponsel saat acara sosial atau saat makan. Menempatkan gadget di samping piring untuk ‘berjaga-jaga’ adalah tanda peringatan bahwa Anda akan segera melakukan phubbing.
  • Makan sambil memeriksa notifikasi yang masuk adalah tanda lainnya seseorang memiliki perilaku ini.

Baca Juga: Bahaya Radiasi HP bagi Kesehatan dan Cara Mengurangi Dampaknya!

Cara untuk Menghentikan Phubbing

Jika Anda menyadari bahwa perilaku ini sering dilakukan, langkah penting yang harus segera dilakukan adalah mengetahui cara untuk mengontrolnya. Salah satu cara untuk menghindari fenomena phubbing adalah menghentikan penggunaannya.

Beberapa cara lainnya adalah:

1. Jangan Menggunakan Gawai saat Makan

Saat waktu makan tiba segera jauhkan ponsel dari meja makan. Cobalah untuk terlibat dalam percakapan dengan seseorang yang ada di depan Anda saat makan. Meski pada awalnya terasa dipaksakan, percakapan tatap muka dapat membuat Anda lebih nyaman.

2. Simpan Ponsel di Area yang Tidak Mudah Terlihat

Saat mencoba untuk menyingkirkan gadget dari aktivitas tertentu, Anda mungkin merasa seolah-olah kehilangan anggota tubuh. Meski begitu, Anda jangan takut untuk melakukannya. Cobalah letakan ponsel di mobil, laci meja, atau di dalam tas.

3. Menantang Diri Sendiri

Setiap orang pada dasarnya menikmati pencapaian-pencapaian kecil yang dilakukan. Oleh karena itu, cobalah berpuasa untuk menggunakan ponsel, misalnya saat bepergian ke luar rumah. Saat Anda telah menyelesaikan tujuan, manjakan diri dan kemudian tantang diri Anda lagi.

 

  1. Anonim. 2018. Phubbing and Why It’s Bad for Us. https://www.newportacademy.com/resources/mental-health/phubbing-why-its-bad-for-us/. (Diakses pada 8 Februari 2022).
  2. Brown, Jeremy. 2021. Why “Phubbing” Is Killing Your Relationship. https://www.fatherly.com/love-money/phubbing-ruining-relationships-phone-snubbing/. (Diakses pada 8 Februari 2022).
  3. Holland, Kimberly. 2018. How to Identify and Manage Phubbing. https://www.healthline.com/health/phubbing. (Diakses pada 8 Februari 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi