Luka hati bisa terjadi pada siapa saja dengan berbagai alasan, seperti putus hubungan dengan kekasih, perceraian, dikhianati, ditinggal pergi pasangan, dan sebagainya. Patah hati pun dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik, maka dari itu pelajari bagaimana cara menghilangkan sakit hati dengan cara positif dalam pembahasan ini.
Efek Luka Hati bagi Kesehatan Fisik
Tidak ada yang ingin merasakannya, namun setiap orang pasti pernah mengalami setidaknya satu kali patah hati dalam momen kehidupan. Penyebab paling umum rasa sakit hati adalah perpisahan dengan orang terkasih seperti kekasih, suami atau istri, sahabat, atau anggota keluarga.
Faktanya, patah hati dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan emosional. Sering kali, patah hati juga menyebabkan gejala penyakit yang semakin memburuk.
Ketahui apa saja efek luka hari pada kesehatan, sebagai berikut:
1. Efek pada Otak
Beberapa penelitian menunjukan bahwa bentuk patah hati seperti penolakan atau putus cinta menyebabkan aktivitas otak yang sama seperti saat seseorang sedang sakit secara fisik. Saat seseorang patah hati, sistem aktivasi simpatis dan parasimpatis di otak diaktifkan secara bersamaan.
Sistem saraf simpatik adalah refleks pada otak yang mengatur respon tubuh untuk siap beraksi. Saraf simpatik juga berfungsi untuk memproduksi adrenalin yang dapat meningkatkan detak jantung dan membangunkan otot.
Sementara sistem parasimpatis bertugas untuk memberi respon refleks pada tubuh, termasuk mengatur produksi air liur, serta memperlambat detak jantung dan pernapasan. Saat kedua sistem di otak tersebut dipicu secara bersamaan, maka tubuh akan merasakan ketidaknyamanan dan mungkin gejala nyeri dada.
2. Membuat Fisik Lemah
Hati yang sakit juga dapat menyebabkan kelelahan fisik. Saat seseorang merasa sedih, mereka mungkin jadi sulit tidur, tidak nafsu makan, dan terus berpikir negatif hingga fisiknya jadi letih. Tubuh juga memberi respon yang tidak seimbang berupa rasa pusing, sakit perut, pegal-pegal, atau tidak enak badan.
3. Gangguan Tidur
Saat seseorang baru mengalami rasa sakit hati, mereka cenderung akan sulit tidur karena memikirkan kejadian sedih tersebut. Mereka mungkin akan memikirkannya berlarut-larut (overthinking) dan tidak istirahat hingga fisik dan emosionalnya kelelahan. Terlebih ketika simpatis bekerja, adrenalin memicu jantung, maka tubuh akan tegang dan sulit beristirahat.
Bila gangguan tidur (insomnia), berlangsung lebih lama, maka akan ada efek kesehatan lainnya seperti tekanan darah tinggi, stroke, penyakit jantung, obesitas, dan masalah sistem kekebalan tubuh. Insomnia juga akan menyebabkan seseorang tidak fokus saat beraktivitas di siang hari.
4. Gangguan Kecemasan
Rasa cemas adalah perasaan tidak nyaman, tidak aman, dan khawatir berlebihan akibat suatu kejadian. Umumnya, seseorang dengan serangan kecemasan juga mengalami otot tegang, kelelahan fisik, tensi tinggi, dan masalah konsentrasi.
5. Gangguan Pola Makan
Setiap orang merespon kesedihan dengan cara berbeda. Ada yang tidak nafsu makan, namun ada pula yang malah makan berlebihan saat sedang sedih untuk mengalihkan rasa cemasnya. Mereka juga cenderung makan sembarang.
Kedua gangguan makan tersebut bukan ide yang bagus. Orang yang tidak nafsu makan akan merasa lemas dan mungkin kekurangan nutrisi, sementara mereka yang makan berlebihan rentan mengalami kenaikan berat badan, obesitas, dan risiko masalah kesehatan lainnya.
6. Stres
Rasa sakit hati menyebabkan stres yang diikuti dengan rasa cemas, takut, marah, sedih, dan frustasi. Semua emosi tersebut menyebabkan gejala fisik seperti sakit kepala, tubuh lelah, otot tegang, sakit perut, dan mungkin sampai nyeri dada.
Stres jangka panjang kemudian akan menyebabkan gejala depresi. Maka dari itu, pelajari cara mengelola stres dengan baik agar fisik dan hidup Anda jadi lebih menenangkan. Klik di sini untuk mempelajari cara mengatasi stres.
