Terbit: 17 January 2017 | Diperbarui: 22 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Belakangan ini, media sosial di Indonesia cenderung panas, apalagi jika bahasan yang diperbincangkan adalah yang berkaitan dengan dunia politik. Hanya karena perbedaan pikiran, banyak orang yang dengan enteng mengeluarkan kebencian pada media sosial. Tak hanya mencaci, kini semakin mudah kita menemukan ejekan atau makian bagi orang yang dianggap memiliki pendapat yang berbeda.

Suka Menebar Kebencian di Media Sosial Justru Menandakan Seseorang Kekurangan Kasih Sayang

Banyak orang yang menebar kebencian dengan bangga menyebut jika mereka sudah berani bersikap dan menunjukkan jika pilihannya adalah yang diyakini paling benar. Dengan melakukan hal ini, mereka juga cenderung merasakan kepuasan karena berhasil menjelekkan orang atau golongan lain. Sayangnya, menurut pakar kesehatan psikologi dari Universitas Indonesia bernama Bona Sardo, kebiasaan menebar kebencian di sosial media ini justru menunjukkan kelemahan besar dari seseorang, yakni tanda bahwa dirinya kurang mendapatkan kasih sayang baik itu dari keluarga atau saat melakukan interaksi sosial dengan orang lain.

Sardo menyebutkan jika orang yang kekurangan kasih sayang akan cenderung lebih mudah mengeluarkan kata-kata kasar dan yang penuh dengan kebencian. Saat berinteraksi langsung, Ia juga cenderung intimidatif pada orang lain dan lebih suka untuk ditakuti. Secara psikologis, hal ini terjadi karena di dalam pikirannya, sudah tertanam pola pikir bahwa Ia akan sulit untuk menjalin hubungan dengan orang lain dan orang lain lebih memilih menjauh pada dirinya sehingga dengan cara menebar kebencian, Ia akan merasa mendapakan rasa hormat atau ditakuti oleh orang lain.

Tak hanya orang dewasa, banyak penebar kebencian di media sosial adalah mereka yang berusia remaja atau usia dimana mereka membutuhkan kasih sayang dari keluarga. Melihat adanya fakta ini, ada baiknya setiap orang tua mampu memberikan kasih sayang yang maksimal bagi putra-putrinya agar tidak tumbuh menjadi seseorang yang suka melakukan intimidasi dan menebar kebencian pada orang lain atau hal-hal yang tidak disukai.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi