Terbit: 16 November 2021 | Diperbarui: 4 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Rajin bekerja tentu adalah sifat yang disukai banyak orang. Namun, jika terlalu rajin bekerja hingga mengabaikan kebutuhan pribadi dan keluarga, tentu tidak baik. Memaksakan diri untuk menerima beban kerja dan memacu diri hingga melampaui batas demi menyelesaikan pekerjaan adalah tanda overwork. Ketahui apa saja tanda, dampak, dan cara mengatasi overwork yang bisa mengganggu keseimbangan hidup.

Tanda Anda Overwork, Cek Dampak dan Cara Mengatasinya!

Tanda Orang yang Berpotensi Mengalami Overwork

Kondisi overwork seringkali dipicu oleh kebiasaan bekerja yang melampaui batas. Mereka yang memiliki kebiasaan dan karakter di bawah ini berpotensi mendapatkan tantangan kerja yang semakin besar hingga berkembang menjadi kondisi overwork.

  • Ingin menguasai banyak keahlian

Pernahkah melihat seseorang yang menjuarai banyak hal, menjadi nomor satu di banyak bidang, atau meraih gelar karyawan teladan sepanjang tahun. Namun, dia juga masih terus memforsir diri. Bisa jadi mereka mengalami overwork.

Sifat ingin menguasai banyak hal, jika dalam kadar wajar adalah pemicu prestasi yang baik. Namun jika sudah berlebihan akan berefek buruk pada kondisi mental.

  • Sulit berkata tidak

Bagi seorang yang mengalami overwork, menolak atau berkata tidak atas pekerjaan yang ditawarkan adalah aib. Setiap tantangan dan permintaan akan diterima. Semakin sulit tantangan kerjanya, mereka akan semakin suka.

  • Tidak ada waktu untuk diri sendiri dan keluarga

Seorang workaholic atau gila kerja seringkali tidak memiliki waktu untuk memanjakan diri. Tidak punya waktu juga untuk bercengkrama dengan keluarga tanpa memikirkan pekerjaan. Hal ini seringkali memicu masalah di keluarga. Misalnya anak-anak yang kekurangan perhatian atau pasangan yang akhirnya menuntut berpisah.

  • Datang paling awal, pulang paling akhir

Selalu menjadi orang yang pertama berada di kantor, paling depan dalam mengejar target. Serta paling akhir pulang ke rumah demi mengerjakan semua pekerjaan yang masih tersisa. Bahkan, mereka juga akan bekerja setelah sampai di rumah atau tetap bekerja di akhir pekan saat seharunya libur dan istirahat.

 

Dampak Overwork Pada Produktivitas dan Kesehatan

Overwork seringkali tidak terasa secara sadar oleh mereka yang mengalaminya. Tanda overwork baru disadari ketika efek buruknya telah terasa. Diantaranya adalah:

  • Selalu merasa kekurangan waktu

Sehari 24 jam rasanya kurang. Selalu ada saja pekerjaan yang harus diselesaikan. Selalu ada target yang harus dicapai. Seakan sepanjang hari adalah untuk bekerja bagi mereka yang mengalami hal ini.

  • Emosi mudah naik, suasana hati memburuk

Beban kerja yang berat tentu menjadikan tubuh lelah. Hanya saja lelah tersebut terabaikan. Akibatnya mood akan terasa jelek. Sedikit pemicu dapat membuat emosi meledak. Suasana hati yang buruk dapat memicu kemarahan dan stress.

  • Produktivitas menurun

Bukannya semakin baik, produktivitas mereka yang menghadapi overwork justru akan menurun. Hal ini dipicu oleh kelelahan fisik dan mental yang dialami.

Tubuh yang lelah akan mengakibatkan fokus berantakan, sering melakukan kesalahan, dll. Ya, Anda mungkin sibuk namun tidak produktif jadinya.

  • Mengalami psikosomatis

Mereka yang mengalami overwork seringkali menghadapi rasa takut saat akan ke kantor. Orang yang overwork sering mengalami masalah pencernaan, sakit kepala hebat, jantung berdebar dan kurang tidur. Mereka juga mudah stres, berat badan menurun, rambut rontok, serta sering sakit karena imunitas terganggu.