7. Gejala Depresi
Depresi adalah salah satu masalah kesehatan mental serius yang umum. Depresi menyebabkan efek negatif pada cara pikir, sudut pandang, dan perilaku. Seseorang mungkin mengalami depresi dari trauma masa kecil, patah hati berat, kematian seseorang yang dikasihi, kegagalan, penolakan, dan sebagainya.
8. Melupakan Perawatan Diri
Beberapa orang yang baru mengalami sakit hati mungkin mengalami syok dan kesedihan yang membuatnya tidak bersemangat hidup. Dalam beberapa kasus, orang yang sedang sakit hati sampai mengunci diri, tidak mandi, tidak mau bangun dari tempat tidur, tidak membersihkan tempat tinggal, dan melupakan perawatan dirinya sendiri secara general.
Kondisi ini tentu saja membawa pengaruh buruk pada fisiknya. Bila dibiarkan, kondisi seperti itu rentan menyebabkan masalah kesehatan mental dan kesehatan fisik. Walaupun setiap orang memang sedih dengan cara berbeda, sebaiknya segera cari pertolongan entah dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental bila Anda merasakan luka hati yang berlebihan.
9. Broken Heart Syndrome
Sindrom patah hati adalah sekumpulan gejala serupa serangan jantung saat seseorang baru saja mengalami peristiwa sedih yang berat. Gejala sindrom patah hati termasuk badan lemas, bingung, pusing, nyeri dada, syok, sesak napas, detak jantung tidak teratur, atau otot jantung tiba-tiba lemah. Pelajari tentang apa itu sindrom patah hati di sini.
Cara Menyembuhkan Luka Hati
Walaupun tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja, sebaiknya jangan biarkan diri Anda merasa tidak baik-baik saja berkepanjangan. Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menghilangkan sakit hati, sebagai berikut:
- Beri Waktu. Beri waktu pada diri sendiri untuk bersedih secukupnya. Pikirkan dengan baik rencana hidup selanjutnya.
- Motivasi Diri Sendiri. Katakan pada diri sendiri tentang semua kekuatan Anda dan potensi masa depan cerah yang bisa Anda miliki.
- Jalan-Jalan. Anda mungkin butuh udara segar agar dapat berpikir jernih. Pergilah ke tempat yang tenang, hibur diri, sambil berpikir tentang semua pelajaran hidup dari kejadian sedih yang sedang dialami.
- Lakukan Aktivitas Lain. Dari pada menghabiskan waktu untuk menangisi keadaan, sebaiknya bangun dan motivasi diri sendiri untuk melakukan aktivitas bermanfaat seperti memasak, mengerjakan tugas yang tertunda, telepon sahabat Anda, dan sebagainya.
- Cintai Diri Sendiri. Terdengar klasik, namun coba kumpulkan lagi semua cinta itu untuk diri sendiri untuk merasa baik lagi. Tidak ada obat luka hati selain cinta dari diri sendiri.
- Minta Bantuan. Bila Anda sudah merasa sangat terpuruk dan tidak dapat menyembuhkan rasa sakit hati sendiri, minta bantuan pada sahabat, orang tua, atau konsultasi ke psikolog.
Anda juga harus belajar memaafkan diri sendiri dan orang lain. Kejadian buruk tersebut mungkin sangat melukai hati dan menghancurkan hidup Anda, namun percayalah bahwa kesedihan itu hanya sementara. Pelajari cara mengatasi kesedihan di sini.
Itulah pembahasan tentang efek luka hati bagi kesehatan fisik. Jangan biarkan luka hati menguasai Anda, jadi lakukan beberapa tips dan cara menghilangkan sakit hati yang sudah disebutkan. Semoga informasi ini bermanfaat!
- Borchard, Therese J. 2011. 10 Tips to Mend a Broken Heart. https://psychcentral.com/blog/10-tips-to-mend-a-broken-heart#1. (Diakses pada 24 Februari 2021).
- Mayo Clinic. 2020. Broken heart syndrome. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/broken-heart-syndrome/symptoms-causes/syc-20354617. (Diakses pada 24 Februari 2021).
- Schaefer, Anna. 2016. What Does Heartbreak Do to Your Health?. https://www.healthline.com/health/what-does-heartbreak-do-to-your-health. (Diakses pada 24 Februari 2021).
- Queensland Health. 2017. The science behind a broken heart. https://www.health.qld.gov.au/news-events/news/science-behind-a-broken-heart. (Diakses pada 24 Februari 2021).