 

Dampak Overwork Pada Hubungan Interpersonal

Bukan hanya fisik dan mental saja yang kena, hubungan baik dengan orang lain pun bisa jadi terganggu. Seorang yang mengalami overwork akan cenderung mengabaikan sekitarnya termasuk orang-orang yang menyayanginya.

  • Hubungan dengan pasangan memburuk

Jika suami atau istri terlalu banyak bekerja, tentu pasangan akan merasa diabaikan. Rasa cinta akan pudar, berganti bosan, dan bahkan pertengkeran. Bukan tidak mungkin pasangan akan menuntut berpisah atau berpaling ke lain hati.

  • Anak-anak kehilangan perhatian orang tua

Anak-anak sedianya bukan hanya memerlukan biaya yang harus ditanggung orang tua. Mereka juga butuh perhatian yang tidak terbagi, walau hanya 15 menit per hari. Overwork akan menyita waktu seseorang hingga anak-anak pun kekurangan perhatian.

  • Cenderung skeptis dan menganggap orang lain saingan

Terlalu sering bekerja, dengan beban yang banyak dan tantangan yang berat akan melatih diri untuk bersikap skeptis. Rasa percaya terhadap orang lain juga akan berkurang. Rekan kerja bukan lagi partner tetapi lebih dianggap sebagai saingan. Hal ini akan menimbulkan friksi dalam hubungan dengan kolega dan rekan sejawat.

 

Cara Mengatasi Overwork

Melihat tanda overwork serta efeknya yang tidak bisa dianggap enteng, tentu kondisi ini harus segera diatasi. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi overwork.

  • Mengatur skala prioritas

Semua orang punya banyak hal untuk dikerjakan. Karenanya harus ada skala prioritas yang benar. Jangan lupa untuk meletakkan kebahagiaan diri dan keluarga pada skala prioritas tertinggi.

  • Peka terhadap sinyal dari diri

Jika telah merasa suntuk, to do list terus bertambah dan tidak bisa diselesaikan dengan baik, stress dan tertekan. Itu adalah tanda bahwa seseorang harus berhenti sejenak dan mengambil jeda.

Termasuk jika tubuh sudah terasa sangat lelah dan kondisi fisik menurun, saatnya untuk mengurangi beban kerja.

  • Belajar berbagi dan berempati

Sesekali, delegasikan tugas kepada rekan atau bawahan. Di lain waktu, silahkan ambil beberapa tugas mereka untuk membantu. Ajarkan skill dan keterampilan di bidang Anda kepada bawahan agar saat beban kerja sangat tinggi mereka bisa membantu.

Berbagilah skala prioritas yang telah disusun dengan rekan sekerja. Hormati pula skala prioritas mereka dan ulurkan tangan jika Anda memang bisa membantu. Skema kerja seperti ini akan memperbaiki hubungan interpersonal sekaligus menyeimbangkan beban kerja dan kemampuan.

  • Katakan pada atasan

Seorang atasan tidak akan tahu bahwa bawahannya telah kelebihan beban kerja jika mereka tidak mengatakannya. Berterus teranglah jika tanda overwork telah terasa mengganggu.

Para atasan akan senang membantu. Mereka tentu lebih ingin membagi beban kerja secara manusiawi kepada bawahannya. Daripada mendapati mereka tidak lagi produktif.

Jika perlu, berikan solusi yang pragmatis kepada atasan, sebagai usulan. Agar pekerjaan tetap terselesaikan sesuai target. Namun tidak terlalu membebani para pekerja. Jika tanda overwork dapat segera dicarikan solusi, maka efeknya pun dapat diminimalisir. Dengan begitu akan tercapai keseimbangan antara hak dan kewajiban di tempat kerja maupun di keluarga.

 

  1. Coleman, Ken. 2021. 6 Signs You’re Being Overworked. https://www.ramseysolutions.com/career-advice/signs-that-you-are-overworked. (Diakses pada 14 November 2021).
  2. Fisic, Ivana. 2020. How to prevent overworking. https://clockify.me/blog/productivity/overworking/. (Diakses pada 14 November 2021).
  3. Martins, Julia. 2021. Feeling overworked? Strategies for individuals and teams to regain balance. https://asana.com/resources/overworked-signs. (Diakses pada 14 November 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi